eh, mau tanya dong! jawab yang bener ya! kalian kalau baca cerita, lebih suka yang deskripsi ceritanya pendek atau panjang? maksudnya bagian blurb itu, lho. tolong jawab, soalnya aku butuh tercerahkan. maturnuwun!! 💌✨
🦋🦋
Latar Tempat: Lapangan SMA
Latar Waktu: 14.03 pm
Latar Suasana: Ricuh**
Lapangan basket belakangan sekolah yang sudah tidak terpakai dan ditumbuhi ilalang menjadi saksi bisu pertemuan rahasia antara Tzuyu dan Ryujin.
Kedua gadis cantik itu ingin menyelesaikan masalah di antara mereka. Namun, sepertinya bukan penyelesaian yang akan didapatkan melainkan sebuah keributan.
“Aku melihatmu… hari itu.”
Tzuyu memulai. Dia melipat kedua tangan di depan dada, ketika Ryujin melangkah mendekat ke arahnya. Langit di atas kepala mereka berwarna biru cerah, tapi suasana hati keduanya tampak sangat gelap.
“Apa?” tanya Ryujin, tak acuh.
Tzuyu menarik ujung bibirnya beberapa mili. Tidak cukup jelas untuk disebut sebuah senyuman, karena sepertinya lebih bermakna meremehkan. “Aku melihatmu melakukan sesuatu dengan... pisau lipat.”
“Oh, pisau lipat itu…” Ryujin tampak sangat santai. Dia bahkan tertawa kecil, lalu dia mempertemukan netranya dengan netra Tzuyu. “Itu bukan urusanmu.”
Tzuyu merespon, “Aku bisa membongkarnya, dan membuatmu hancur.”
Shin Ryujin menghela napas, lalu dia mempersempit jarak di antara mereka. “Apa katamu? Maaf, aku tidak dengar.”
“Aku tidak menyangka bahwa kamu adalah pelaku teror itu. Aku tahu bahwa kamu dan keluargamu itu licik. Darah kotor itu memang mengalir deras di tubuhmu, tapi… aku tidak habis pikir, Shin Ryujin yang dipuja-puja tidak lebih dari sampah masyarakat!”
“Choi Tzuyu, jaga mulutmu sebelum aku merobeknya!”
Tzuyu tersenyum sarkas. “Aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri, jadi apa yang akan kamu jelaskan kepadaku? Aku melihatmu membunuh kucing itu, kemudian memasukan darahnya ke dalam botol… Kamu adalah pelaku botol berdarah itu, kan?”
Ryujin memperbaiki kerah seragamnya dengan gaya yang cukup sombong. Lalu, dia berjalan mendekati Tzuyu. Ryujin tidak pernah goyah akan apa pun. Dia benar-benar tahu kalau dia selalu menang dalam setiap permainan. Dan di permainan ini, dia akan pastikan tidak ada halangan sama sekali.
Dia mengangguk dan terkekeh kecil. “Ya, aku yang membunuh kucing itu. Aku yang memasukan darahnya ke dalam botol, tapi… bukan aku yang melemparnya ke kelas.”
“Siapa?” tanya Tzuyu, sembari mengerutkan kening. “Apa kamu bekerja bersama orang lain?”
“Chaeyoung, teman sekelas Bianglala yang pendiam dan kutu buku. Dia penakut sekali.” Ryujin mengusap kedua bahu Tzuyu dan memfokuskan netranya ke netra Tzuyu. Pertemuan manik mata itu membuat suasana menjadi lebih intens. “Choi Tzuyu, aku bisa saja menghancurkan bisnis keluargamu. Aku bisa saja membocorkan niat buruk keluargamu yang ingin menjadi penjilat untuk Keluarga Hyunjin Hwang. Aku bisa memberitahu Seungmin bahwa pacarnya ini berniat menggoda lelaki lain demi kekuasaan… Aku bisa melakukan itu semua, kalau mulutmu ini membocorkan satu kata saja.”
Tubuh Tzuyu menegang. Dia lupa, dia lupa kalau Ryujin tahu segalanya. Lalu, dia mundur dua langkah sebelum Ryujin menarik kerah seragamnya. Dia melebarkan mata, saat Ryujin mengeluarkan pisau lipat dari saku roknya dan menunjukannya tepat di depan wajah Tzuyu.
KAMU SEDANG MEMBACA
#2 PLAYGROUND (HWANG HYUNJIN)
Fanfiction[Fanfiksi] - "Bella, atau siapa pun nama yang melekat padanya, dia adalah milikku." (Admirer Series #2) (SEBAGIAN CHAPTER PRIVATE JADI FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA‼️) ** Copyright©April 2019-All Rights Reserved by IBUDARIBUMI #9 seoul [27.4.2019] #2...