66

64.5K 2.6K 111
                                    


Keadaan butik lumayan sepi, Kinara dan Tiara juga tidak ada pekerjaan.

Mereka hanya duduk diam dan sibuk dengan urusannya masing-masing.

"Eh Tiara"

"Kenapa?"

"Mana pelanggan yang kemarin nelpon lo?"

"Siang kali kesini nya. Ini juga masih jam 10"

Mulut Kinara berbentuk huruf O dan kembali melanjutkan aktifitasnya yaitu membuat gaun pernikahannya kelak walaupun dia tidak tau kapan berlangsungnya.

"Lagi desain apa sih?"

"Biasalah. Desain gaun pernikahan impian gue"

"Bagus juga" Tiara melihat hasil desain Kinara yang sangat indah.

"Iya dong"

"Kin? Gimana kabar Yogi sama Fauziah?"

Deg

"Kenapa lo nanya ke gue?"

"Lo kan kemarin liat mereka berdua lagi makan"

"Ya kalo soal hubungan mereka, ya mana gue tau"

"Inget yah Kin. Lo gak boleh kepincut lagi sama Yogi" Tiara menatap tajam mata Kinata seperti elang yang akan menyantap mangsanya.

"Insyaallah"

"Permisi" Panggil seseorang dari luar.

"Siapa tuh?" Tanya Kinara.

"Gak tau. Ayo kesana"

Kinara mengangguk dan meletakkan desainnya di meja.

Kinara membuka pintu dengan semangat sambil tersenyum menyambut pelanggan.

"Selamat da..." Suara Kinara hilang dikala melihat seseorang yang selama ini mengisi pemikirannya.

"Yogi?" Tanya Kinara pelan.

"Hai Kin? Hai Tiara?" Sapa Fauziah sambil melambaikan tangannya.

Kinara tersenyum kaku ke arah mereka "Ha...hai" Kinara mundur satu langkah dan Tiara maju satu langkah.

"Ada yang dapat kami bantu?" Tiara bertanya dengan nada sopan tadi tatapannya sedikit sinis.

"Boleh kami masuk?" Fauziah menaikkan kedua alisnya.

"O.o booleeeh. Silahkan" Tiara tersenyum mempersilahkan mereka masuk.

Kinara terdiam seperti patung sambil menatap Yogi yang membuat jantung Kinara degdegan.

Yogi berjalan melewati Kinara, dia sedikit melirik Kinara. Penampilannya begitu sangat dewasa. Nampak gagah dan dermawan.

Kinara menarik nafasnya berat, sepertinya hati Kinara merasa tidak enak. Apa ini ya Tuhan?

Kinara menutup pintu dengan pelan dan menghampiri mereka yang tengah duduk.

"Mbak? Apa ada yang dapat kami bantu?" Tanya ulang Tiara.

"Saya yang kemarin telpon kamu. Dan maksud kami datang kesini adalah memesan sebuah gaun dan jas pengantin" Jawab Fauziah sambil memegang tangan Yogi erat.

Kinara yang melihat semua itu membuat hatinya kembali terluka. Tapi dia berusah menutupi dan menampilkan sikap biasa saja.

"Pengantinnya siapa yah?"

"Kami berdua" Jawab Fauziah.

Jleb

Dada Kinara terasa sesak mendengar langsung dari mulut mereka yang menyatakan bahwa mereja akan menikah.

My Ice Boy [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang