Teddy dan Jiyong duduk paling ujung, ditempat yang tidak terlalu mengundang perhatian. Topi dan hoodie menutupi kepala keduanya, tangan terlipat di depan dada. Musik memenuhi ruangan, suasana tegang dan yang sejak awal berbicara hanya suara dari produser utama di YG; Yang Hyunsuk.
Helaan napas lega terdengar saat Yang Hyunsuk tidak banyak berkomentar dan hanya mengatakan kerja bagus. Orang-orang yang duduk di sofa panjang yang sama dengan Teddy dan Jiyong satu persatu berdiri lalu keluar bersama Yang Hyunsuk. Empat gadis yang penuh dengan peluh keringat meloncat-loncat bahagia, saling berpelukan. Sementara dancer lainnya bertepuk tangan disekeliling mereka.
''Gadis-gadis itu akhirnya akan debut juga,'' gumam Jiyong.
''Rasa syukur itu untuk satu orang atau keempatnya?'' goda Teddy.
Jiyong menoleh, melirik sebal Teddy. ''Tentu saja keempatnya, aku menonton perkembangan mereka semua!''
''Yaaa, aku percaya.'' Teddy menahan tawa, memperhatikan keempat gadis yang masih penuh dengan rasa haru bercampur bahagia. ''Senyuman mereka sangat pure.''
''Ya, i love her smile.''
Teddy mendekatkan telinganya pada kepala Jiyong, ''What? Aku tidak mendengarnya, jelas-jelas kau bilang her dan bukan them, right?''
''You heard it clearly, hyung.''
Teddy terkekeh, matanya fokus kepada her yang Jiyong maksud. Senyuman lebar yang begitu menghipnotis, ia tidak tahu Jiyong akan terkena pesona senyuman itu. Well, senyuman itu memang terlalu kuat.
''Tapi semuanya punya senyuman yang cantik,'' timpalnya.
''Aku tahu soal itu, hyung. Geez, apa kita akan berdebat soal ini? Sampai kapanpun perdebatan kita tidak akan selesai, hyung. Aku mengatakan itu karena i'm falling in love with her, hyung sendiri yang mengkonfirmasinya lewat pesan singkat.''
Teddy tertawa geli, senang sekali menggoda Jiyong dan membuatnya tidak bisa berhenti berbicara. Tentu saja ia tahu mengenai itu, Jiyong memperlakukan keempatnya dengan adil selama ini meski di dalam hati Jiyong sangat menyukai satu orang namun ia selalu menahannya dan tidak pernah menampakkannya. Jiyong menjadi sunbae yang sangat baik untuk keempatnya.
''Aku senang berhasil menggodamu.''
Jiyong berdecak, ingin mendebat Teddy lebih lama namun senyuman Lalisa mengalihkannya. Membuat kekesalan Jiyong menguap entah kemana, ''Aku ingin melihat senyumannya selalu.''
''Senyuman itu akan selalu ada, kerja kerasnya sebentar lagi terbayar.''
''Ahh tapi We Got Married itu mengangguku.''
Teddy menepuk bahu Jiyong, bersimpati. ''Kau memang sial untuk masalah yang satu itu,'' ucapnya.
Jiyong menggelengkan kepalanya, ''Bagaimana kalau si Junior Jr itu menyukai Lisa?''
''Tenang saja, Junior-Junior itu tidak punya tipe yang aneh sepertimu.''
''Jadi Lisa aneh?''
''Lisa tipe-mu?''
''Dia yang paling cocok!''
Teddy tertawa begitu keras, ''Oh my God! Dalam waktu singkat, aku sudah dua kali mendengar pernyataan cintamu. Kenapa tidak langsung saja di depan orangnya?''
''Apa aku sudah gila?''
''Kau sudah gila, sebenarnya. Saking gilanya kau harus menjalani cinta semacam ini.''
KAMU SEDANG MEMBACA
Unemotional (DONE)
Fanfic(Lanjutan YG Princess & Queen) Lalisa pikir akan baik-baik saja setelah Jiyong pergi untuk melaksanakan tugas wajib militernya. Ternyata yang ia pikirkan itu jauh dari kenyataan, ada tempat kosong yang ditinggalkan Jiyong setelah pria itu selalu pe...