Lalisa keras kepala dan Jiyong tidak ada tanda-tanda ingin mengalah seperti yang selalu pria itu lakukan.
Lalisa sibuk dengan jadwal padatnya dan Jiyong ikut sibuk dengan urusannya. Masing-masing menjadi rajin update baik di media sosial publik terlebih di privat. Sama-sama kekanak-kanakan menunjukkan mereka berdua baik-baik saja tanpa satu sama lain atau tanpa saling menghubungi satu sama lain — atau begitu lah cara mereka berdua memberitahu satu sama lain mereka baik-baik saja. Apapun itu, tidak ada orang-orang diantara mereka yang ingin ikut campur seperti yang selalu mereka lakukan.
Membiarkan Jiyong dan Lalisa menyelesaikannya sendiri karena permasalahan yang satu ini cukup serius.
"Ya, kau sudah selesai?" Hanbin menjentikkan jemari di depan wajah Lalisa yang sedang melamun.
Lalisa mengerjap-ngerjapkan mata, "Ya, oppa?"
"Lirik yang kau tulis sudah selesai?"
"Ah," Lalisa mengeluarkan ponsel genggam, membuka aplikasi catatan dan memberikannya pada Hanbin, "Aku tidak yakin, aku tidak terlalu suka."
Hanbin membaca lirik yang Lalisa tulis kemudian mengembalikan ponsel gadis itu kembali, "Kalau kau tidak suka, jangan meminta saranku. Selesaikan secepatnya, kita belum melakukan rekaman dan latihan."
Lalisa menelan ludah, Hanbin tetap keras kalau sudah menjadi pemimpin dan terlalu jujur. Untuk panggung YG Family, para rapper di setiap Grup — kecuali Big Bang — diminta untuk melakukan remix salah satu lagu — mereka belum memilih — mengubah lirik dan me-arrangement ulang. Hanbin yang bertugas melakukannya dan yang lain diminta menulis lirik dengan gaya masing-masing.
Beberapa hari ini Lalisa sudah berusaha menulis beberapa kata, mencoba menulis puisi lebih dulu sampai menjadi sebuah lirik yang masuk akal tapi belum menghasilkan apa-apa.
"Kirimkan aku lirik sebelum makan malam, kalau masih tidak bagus, aku akan membantumu."
Lalisa mengangguk mendengar kalimat Hanbin.
"Tapi jangan berharap terlalu banyak, kau tahu bagaimana aku kalau sudah mengajari."
Lalisa cemberut, "Aku akan mengirimkan oppa sebelum makan malam," tegasnya. Perasaan Hanbin terlihat sedang tidak bagus dan kalau dia memilih diajar oleh pria itu, harinya menjadi lebih buruk.
Lalisa mulai mencari catatan-catatan lamanya, ada banyak tulisan miliknya di masa trainee ketika mereka harus menampilkan lagu orang lain dengan liriknya. Kadang-kadang jika ada inspirasi dia tetap menulis walau tidak bisa seperti dulu karena jadwalnya yang sangat padat dan ia yang selalu tidur setelah tidak memiliki jadwal apapun.
Lalisa pikir ada beberapa tulisannya yang bisa menjadi lagu yang baru.
"Kalau hyung tidak lagi mengalah artinya hyung meminta kau memikirkan lebih dalam permasalahan kalian."
Lalisa mengangkat wajahnya, Hanbin masih duduk di hadapannya.
"Kupikir oppa tidak akan mengatakan apa-apa."
"Aku hanya menasehati karena Lisa yang aku tahu selalu berusaha melakukan yang terbaik untuk pekerjaannya tapi sekarang menulis beberapa kata saja kau kesulitan jadi daripada permasalahan menghambat pekerjaan kita bersama, lebih baik kau mulai menyelesaikan masalahmu."
Lalisa bergumam dengan acuh.
"Aku serius, selama ini hyung selalu mengalah, aku sampai kagum karena aku tidak bisa melakukannya jadi kalau sekarang hyung ikut keras kepala..." Hanbin mengangkat sebelah alisnya, "Kalau aku jadi kau, aku sudah panik."
KAMU SEDANG MEMBACA
Unemotional (DONE)
Fanfiction(Lanjutan YG Princess & Queen) Lalisa pikir akan baik-baik saja setelah Jiyong pergi untuk melaksanakan tugas wajib militernya. Ternyata yang ia pikirkan itu jauh dari kenyataan, ada tempat kosong yang ditinggalkan Jiyong setelah pria itu selalu pe...
