1 Jan 2018
Di Club Gabbia, masih dalam rangka merayakan berakhirnya Last Dance Concert sekalian mempromosikan club baru milik Yang Hyunsuk, Jiyong dan Hanbin duduk di meja yang sama, memiliki sesuatu yang ingin dibicarakan — tepatnya itu Jiyong. Hanbin sudah tahu, semua orang mengkhawatirkannya dan ia berakhir duduk bersama leader Big Bang bukan tanpa alasan.
Hanbin sudah mulai bosan dengan semua perhatian yang orang-orang berikan padanya. Ia tidak menyalahkan mereka tapi menerima semua itu, membuatnya merasa bersalah. Ia sudah cukup merasa bersalah dengan para anggotanya, keluarga, dan tim iKon. Membuat para senior dan orang-orang disekitarnya turun tangan membuatnya sedikit tidak nyaman.
Semua orang menganggapnya sedang berada di titik terbawah tapi kalau Hanbin mau jujur, dia baik-baik saja. Ia tahu dimana batasnya dan kapan berhenti. Dia memforsir dirinya habis-habisan itu karena ia ingin melihat iKon sukses.
Setelah minum segelas — segelas kecil yang hanya diisi setengah — Jiyong belum juga mengatakan apa-apa. Masih bersandar dengan santai disalah satu sofa di lantai dua, menggerakkan kepalanya mengikuti irama musik, dan sesekali merekam dengan ponsel.
"Kau pasti sudah muak dengan semua nasehat," teriak Jiyong mengalahkan suara musik.
Hanbin mengangguk, tersenyum seadanya.
"Kalau begitu aku tidak akan mengatakan apa-apa," Jiyong menggelengkan kepalanya, "Kita bersenang-senang saja malam ini."
Jiyong mengangkat botol wine, "Lagi?"
Hanbin menggeleng, "Cukup hyung."
Jiyong meletakkan kembali botolnya, Hanbin segera mengambil alih untuk menuangkan ke gelas milik Jiyong namun segera dicegah.
"Aku sedang ingin sadar."
"Ahhh," Hanbin menurunkan botol itu.
"Sebentar lagi aku akan menjalani wajib militer."
Hanbin memajukan duduknya hingga pantatnya hanya menyentuh ujung sofa agar bisa lebih mendengar kalimat Jiyong.
"Nee," Hanbin tidak menemukan kalimat yang tepat untuk membalasnya.
"Lisa mengkhawatirkanmu."
Hanbin mengerutkan keningnya, tidak menemukan kecocokan atas kalimat Jiyong sebelumnya.
Jiyong terkekeh, "Bukan Lisa yang memberitahuku, dia lebih memilih merepotkan Youngbae daripada aku. Aku banyak mendengar kabar."
Hanbin tidak terkejut. Jiyong punya banyak mata dan telinga agar tahu tentang Lalisa.
Jiyong menghela napas dan belum ada lima menit yang lalu pria itu menolak dituangkan alkohol ke gelasnya, ia sendiri yang melakukannya.
"Aku titip Lisa, oh?"
Hanbin menaikkan kedua alisnya tinggi-tinggi, berdeham, "Kami semua selalu menjaganya hyung."
Cuma itu yang bisa Hanbin katakan, kenyataannya memang seperti itu. Kalau ada apa-apa, ia dan yang lainnya selalu membantu Lalisa sebisa mungkin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unemotional (DONE)
Fiksi Penggemar(Lanjutan YG Princess & Queen) Lalisa pikir akan baik-baik saja setelah Jiyong pergi untuk melaksanakan tugas wajib militernya. Ternyata yang ia pikirkan itu jauh dari kenyataan, ada tempat kosong yang ditinggalkan Jiyong setelah pria itu selalu pe...