68

69.1K 2.9K 354
                                    


Tiara yang melihat Kinara melamun menatap gaun buatannya tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Karena dari dulu Tiara memberikan saran tapi tidak pernah dilakukan.

Keadaan butik lumayan sepi dan jika ada pelanggan Tiara akan bertindak.

"Yogi bakal pergi jauh" Ucap Kinara pelan sambil menopang tangannya ke dagu.

Tiara menghampiri Kinara lalu mengusap bahunya "Ikhlasin Kin"

Kinara tersenyum lalu mengangguk pelan.

Tring tring

Tiara langsung mengangkat telpon "Hallo?"

"Hallo. Apa gaun saya sudah selesai?"

"Oh udah. Nanti saya sendiri yang mengantar ke rumah"

"Tolong Kinara saja yang mengantarnya"

"Lah kenapa harus Kinara? Saya juga bisa mengantarnya"

Kinara yang mendengarnya langsung mengambil telpon dari tangan Tiara "Sini" Kata Kinara sambil mengangguk.

"Tapi.."

"Udah sini"

"Hallo ini saya Kinara"

"Tolong anterin gaun saya yah ke cafe marbella sore ini juga"

"Harus sore ini?"

"Iya harus. Soalnya saya masih banyak urusan juga"

Kinara mengangguk "Iya saya akan kesana"

Tut.tut.

Sambungannya diputuskan oleh Fauziah.

"Gimana?" Tanya Tiara.

"Gak gimana-gimana. Nanti tolong bungkus gaunnya yah"

"Emang mau nganterinnya kemana?"

"Ke cafe marbella. Lumayan deket juga kan dari butik"

----

Kinara melajukan mobilnya normal menuju cafe marbella.

Sesampainya disana dia melihat Fauziah dengan Yogi yang menunggu di depan mobil.

Kinara memejamkan matanya sebentar lalu menghembuskan nafas berat seakan dia harus menerima kenyataan yang ada.

Kinara keluar dari mobil sambil membawa gaun lalu menghampiri mereka.

"Ini gaunnya" Kinara menyerahkan gaun dengan tersenyum ikhlas.

Yogi terlihat sedikit melirik Kinara yang tengah tersenyum 'Akhirnya gue melihat senyuman manis lo'

"Bagus, saya suka" Puji Fauziah.

"Yasudah saya pergi dulu" Kinara melenggang pergi meninggalkan mereka.

"Tunggu" Cegah Yogi dengan suara yang sangat dirindukan oleh Kinara.

Kinara tersenyum lalu buliran air matanya menetes dan dengan kasar dia mengusapnya.

"Iya?" Kinara membalikan badan.

"Boleh kita makan-makan dulu?"

Teg

Kenapa Yogi tidak bisa mengerti perasaan Kinara? Apa Yogi tidak tahu jika semua ini kana membuatnya merasa sakit dan sedih? Atau memang dia sengaja melakukan itu?

Fauziah melirik Yogi dan tersenyum kecut.

"Saya harus segera pergi"

Yogi mendengarnya begitu asing. Kata saya menurutnya seperti orang yang baru kenal atau bahkan seperti orang asing. Biasanya Kinara selalu menyebutkan namanya sendiri tapi kenapa sekarang tidak.

My Ice Boy [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang