My Ice Boy [END]✔

37

Besok mereka akan pulang ke Jakarta, malam ini adalah malam terakhir bagi mereka berkumpul di puncak.

Kinara sering mendapatkan perhatian kecil dari Yogi. Dari mulai membantu masak mie, memberikan cemilan, nonton tv bareng, serta sering memainkan game milik Kinara.

Kadang Kinara berharap lebih atas perhatian itu tapi dia takut dengan kejadian kemarin-kemarin.

Setelah jalan-jalan ke sekitar villa, kemah di depan villa, becanda di depan api unggun yang sekarang di lakukan.

"Anget banget nih coy, besok kita pulang" Rizal menggesek-gesekkan tangannya supaya hangat.

"Gue mau nanya ni ke kalian. Boleh gak?" Tanya Irpan dengan memegang gitar.

"Hmm apa?" Saut Kinara.

"Kalo cita-cita lo apa Kin?"

"Cita-cita kinara itu Dokter kalo gak ujan" Jawab Kinara asal.

"Kalo gak ujan?"

"Kalo gak ujan...hmm Kinara jadi pacar Yogi hahah"

"CIEEEEEE CIEEEE LANJUT KIN LANJUT" Goda Rizal dan Irpan.

Kinara melihat Yogi yang kini tengah menatap api unggun dengan sesekali memainkan ponselnya.

"Calon pacar" Panggil Kinara dengan menepuk pundaknya.

"Hmm"

"Calon pacar gak mau ngajak Kinara main ke tempat lain gitu sekarang? Mumpung masih jam 8"

"Nggak"

"Issh" Kinara memanyunkan bibirnya.

"Gue punya ide cemerlang" Ucap Irpan.

"Apa?" Rizal melemparkan cemilan ke arah Kinara.

"Kin, lo bisa nyanyi kan?"

"Dikit"

"Meningan kita nyanyi yuk dari ada diem kayak gini yang ada jamgkrik pada suara" Saran Irpan dengan mencoba senar gitar.

"Hmm lagu apa?"

"BANG JALIII" Jawab Rizal seraya bersiul.

"Ogah amat bang jali. Meningan bang Irpan yang jelas-jelas fakta gantengnya"

"Serah, bodo amat Ka Pan"

"Lagu apa nih? Gi ada saran?" Yogi yang sedari tadi tidak mengeluarkan suara.

"Apa aja" Jawabnya dingin.

"Aku yang jatuh cinta-Dudy Oris" Saran Kinara.

Mereka semua mengangguk dan Irpan mulai memetik gitarnya dengan merdu.

Kinara menarik nafas untuk memulai lagu dan mulai meresapi setiap baitnya.

Bukan ku tanpa alasan
Berulang ingin bertemu
Aku punya perasaan
Nampaknya kau tak mengerti

Taukah dirimu
Taukah hatimu
Berulang ku ketuk aku mencintamu
Tapi dirimu tak pernah sadari aku
...yang jatuh cinta....

Aku selalu menemani
Saat kau rapuh dan jatuh
Namun saat kau bahagia
Nampaknya ku terlupakan

Taukah dirimu
Taukah hatimu
Berulang ku ketuk aku mencintamu
Tapi dirimu tak pernah sadari aku
...yang jatuh cinta....

Haruskah ku beri kesempatan
Ingin aku jadi kekasih yang baik
Berikan aku kesempatan oooooooo

Taukah dirimu
Taukah hatimu
Berulang ku ketuk aku mencintamu
Tapi dirimu tak pernah sadari aku yang jatuh cinta....