My Ice Boy [END]✔

47

Yogi langsung dipindahkan ke ruangan rawat karena dia sudah lolos dari koma. Mereka langsung pergi ke luar ruangan kecuali Kinara dan Yogi, yogi yang memintanya.

Kent berusaha memberitahu keluarga Yogi perihal keadaannya sekarang.

Keesokan harinya....

Hari minggu tiba, Kinara bebas dari urusan pelajaran. Walaupun dalam minggu-minggu ini dirinya tidak pernah mengerjakan tugas yang diberikan guru.

"Bi Ijah" Kinara menghampiri Bi Ijah dengan senyum-senyum tidak jelas.

"Ari si non kenapa atuh senyum-senyum sendiri kayak orang sedeng"

Ucapan Bi Ijah langsung membuat mood Kinara berubah dengan cepat. Dia memajukan bibirnya dengan pipi gendut.

"Maaf atuh non. Jangan cemberut kayak gitu nanti cantiknya ilang loh. Non mau kalau cantiknya non bisa pindah ke Bi Ijah?" Bi Ijah mencuci piring dengan terus menggoda Kinara.

"Bi Ijah apa-apaan sih. Mana ada cantik Kinara bisa pindah ke Bibi" Kinara duduk di meja makan yang nampak banyak makanan di sana.

"Bi.. mamah sama papah kemana?"

"Nyonya sama Tuan pergi ke pasar dulu buat belanja" Bi Ijah menghampiri Kinara setelah menyelesaikan pekerjaannya.

"Ohh gitu yah bi"

"Non makan dulu atuh. Mau Bi Ijah suapin?" Tawar Bi Ijah dengan menyiapkan makanan yang akan Kinara santap saat ini.

"Nggak usah bi. Emangnya Kinara masih kecil. Sini biar Kinara makan sendiri"

Selesai makan Kinara pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Yogi.

----

Kreeek...

Kinara membuka pintu ruangan rawat Yogi. Suasananya sangat sunyi. Disana hanya nampak Yogi yang sedang tertidur pulas.

Kedatangan Kinara membuat mata Yogi perlahan terbuka.

"Kin" Suara Yogi terdengar sangat lemah.

"Pacar, Pacar udah sadar kan? Gak bakal ninggalin kinara lagi kan? Liat deh Kinara bawa bubur buat Pacar. Di makan yah" Kinara begitu antusias berbicara dengan Yogi.

"Kenapa baju gue basah? Lo abis nangis yah?"

"Kinara baru dateng kali. Bocor kali nih rumah sakit" Yogi terkekeh dengan jawaban Kinara.

"Terus siapa?"

"Udah Pacar gak usah banyak bicara, kondisi Pacar belum stabil" Kinara langsung mengusap tangan Yogi lalu tersenyum.

"Sekarang Pacar makan yah?" Ucap Kinara.

"Gue gak mau, rasanya pahit"Jawab Yogi.

"Terus maunya makan apa? Pacar bilang pahit semua, cepet makan, pacar kan harus cepet sekolah"

"Gak lupa kan?"

Kinara mengerutkan dahinya "Apa?"

"Janji waktu gue koma"

"Apa?"

"Jangan pura-pura lupa"

"Mata Pacar merem tapi ko itu kuping tajem bener" Ucap Kinara dengan suara kecil

"Apa yang lo bilang"

"H..hah. iya apa?" Kinara menggaruk kepala yang tidak gatal

"Apa yang tadi lo bilang? Gue sedikit nyimak tadi"