U.17 : The difference

4.3K 435 51
                                        

8 July 2018

D-506 until the flowers bloom again...

Lalisa menepuk telapak tangan Hanbin, "Jangan macam-macam oppa. Jelly ini hanya untuk ku."

"Kau tidak pernah sepelit ini soal makanan," Hanbin mengelus telapak tangannya. "Ya! Tanganmu tangan pria? Sakit!"

Hanbin menarik pergelangan tangan Lalisa, mengukur telapak tangan gadis itu dengan telapak tangannya. Masih lebih besar miliknya tetapi hanya sedikit, "Pas," gumamnya.

Lalisa menarik tangannya, "Apanya yang pas? Dan oppa tidak malu dengan otot oppa? Baru dipukul pelan sudah mengeluh," cibirnya.

Hanbin memaksakan senyumnya, dia sudah tidak tahu lagi cara mengusir gadis Thailand yang duduk bak ratu mengusai sofa studio-nya. Studio miliknya seakan sudah menjadi bagian dari Lalisa, kehadirannya terasa salah tapi juga benar.

"Kau tidak pulang?"

"Manager oppa sedang rapat dengan tim brand YG."

"Tahun ini kau sepertinya sibuk sekali."

"Thank God!" Lalisa memejamkan matanya dan menyatukan tangan kemudian melihat keatas. Lalisa tersenyum lebar, "Oppa ingat waktu trainee aku mengatakan akan menjual habis pakaian desain ku sendiri?"

"Aku tidak ingat," jawab Hanbin.

Lalisa mengecurutkan bibirnya, "Ahkk oppa! Tidak mungkin oppa lupa, oppa dan Jiwon oppa tidak berhenti mengetawaiku saat itu."

"Aku ingat tapi aku malas mendengarmu."

Lalisa semakin mengecurutkan bibirnya, tatapan matanya berubah menjadi sayu dari yang berapi-api. Semangatnya padam berkat respon Hanbin yang setengah hati.

Hanbin mengangkat kedua tangannya, "Oke, kudengarkan."

Senyum Lalisa mengembang, "Aku benar-benar mewujudkannya. Sekarang... mana tawa oppa?"

"Aku kasih dua jempol," Hanbin mengangkat dua jempolnya. "Aku bangga."

"Mwoyaaa?" Lalisa mengibaskan tangannya, tiba-tiba menjadi malu. "Aku tidak membayangkan oppa mengatakan ini, kenapa jadi serius?"

Lalisa menggelengkan kepalanya.

Hanbin menghela napas, ia tersenyum tipis melihat Lalisa yang kembali memakan jelly karena tidak ingin mendengarkan pujian. Kalau Hanbin mau, dia masih punya banyak hal yang ingin ia puji tentang Lalisa.

Salah satunya ini, dari trainee hingga saat ini, Lalisa selalu menggelengkan kepalanya setiap mendengarkan pujian. Membantah segalanya seakan semua pujian itu tidak ada dalam dirinya.

Hanbin bahkan masih mengingat bagaimana Jiwon menggoda Lalisa dengan bahasa Inggris ketika mereka melakukan pemotretan dan Lalisa akan hilang konsentrasi hanya untuk membantah pujian itu.

"Ya! Kalau kau sudah berhasil, bukannya kau harus mentraktirku?"

Lalisa menjentikkan jemarinya, "Daging?"

Unemotional (DONE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang