U.12 : Love & Hate

5.7K 507 88
                                        

"Ji?"

Tidak ada sahutan, Teddy berbalik, ia tahu Jiyong masih ada dibelakangnya karena suara keyboard yang ditekan dengan membabi-buta.

"Kau punya inspirasi? Lagu baru?" Teddy bangkit, ingin melihat apa yang Jiyong ketik. Dongsaeng-bya itu datang-datang ke studio memindahkan komputer dan tidak menjawabnya setiap ia bertanya.

Teddy mengerutkan keningnya melihat halaman yang terpampang. Jelas Jiyong tidak sedang menulis lagu karena itu adalah halaman sebuah artikel, membaca judulnya, Teddy menghela napas. Itu bukan jenis artikel yang baik dan salah satu artikel dengan penulisnya hanya mencari berita yang mengundang banyak pembaca tanpa mau repot-repot menggalih lebih dalam.

BLACKPINK's Lisa did plastic surgery? YG turning into a flower pot?

Teddy menepuk-nepuk bahu Jiyong, menenangkannya. Kolom komentar penuh dengan orang-orang yang berdebat dan membenarkan judul berita yang membuat pembaca mengiyakan.

"Berapa banyak akun yang kau buat?"

"Aku tidak menghitungnya, hyung."

Teddy melirik jam di dinding, sudah dua jam sejak kedatangan Jiyong di studionya. Ia menatap kolom komentar, disana ada banyak kolom komentar yang sangat jahat namun ada akun yang membalasnya dengan menjelaskan dengan sangat panjang bahwa Lalisa sama sekali tidak melakukan operasi plastik, komentar tersebut berawalan bahwa ia adalah seorang dokter bedah.

Teddy tersenyum, ''Apa sekarang kau jadi dokter bedah?''

''Apa bedanya, hyung? Mereka bisa seenaknya menyimpulkan seperti itu hanya lewat foto dan aku tidak bisa ikut berbohong? Sama saja menurutku, aku yang melihat Lisa saat rambutnya seperti di foto itu sampai sekarang, tidak ada yang berubah darinya sedikit-pun!''

Teddy bukan lagi hanya menepuk bahu Jiyong tetapi meremasnya, ''Aku mengerti. Aku mengerti, kau seperti rookie saja yang tidak tahu bagaimana kejamnya netizen.''

Bahu Jiyong melemas, wajahnya sangat masam. ''Aku hanya tidak bisa tinggal diam Lisa diperlakukan tidak adil seperti ini, hyung,'' desisnya.

''I know, kau bahkan pernah mengusir tim BlackPink yang memperlakukan Lisa tidak baik, melihat komentar-komentar itu tentu membuatmu kesal.''

''Ini baru dua hari setelah ia debut, hyung.''

Teddy menghela napas, sadar kalimatnya untuk menenangkan Jiyong tidak ada yang berguna. Jiyong sudah kelewat kesal dengan netizen — dimana sama sekali bukan Jiyong tapi mau bagaimana lagi, yang jadi sasaran netizen adalah Lalisa. Dia saja rasanya mau menghancurkan komputer miliknya melihat komentar-komentar itu tetapi jika ia ikut kesal, tidak ada yang bisa menenangkan Jiyong.

''Dia tidak akan membaca artikel sampah itu,'' ucap Teddy.

''Kalau Lisa melihatnya?''

''Ada unnie-nya yang akan menghiburnya, ada kau, aku, dan banyak orang lainnya yang akan membuatnya melupakan artikel itu. Lisa sedang sibuk dengan debut-nya, perasaan bahagianya akan mengubur komentar itu.''

''Itu belum bisa membuatku tenang, hyung.'' Jiyong tersenyum lemah, dia tidak sedang berlebihan. Siapapun yang membaca komentar-komentar dalam artikel itu... ahk, rasanya ia ingin mengutuk tetapi ia berusaha bersabar selama membuat akun-akun palsu untuk menjelaskan secara detail bahwa tidak ada yang berubah dari wajah Lalisa. Jiyong bertemu dengan Lalisa sejak gadis itu memiliki rambut seperti bulu landak dan saat gadis itu belum sejatuh cinta seperti sekarang dengan riasan.

Unemotional (DONE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang