"Lisa-ah."
Lalisa berbalik, menemukan Seungyoon berdiri di depan pintu masuk studio pria itu. Ia tersenyum lebar, berjalan menuju Seungyoon, "Anyeong, oppa," ia melirik masuk ke dalam studi Seungyoon yang pintunya terbuka sedikit, "Ada apa dengan studio oppa?"
Seungyoon membuka pintu studionya lebih lebar, memberi kode pada Lalisa untuk masuk dengan menggerakkan kepala.
Lalisa melangkah masuk, penasaran. Melihat beberapa meja seperti ingin digeser dan ada meja baru tapi diatasnya ada begitu banyak cetakan foto. Pupil mata Lalisa membesar karena sebagian foto yang tersebar tak beraturan itu adalah dirinya.
"Aku mencetak semuanya minggu lalu, berniat memberikan mu saat ulang tahun mu."
Lalisa mengambil satu foto dirinya yang tersenyum di depan ponsel, mengerutkan kening, mengingat-ingat kapan dan apa yang membuatnya tersenyum begitu lebar, "Ulang tahun?"
"Ulang tahun mu lusa," Seungyoon tertawa geli, "Kau lupa?"
"Ahh," Lalisa memiringkan kepala, masih sedikit kebingungan. Waktu berlalu begitu cepat tapi terasa sangat lama, tahu-tahu lusa sudah ulang tahunnya. Semua kesibukan comeback dan jadwal sendiri serta segala hal yang ia hadapi membuatnya lupa akan hal itu, "Ini foto kapan oppa?"
Seungyoon berdiri mendekat, melihat foto yang Lalisa pegang kemudian melihat foto yang lain disekitar tempat Lalisa mengambil foto tersebut, "Oh, ini... waktu aku tidak sengaja melihatmu melakukan facetime dengan Jiyong hyung. Waktu hyung masih wajib militer."
Lalisa menunduk untuk melihat dirinya di hasil jepretan Seungyoon yang lain. Entah karena keahlian Seungyoon yang sudah sangat bagus dalam hal memotret atau apa tapi Lalisa terlihat sangat bersinar dalam foto-foto itu.
"Cantik, oh?" tanya Seungyoon, mengambil foto Lalisa lainnya yang tersenyum di depan ponsel, "Kau memang cantik kalau tersenyum seperti ini."
Lalisa menahan senyum, menyenggol bahu Seungyoon, "Jangan terlalu memuji ku oppa."
"Kalau kau tidak percaya, kau bisa memposting foto-foto ini. Kita bisa melihat berapa orang yang setuju denganku."
"Bukan untuk menambah jumlah pengikut oppa?"
"Ups, niat ku terlihat jelas?"
Lalisa terkekeh, "Aku bercanda oppa. Aku dengan senang hati memperlihatkan hasil jepretan oppa ini."
Seungyoon mangut-mangut, "Kau bisa lihat-lihat."
"Kalau ini untuk kado ulang tahun ku, kenapa oppa memperlihatkan padaku sekarang?" tanya Lalisa, berjalan memutar ke bagian meja yang lain karena ia ingin melihat hasil jepretan Seungyoon lainnya — yang masih ada dirinya tapi beberapa ada orang lain.
"Aku rasa kau butuhnya sekarang."
"Oh?" Lalisa mengangkat wajah, mengangkat tinggi-tinggi alis, "Maksud oppa?"
"Kau lihat ada foto June, Hanbin, dan Mino hyung?"
"Ya."
"Apa kesamaan mereka bertiga?"
Lalisa terdiam, berpikir. Tidak bisa menjawab sama-sama rapper. Tinggi juga tidak. Tidak ada benar-benar kesamaan diantara ketiganya, ketiganya punya karakter yang sangat berbeda.
Sebuah kesadaraan menghampiri Lalisa, matanya membulat, "Oppa— tidak— ya ampun— bukan itu, kan?" Lalisa sudah tidak bisa menahan tawa, ia tertawa sampai hampir menyerah untuk menahan dirinya tidak meluncur turun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unemotional (DONE)
Fanfiction(Lanjutan YG Princess & Queen) Lalisa pikir akan baik-baik saja setelah Jiyong pergi untuk melaksanakan tugas wajib militernya. Ternyata yang ia pikirkan itu jauh dari kenyataan, ada tempat kosong yang ditinggalkan Jiyong setelah pria itu selalu pe...