27 July 2018.
Teddy menaikkan kedua kakinya keatas meja setelah mengambil sebungkus snack rasa udang pedas diatas meja samping bangsal Jiyong.
Jiyong menghela napas melihat gaya si penjenguknya yang paling beda diantara yang lain. Seenaknya dan tampak tidak peduli dengan kondisi dirinya.
Tidak ada sapaan dan senyuman. Benar-benar datar juga tak berperasaan.
"Apa kau bisa berhenti masuk rumah sakit?"
"Well, Lisa baik-baik saja," jawab Jiyong.
"Kau harus berhenti dengan semua tingkah mu yang begitu mencintai Lisa. Semuanya jadi tidak sehat."
"Aku memang sebegitu mencintainya."
Mendengar jawaban Jiyong, Teddy hampir memuntahkan snack udang yang ia makan termasuk sarapannya pagi tadi.
Jiyong tertawa, "Berhenti berputar-putar dengan topik itu hyung. Aku mengenal hyung bukan baru kemarin, apa yang membuat hyung datang kesini."
Teddy membuang wajah, tidak mau menjawab. Kedatangannya ke rumah sakit bukan untuk menjenguk Jiyong, dia sudah tahu bagaimana perkembangan kesehatan pria itu. Dia datang karena ingin memastikan apakah topik yang sudah sampai di telinganya juga sudah sampai ke telinga Jiyong.
Teddy bersumpah, dia sudah tidak ingin masuk ke dalam urusan Jiyong dan Lalisa. Semuanya terlalu melelahkan. Terlalu berputar-putar disana. Akhir dari semuanya terasa masih sangat jauh dan Teddy sudah tidak bisa lagi mengikutinya.
Teddy sibuk dan begitupun semua orang di YG. Ada begitu banyak pekerjaan namun bisikan-bisikan tidak bisa terbendung sampai membuatnya gerah sendiri dan mencari tahu.
Kemudian semuanya terbukti.
Lalisa dan Hanbin.
"Cuaca sudah mulai panas, huh, hyung?"
Teddy tersadar dari lamunannya, melirik Jiyong sekilas yang sedang menatap keluar jendela. Cahaya matahari menembus masuk ke dalam kamar rawat Jiyong. Musim panas membuat Teddy kesulitan untuk tetap memakai hoodie andalannya keluar.
"Ya, Lisa menghitam."
Jiyong tertawa, "Aku melihatnya. Dia sangat tidak bisa ditebak. Dari semua program variety yang hyung sodorkan, kenapa hanya Real Men yang dia terima?"
Teddy mendengus, "Jangan sok bertanya. Kau sudah punya jawabannya."
Jiyong mengedikkan bahunya. "Tidak terlalu membuatku jauh lebih baik dengan fakta yang hyung ingin sampaikan."
Punggung Teddy menegak dan pupil matanya membesar, "Kau tahu?"
Jiyong menaikkan tinggi-tinggi alisnya, bersandar dengan santai. "Aku bahkan tahu apa yang Lisa lakukan sekarang."
Teddy mengangga, dia tahu seberapa gilanya Jiyong pada Lalisa tapi tidak pernah terbayangkan sampai sejauh ini. Jiyong tahu fakta bahwa gadis yang ia tinggalkan untuk wajib militer tanpa hubungan apa-apa namun meninggalkan segudang harapan sedang nyaman dengan pria lain.
"Jiyong-ah," Teddy hanya bisa menyebut nama Jiyong. Tidak bisa berkata apa-apa, selama bertahun-tahun menjadi saksi segala tingkah laku Jiyong di depan BlackPink. Menjadi saksi bagaimana Jiyong menahan diri kemudian berusaha sampai Teddy bisa mengatakan berhasil namun takdir berkata lain... dan kenyataan sungguh kejam.
Teddy sakit hati, dalam diam. Kalau dia saja sakit hati, ia bertanya-tanya bagaimana dengan Jiyong.
Jiyong tersenyum simpul, "Nee hyung?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Unemotional (DONE)
Fanfic(Lanjutan YG Princess & Queen) Lalisa pikir akan baik-baik saja setelah Jiyong pergi untuk melaksanakan tugas wajib militernya. Ternyata yang ia pikirkan itu jauh dari kenyataan, ada tempat kosong yang ditinggalkan Jiyong setelah pria itu selalu pe...