answer: i see me in you

903 205 29
                                    

Yeji ingin kalian tahu sesuatu.
Selamat membaca.

🦋🦋

Latar Tempat: Vancouver, Kanada.
Latar Waktu: Tingkat tiga Sekolah Menengah Pertama, 14.50 pm.
Latar Suasana: None.

**

YEJI POV

Saya tahu bahwa Kanada memang tempat yang indah dan menyenangkan. Saya juga tahu, Vancouver punya banyak hal yang bisa saya taklukan. Namun, keberadaan saya di sini bukan untuk bersenang-senang. Saya dikirim ke Kanada untuk merefleksikan diri atas apa yang sudah saya lakukan di masa lalu.

Saya seorang pembunuh—koreksi, hampir menjadi pembunuh.

Kematian orang tua saya karena dijatuhi hukuman mati di pengadilan membuat saya jadi memiliki trauma yang kuat. Saya takut ditinggalkan, saya juga takut sendirian. Saya tak suka tempat yang gelap tanpa penerangan, karena rasanya saya seperti pecundang. Mungkin, saya memang pecundang.

Saya mendengar kabar dari saudara kembar saya, bahwa perempuan itu sudah bangun dari koma. Dia tidak bisa mengingat apa-apa karena amnesia, kemudian dia dipindahkan ke sekolah lain sehingga saudara kembar saya sangat frustasi harus jauh darinya.

Saudara kembar saya bernama Hwang Hyunjin. Dia tampan, kata orang-orang. Tapi, dia biasa saja bagi saya. Kalau nama saya, adalah Yeji. Saya menggunakan nama Gracie di Kanada, sebagai nama Inggris saya.

Saya tidak berteman dengan banyak orang di sini, karena saya tidak ingin membuat ikatan dengan mereka. Kata papa, saya harus menyembunyikan identitas saya dengan baik. Bahkan, tidak ada teman sekelas saya yang tahu kalau saya itu anak orang kaya.

Saya tinggal di mansion mewah di atas bukit dengan gerbang hitam yang begitu tinggi. Saya selalu diantar-jemput mobil tipe SUV berwarna hitam mengkilat dengan sopir dan pengawal. Saya juga punya staf yang mengurus mansion serta saya. Kalau saya lapar, saya hanya perlu menekan bel dari kamar. Kalau saya mau sesuatu, saya juga tinggal melakukan hal yang sama.

Kata papa, ini adalah hukuman untuk saya.

Kalau kalian membaca ini, kalian pasti berpikir bahwa saya bahagia hidup seperti ini, kan? Tentu saja, saya bahagia. Namun, hukuman saya bukan ini. Hukuman saya adalah hidup sendirian—yang membuat saya sangat takut setiap malam.

Papa sengaja mengirim saya ke Kanada supaya saya bisa merasakan kesepian dan akhirnya gila sendiri. Papa menghukum saya dengan cara yang halus tapi menyakitkan. Selain itu, saya juga harus mengikuti kelas attitude setiap sore di mana pengajarnya merupakan sahabat apa, namanya Detektif Lee. Beliau yang mengajari saya soal attitude, mungkin karena saya hampir menjadi pembunuh di usia yang masih belia.

Mata saya tertuju lurus ke depan sana. Pemandangan para pekerja bangunan yang tengah memperbarui cat gedung sekolah saya. Awalnya berwarna kuning, kini diubah jadi biru muda yang tampak cerah seperti langit hari ini.

Pukul dua siang, saya masih belum pulang karena saya biasa pulang ketika sekolah sudah benar-benar sepi. Saya tidak mau, teman-teman saya tahu kalau saya dijemput oleh mobil mewah. Saya menggambarkan kehidupan sederhana, padahal nyatanya saya juga bisa meminta papa untuk membeli gedung sekolah ini.

Ketika saya dimarahi guru, rasanya saya ingin membeli mulut mereka dengan kartu unlimited yang menjadi hadiah ulang tahun saya yang ke-tiga belas tahun. Hyunjin juga mendapatkannya, tapi dia menggunakan kartu itu untuk urusan perasaannya.

Cinta itu membodohi.

Kalian harus hati-hati.

Dia menyewa beberapa mata-mata untuk tahu kabar Bianglala, yang sekolahnya sudah berbeda darinya. Padahal kalau dia mau, dia bisa saja pindah ke sekolah baru Bianglala. Namun, papa menahannya dan memintanya untuk kembali mendekat di waktu yang tepat.

#2 PLAYGROUND (HWANG HYUNJIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang