#2 PLAYGROUND (HWANG HYUNJIN)

answer: welcome home, sister! [11.06]

🦋🦋

Latar Tempat: Hwang’s Kingdom
Latar Waktu: 07.29 am
Latar Suasana: Warm heart

**

YEJI POV

Kanada tidak terlalu buruk. Yang menyebalkan hanya pertemuan yang tidak pernah berpihak pada saya. Di negeri yang jauh di sana pun, saya bertemu dengan Park Saeron dan harus membuat ikatan yang sebenarnya tidak saya sukai. Tanpa sadar, kami membuat sebuah perjanjian yang menyeramkan.

Kalau kami bertemu lagi, maka artinya dia adalah setan di dalam kisah ini.

Sampai jumpa lagi, Kanada.

Itu adalah kalimat yang saya ucapkan di dalam kalbu, ketika langkah saya memasuki kediaman mewah milik Hwang. Banyak yang berubah. Interior Yunani kuno lebih kental dari sebelumnya. Cat warna krem, serta lampu kristal yang menggantung di langit-langit rumah.

Saya melebarkan senyum ketika menyadari seseorang menuruni tangga.

Bangchan Hwang.

“Welcome home, Sister!” ucapnya, riang. Dia melebarkan tangannya untuk memberi saya sambutan selamat datang. Tanpa aba-aba, saya melepas pegangan pada koper dan segera menerima pelukannya. “Oh, you look so much feminine right now… Canada, that place, change our little Yeji to the beautiful Yeji.”

Saya meringis, teringat tinggi badan yang dengan mudahnya bertambah di negara yang terkenal dengan daun maple-nya itu. Lalu, saya merasakan kecupan di puncak kepala saya. Siapa lagi kalau bukan Bangchan yang melakukannya. Dia selalu menjadi lelaki yang hangat. Dan, pelukannya tidak pernah berubah.

Erat, tanpa sekat, menghangatkan.

“And, genius Yeji,” lanjut saya, sembari melepaskan pelukan. Kita berpandangan selama beberapa detik, sampai sebuah suara menginterupsi. Saya mendongak, menemukan lelaki dengan poni menutupi area mata tengah tersenyum manis ke arah saya dari lantai tiga. Tangannya melambai, memberikan efek yang membuat mata saya ingin meneteskan rintik air mata. Saya berkata pelan, “Hwang Hyunjin, I’m home…”

Yes, home.

Hyunjin mengangguk-angguk, kemudian berlari kecil menuruni tangga. Dia tidak perlu banyak bicara karena saya langsung menubrukan tubuh saya dengannya. Kita seperti dua bayi beruang kembar. Dia terkekeh, sedangkan saya menangis haru.

Ah, sudah lama sekali tidak mencubit perutnya yang rata itu. Kalian tidak boleh lupa, saya ini saudara kembar Hyunjin jadi saya biasa melihat tubuhnya. Kalau sekarang, mungkin saya tidak boleh lagi melakukan hal itu karena kami sama-sama sudah dewasa.

Kita lihat, apakah dia masih menyebalkan?

“Who’s that girl?” godanya, sambil mengacak-acak rambut saya yang sengaja saya panjangkan selama di Kanada. Yah, sedikit perubahan tidak ada salahnya. Yeji yang saat ini kembali ke Seoul bukan lagi Yeji yang penuh amarah. Yeji lebih tenang sekarang. Dan, Yeji menemukan kekuatan spesialnya. Hyunjin berbisik di telinga saya, “Bagaimana dengan hal-hal mistis yang kamu ceritakan padaku melalui email?”

Saya mengangkat sebelah alis, lalu menganggukan kepala penuh antusias. “I can’t wait to tell you about this, tapi… Bisakah kamu mengantarku ke kamar? I’m so tired.”