My Ice Boy [END]✔

61

Yogi sebenarnya penasaran dengan surat itu. Dia ingin sekali membukanya dan membaca isinya tapi Fauziah ada di sampingnya.

Yogi terus berdoa agar Fauziah segera tertidur dan dia bisa membaca surat misterius itu.

"Kenapa Dit?" Tanya Fauziah karena melihat Yogi yang selalu bergerak.

"Nggak pa-pa. Lo meningan tidur aja Zah"

Fauziah mengangguk dan bersandar di bahu Yogi.

Suara dengkuran tenang terdengar artinya Fauziah sudah tertidur pulas.

Perlahan Yogi mengambil surat dari sakunya dan tangannya perlahan membuka surat itu.

Deg

Dia merasakan jantungnya berdekat sangat cepat, Yogi berusaha menetralkan detak jantungnya karena takut jika Fauziah akan terbangun dan menganggu aktivitas bacanya.

Setelah jauh melangkah
Aku tidak tau arahnya harus kemana
Hubungan kita yang sudah terjalin lama harus kandas seketika
Duniaku seakan runtuh disaat kau memutuskan untuk mengakhiri hubungan ini

Terima kasih atas semua yang telah kamu berikan selama ini.
Aku tidak mengeti dengan perasaan ku sendiri.
Kenapa hati ini tidak bisa membencimu?
Kenapa hati ini tidak bisa melupakanmu?
Apakah aku terlalu mencintaimu sehingga aku tidak bisa sedikit pun membencimu?

Hati ini begitu sulit untuk melepasmu.
Aku tidak tahu kehidupanku akn seperti apa tanpamu.
Dan aku juga tidak tahu perasaan ini siapa yang akan menjaganya.

4 tahun aku akan berusaha menunggu
Tapi aku tidak akan berjanji akan hal itu
Ku harap aku bisa mendapatkan kebahagiaan
Dan ku harap ada seseorang yang mampu membuatku nyaman saat berada di dekatnya.

Kinara:)

Yogi melipat kertas itu dan langsung memasukannya ke dalam saku. Dia mengusap wajahnya gusar dan memalingkan wajahnya ke arah lain "Maaf"

Itu selalu dia katakan, aneh memang.

---

Dalam benak Kinara merasakan jika Yogi akan kembali padanya. Harapannya begitu tapi entahlah biar takdir yang menentukan.

Kinara tengah melamun padahal guru di kelas sedang menjelaskan materi.

"Kin?" Tiara menyenggol bahu Kinara dan Kinara langsung menoleh ke arah Tiara dengan espresi linglung.

"Lo jangan ngelamun kayak gini dong, lo gak boleh sedih. Udah lupain Yogi, masih banyak cowo yang mau sama lo dan dia lebih baik dari Yogi"

Kinara tersenyum getir "Melupakan lebih sulit dari pertemuan"

"Udah lupain aja. Sekarang tinggal lo pikirin masa depan lo. Semangat" Tiara memberikan support dengan semangat.

"Makasih" Kinara menepuk-nepuk pundak Tiara.

4 bulan Kinara berusaha melupakan Yogi dan dia juga berusaha untuk pokus dengan pendidikan.

Kadang dalam otaknya beralih ke Yogi, bayang-bayangnya selalu dia simpan dalam memori.

Tapi Kinara mencoba untuk tidak mengingatnya lagi. Dengan susah payah dia mengganti kartu memorinya dan membuka lembaran baru.

Kent kuliah di Jogjakarta, pulang 5 bulan sekali. Dan Tiara selalu sabar menunggunya.

Rizal bekerja di kantor Papahnya di  Magelang. Dan Irpan membuka cafe di daerah Jakarta.

Irpan sengaja membangun usaha terlebih dahulu baru melanjutkan pendidikannya karena pemikirannya dia tidak mau merepotkan orangtuanya lagi dan dia berusaha agar biaya pendidikannya dia sendiri yang tanggung.