Lalisa menarik napas dalam-dalam, menghirup oksigen sebanyak-banyaknya dan mengambil handuk kecil diatas tasnya untuk menghapus keringat di kening. Menerima botol air minum dari Heeyun kemudian kembali berdiri ditengah-tengah ruang latihan. Di depannya ada Yang Hyunsuk dan beberapa ketua tim yang bertanggungjawab untuk debutnya. Tinggal satu bulan sebelum debut berlangsung, Lalisa bersama anggotanya yang lain sudah latihan dengan keras sejak tahun baru.
Matanya menangkap keberadaan Jiyong dan Seungri disudut. Jiyong dengan topi yang menutupi kepalanya dan Seungri yang berpenampilan rapi seperti biasa dengan kemejanya. Lalisa kembali fokus kepada Yang Hyunsuk yang sedang memegangi papan alas ditangannya.
''Tinggal berapa hari?''
''Lima minggu sajangnim,'' Jisoo menjawab.
''Lima minggu,'' Yang Hyunsuk mengulangi. Mendongak menatap satu persatu anggota BlackPink.
Lalisa menelan ludahnya, masih takut pada Yang Hyunsuk setiap ada evaluasi.
''Kalian masih kaku, apa yang aku katakan selalu? Nikmati lagu yang kalian bawakan, kalau kalian saja tidak menikmatinya, bagaimana orang lain menikmati penampilan kalian?''
''Nee sajangnim,'' Lalisa dan yang lainnya menjawab kompak.
''Jangan neee-nee saja, tinggal menghitung hari. Dan Lisa,'' Yang Hyunsuk menghela napas.
''Nee?'' Jantung Lalisa berdebar tidak karuan, ia keringat dingin namanya disebut secara tiba-tiba.
''Kau akan mengikuti acara We Got Married, kau tidak perlu banyak bicara nanti. Perbaiki lagi ekspresi wajahmu, perbanyak latihan sendiri di depan cermin. Termasuk Roje, jangan terlalu tegang.''
''Neee sajangnim!'' Lalisa dan Rose menjawab kompak.
''Hanya itu, kita ketemu seminggu sebelum hari debut.''
Yang Hyunsuk berdiri diikuti yang lainnya, BlackPink memberi hormat kepada semuanya dengan membungkuk serendah-rendahnya. Begitu Yang Hyunsuk dan staff yang lainnya keluar, Seungri berdiri, bertepuk tangan.
''Kalian sudah bagus, semangat! Semangat!''
Lalisa memaksakan senyumannya, Seungri membagikan minuman vitamin kepada BlackPink. Menepuk puncak kepala semuanya, Jennie memilih untuk menjatuhkan tubuhnya ke lantai. Melihat itu, Lalisa dan yang lainnya mengikuti. Seungri ikut-ikutan duduk diantara mereka, mengambil kembali botol vitamin yang ia bagikan untuk ia buka.
''Gumawo oppa,'' gumam Lalisa.
''Oh, bicaralah Lisa. Hilangkan atmosfir suram ini.''
Jiyong memukul kepala Seungri dengan kertas gulungan ditangannya, ''Jangan menyuruhnya yang tidak-tidak.''
Seungri mengelus kepalanya, ''Apanya yang tidak-tidak hyung? Ini untuk kebaikan semuanya.''
''Kenapa bukan kau saja yang jadi penghibur disini?''
''Ngg, a-ak, kenapa jadi aku?''
''Kenapa harus Lisa?''
Seungri mengangkat kedua tangannya, ''Aku mengalah.''
Jiyong mendengus sementara Lalisa tertawa pelan seraya mengangguk, mengipas wajahnya yang masih terasa panas karena terlalu bersemangat termasuk menghindari tatapan Jiyong. Ia sudah pernah dikomentari mengenai ekspresi wajahnya, Jiyong bahkan mengejeknya kalau dia jadi miskin ekspresi kalau sudah latihan. Sajangnim ternyata masih menemukan itu padahal Lalisa sudah berusaha untuk berlatih memperbaiki ekspresi wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unemotional (DONE)
Fanfic(Lanjutan YG Princess & Queen) Lalisa pikir akan baik-baik saja setelah Jiyong pergi untuk melaksanakan tugas wajib militernya. Ternyata yang ia pikirkan itu jauh dari kenyataan, ada tempat kosong yang ditinggalkan Jiyong setelah pria itu selalu pe...