Lalisa berhasil melewati bulan September dengan cukup baik. Fokus dengan pekerjaannya dan banyak-banyak menghabiskan waktu dengan tidak sendiri agar ia tidak berakhir merasakan kesedihan. Tidak ada kontak dengan Jiyong, Lalisa tidak tahu ini karena soal permasalahan di divisi pria itu atau karena apa yang terjadi pada mereka dipertemuan terakhir. Apapun itu, kadang-kadang Lalisa kepikiran.
Lalisa tidak marah atas sikap Jiyong yang kasar, ia hanya sedih menerima kenyataan mengenai hal-hal indah yang sudah ia susun bersama Jiyong tidak pernah ada.
Yang ia tahu, semuanya sudah berakhir saja. Jelly pemberian Jiyong sudah berhenti ia makan tapi tidak juga ia berikan pada siapapun. Tetap tersimpan bersama makanan ringan lainnya di dalam kamar.
Lalisa mengikuti permintaan Jiyong untuk tidak sering mampir ke Winner dan iKon. Kunjungannya tidak lebih dari jumlah jari di tangan kanannya. Dua grup itu sangat-sangat sibuk, Lalisa kadang tidak bertemu dengan mereka meski datang ke studio. Lalisa hanya menaruh minuman vitamin.
Justru yang mengisi bagian pesan adalah Hanbin, mereka berbicara soal pekerjaan masing-masing atau bicara apa saja sekedar mengisi waktu kosong.
Di bulan Oktober, kegiatan BlackPink tidak kalah sibuk. Bolak-balik ke Jepang seperti bolak-balik ke YG dan apartemen saking seringnya mereka kesana. Persiapan konser mereka di bulan November membuat Lalisa berhasil mengalihkan semua pikirannya.
Di waktu senggang, Lalisa sempat memikirkan pertemuannya yang pertama dan terakhir dengan Dami. Ia bertanya-tanya, apa Jiyong sudah menemukan gadis yang ia cari karena gadis itu bukan dirinya.
Lalisa pikir, dengan sibuk dan waktu yang berlalu begitu cepat, Jiyong akan ia lupakan tapi semua yang sudah ia lalui bersama Jiyong tidak mudah di makan waktu. Tahu-tahu sudah akhir Oktober dan Jiyong masih menjadi beban pikirannya.
Seraya menunggu anggotanya yang lain latihan, Lalisa bermain dengan ponselnya, melihat-lihat isi instagram dan ia membeku.
Yang Lalisa tahu pasti, caption itu telah berganti. Bukan itu sebelumnya.
"Ada apa?"
Lalisa mengangkat wajahnya, Jisoo sudah berlutut di depannya dengan kening berkerut.
"Kau kenapa?"
Lalisa menggeleng pelan, mengunci telfon genggamnya dengan cepat.
"Aku sudah lihat," gumam Jisoo pelan, duduk disamping Lalisa sambil memeluk lututnya.
"Kau ada apa dengan Jiyong hyung?"
"Tidak ada apa-apa unnie."
"Aku juga tidak mau memaksa tapi Jiwon bercerita soal noona Ji oppa yang datang dan sedikit aneh."
Lalisa bersandar, memperhatikan Jennie yang sedang latihan.
"Menurutku tidak ada yang aneh."
"Itu dia masalahmu, kau tahu Jiwon sangat peka."
KAMU SEDANG MEMBACA
Unemotional (DONE)
Fanfic(Lanjutan YG Princess & Queen) Lalisa pikir akan baik-baik saja setelah Jiyong pergi untuk melaksanakan tugas wajib militernya. Ternyata yang ia pikirkan itu jauh dari kenyataan, ada tempat kosong yang ditinggalkan Jiyong setelah pria itu selalu pe...