answer: twin's issues

848 204 32
                                    

🦋🦋

Latar Tempat: Seoul, Korea Selatan.

Latar Waktu: Kelas tujuh, 16.09 pm setelah pulang sekolah.

Latar Suasana: Kekacauan.

**

Dua anak manusia dengan seragam SMP yang saling berteriak dan menunjuk ke arah satu sama lain dengan amarah berkilat di mata mereka.

Tak lupa, suara kegaduhan yang membuat seisi rumah sampai takut untuk melerai. Ya, karena dua anak ini merupakan tuan rumah di sini sehingga para staf yang bekerja di rumah hanya bisa menonton dengan perasaan takut dan juga kalut.

You almost killed her!” teriak Hyunjin di tengah ruang tamu. Dia melemparkan tas punggungnya ke lantai begitu saja, kemudian mendorong Yeji—saudara kembarnya sampai gadis itu terjatuh keras dan bertubrukan dengan ujung sofa. “Kenapa kamu mendorongnya dari tangga? You know, she’s precious to me!

Yeji mengusap lututnya yang terbentur ujung sofa, lalu, “Kamu selalu mementingkan perempuan itu, Hwang Hyunjin. Kamu tahu, kita hanya hidup berdua. Aku ini saudaramu, yang semestinya kamu jaga… Namun, dia jauh lebih berharga untukmu dibanding aku.”

Are you jealous?

YES!” Yeji berteriak juga. “Aku hanya ingin kita menjadi saudara yang baik, tanpa perempuan itu. Kamu tahu, aku memiliki trauma yang cukup berat. Aku benci sendirian. Aku benci ditinggal…, namun kamu terus meninggalkanku hanya untuk mengikuti perempuan bernama Bianglala itu.”

“Papa menyuruhku menjaganya!”

“Iya, karena dia adalah anak kandung Papa!” sahut Yeji, tak kalah garang.

You must be psycho, Hwang Yeji!”

Yeji mengatur napasnya, kemudian dia menendang perut Hyunjin sampai saudaranya itu tersungkur ke lantai. Air mata berkumpul di kelopak matanya. “Apa kamu juga akan pergi meninggalkanku seperti Ayah dan Ibu? Kamu tahu, aku benci ditinggalkan. Aku benci ketika aku sendirian!”

“Yeji, ini berbeda kasusnya…”

“Apa?!”

Hwang Hyunjin memegang perutnya yang sedikit sakit, lalu, “Aku mencintai dia.”

“Cinta?” Yeji tertawa sarkas. “Umurmu belum pantas mengatakan cinta.”

Hyunjin menghela napas dan berdiri. Lalu, “Kamu tahu, kita adalah saudara kembar. Kita akan selalu bersama. Kamu adalah adikku, karena aku lahir lebih dulu. Aku tidak akan pergi, aku akan menjagamu… Namun, Bianglala itu berbeda. I love her. Cinta yang berbeda, Yeji. Kamu harus bisa membedakannya.”

“Aku tidak masalah kamu jatuh cinta padanya, tapi… jangan tinggalkan aku sendiri.”

“Kamu juga harus jatuh cinta, supaya kamu paham apa maksudku.”

Yeji menundukan kepala. “Aku sudah jatuh cinta…”

“Dengan siapa?!” Mata Hyunjin membulat.

Yeji mengambil tas punggungnya yang tergeletak di atas sofa, kemudian dia merogoh bagian dalam untuk mengambil sesuatu.

Tak lama, dia memperlihatkan foto seorang laki-laki tampan yang tengah bergandengan tangan dengan perempuan manis. Mereka berjalan-jalan sambil menikmati hari pertama salju turun di Haneul Park. Namun, foto itu tidak tampak seperti mereka sedang berkencan.

#2 PLAYGROUND (HWANG HYUNJIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang