59

61.3K 2.7K 252
                                    


Adakah cinta yang berakhir bahagia tanpa merasakan kecewa? Kenapa harus merasakan sakit di dada saat jatuh cinta? Tidak adakah yang namanya jatuh cinta itu selalu bahagia? Jawabannya 'Entah!!'

Yang sedang di rasakan Kinara kini adalah sakit hati. Yang di mana cintanya harus kandas seketika karena diputuskan satu pihak di tambah Yogi yang mencintai orang lain.

Kecewa pasti lah. Kenapa dia tidak memberitahu bahwa ada orang yang dia sukai sebelum memulai hubungan. Mungkin itu bisa di terima oleh Kinara. Tapi dia memilih memberitahu saat tengah menjalin kasih.

Sesak di dada saat dia mengatakan itu. Kata-katanya masih terhiang di telinganya sampai saat ini. Tidak bisa menyalahkan dia juga yang mencintai orang lain. Pada dasarnya cinta itu hak. Dia bisa memilih cintanya yang lebih sempurna.

Hak dalam cinta itu adalah boleh mencintai orang lain, satu, dua, tiga, bahkan lebih. Tapi ada kalanya kita mengetahui dan mengerti perasaan hatinya.

Apakah dengan memiliki seseorang kita akan hidup bahagia? Tidak semua seperti itu. Jika dia tidak mencintai kamu tetapi bersama itu akan jadi boomerang dalam kehidupanmu. Penuh drama.

Duduk terdiam di rooftop sekolah menatap keindahan kota. Sepi, sejuk, tapi tidak mampu mengobati rasa sakit di hati. Tidak bisa menenangkan selain pelukan hangat dari dirinya.

Kinara sengaja bolos dalam pelajaran yang membuat moodnya tambah hancur. Tatapannya kosong serta matanya yang sendu membuat kondisinya tambah terpuruk.

Kadang meneteskan air mata tanpa dia sadari. Melempar serpihat batu dengan tangisan.

"AAAAAAAAA" Setidaknya dia bisa melepas sesak di dada saat berteriak.

"Kenapa? Kenapa Yogi lakuin ini? Kinara ngerasa kalo Kinara tuh perempuan yang bego. Kinara ngejar-ngejar Yogi dengan cara apapun. Saat Kinara mendapatkan Yogi kenapa Yogi ninggalin Kinara gini? Seakan-seakan Kinara ini gak berguna buat Yogi! Hiks hiks hiks" Kinara memuluk kepalanya sendiri dan tangisannya pecah.

"Kin" Suara itu? Suara itu tidak asing di telinga Kinara. Terlihat Yogi yang tengah berdiri dengan menaruh tangannya di saku celana. Perlahan menghampiri Kinara, Mantannya!

Kinara segera menghapus air matanya dan tertunduk. Aneh sekali, Yogi kenapa ke sekolah padahal kelas 3 bebas. Kenapa juga dia tidak berdiam diri di rumah daripada bertemu dengan Kinara yang akan membuat Kinara sakit hati lagi.

Yogi duduk di dekat Kinara, matanya yang menatap Kinara mampu membuatnya terluka di hati. Karena dia sudah melukai orang yang dia cintai sejak pertama kali bertemu. Ingin menghapus air matanya tapi dia tidak mempunyai hak untuk melakukan itu.

"Ngapain ke sini?" Suara Kinara sedikit serak tapi tidak membuatnya lemah di hadapan Yogi.

"Lho ngapain di sini?" Yogi bertanya balik dan tidak menjawab pertanyaan dari Kinara.

Tidak ada jawaban pula dari Kinara. Malahan dia tambah sesak saat berbicara. Dirinya berusaha agar suaranya tidak bergetar.

"Bolos jam pelajaran? Kenapa?" Yogi terus menggencarkan pertanyaan.

"Iya. Kinara bosen" Tidak berani melihat mata Yogi langsung karena itu bisa membuatnya kembali menangis.

Padahal mata Yogi sudah berkaca-kaca tapi untungnya Kinara tidak menatap matanya. Laki-laki bisa menyembunyikan masalahnya dan begitu juga perempuan.

"Maafin gue" Ucap Yogi.

"Maaf maaf mulu dari semalem. Santai aja kali, kan ini juga udah terjadi dan Kinara bisa nerima itu semua" Bohong! Kinara berbohong. Padahal dia tidak menerima semua itu. Dia masih mencintai Yogi, karena mencintai seseorang tidak harus mengatakan langsung walaupun mata sudah berbicara.

My Ice Boy [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang