happy birthday, Hwang Yeji!! ❤️
🦋🦋
Shin Ryujin menatap keluar jendela. Los Angeles sekarang tidak begitu menarik bagi dirinya. Apalagi, setelah dia terbangun dengan kepala sakit dan juga wajah Seungmin yang kini membuatnya was-was.
Dia tidak tahu rencana apa saja yang sudah disiapkan oleh Kim Seungmin untuk menghancurkannya.
“Kita akan melakukan rekaman hari ini,” ucap Seungmin setelah keluar dari kamar mandi. Dia merapikan kemeja putihnya, lalu, “Atur ekspresi di wajahmu itu. Pastikan kalau kamu menangis dan menyedihkan.”
Ryujin menoleh. Alisnya terangkat sebelah. “Kenapa aku harus melakukan itu?”
Seungmin mengikat dasi hitamnya, sambil melangkah menghampiri Ryujin. Ya, dia tahu kalau Ryujin jadi takut padanya. Benar saja, Ryujin justru melangkah mundur sampai punggung cantiknya menubruk dinding. Ryujin dalam balutan dress putih polos dengan area punggung yang terbuka. Dia tampak cantik.
“Apa yang kamu mau?”
Seungmin mengunci Ryujin, lalu mendekatkan bibirnya ke telinga perempuan itu. Dia berbisik, “Aku sedang berusaha membersihkan namamu.”
Kening Ryujin berkerut. “Apa katamu?”
Seungmin kembali berbisik, “Kita akan merekam video klarifikasi kasus bullying yang kamu lakukan. Video ini akan disebar oleh Na Jaemin di halaman utama surat kabar CITYLIGHT.”
Ryujin mendorong dada Seungmin, supaya mereka punya sedikit jarak. Ditatapnya netra Seungmin dengan dalam. Dia penasaran dengan jalan pikiran lelaki yang masih jadi suaminya ini.
“Kenapa kamu ingin membersihkan namaku? Bukannya itu yang kamu mau, supaya aku dibenci dan dianggap sebagai monster?” Air mata berkumpul di kelopak mata Ryujin. Dia menambahkan, “Aku memang monster. Aku menyuruh Saeron untuk bunuh diri, dan aku juga merekamnya.”
Seungmin masih belum berkutik, jadi Ryujin menambahkan, “Aku… pantas dibenci, Kim Seungmin. Tidak perlu susah-payah untuk membersihkan namaku… Aku akan kembali ke Seoul dan memberikan diriku ke hadapan publik. Biar mereka menghujatku, atau melempariku dengan terigu dan telur busuk. Aku… pantas mendapatkannya.”
Helaan napas lolos dari bibir Kim Seungmin. Dia tidak berkata apa-apa, sampai Lee Haechan masuk ke kamar hotel sambil membawa kamera. Dibelakangnya ada Jeongin, yang mengikuti seperti anak kucing.
“Oh, kalian sudah datang?” sapa Seungmin. Dia menunjuk salah satu sudut kamar hotel dan melanjutkan, “Kameranya diletakan di sana saja. Ki berdua akan duduk di tepi tempat tidur dan meminta maaf atas kekacauan yang terjadi di Seoul. Lalu, aku dan Ryujin akan kembali ke Seoul. Kita akan meminta maaf secara resmi nanti, dengan bantuan CEO Lee Jaehyun—Ayah Leo, yang akan mengundang banyak wartawan.”
“Kalian akan membuat klarifikasi lagi nanti begitu sampai di Seoul?” tanya Haechan, sembari mengatur kamera sesuai perintah Seungmin.
“Iya,” jawab Seungmin, sambil menganggukan kepala. Lalu, dia mengulurkan tangan ke arah Ryujin dan menarik pergelangan tangan perempuan itu. “Turuti ucapanku, Ryujin. Aku tidak mau bermain dengan cara kasar denganmu. Oke?”
Shin Ryujin menghela napas panjang dan mengangguk pelan. “Lakukan apa pun yang kamu mau. Toh, kamu nanti akan meninggalkanku ke Havana, kan?”
Seungmin mendudukan Ryujin di tepi tempat tidur, lalu dia duduk di sebelahnya. Dia mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan Ryujin. “Aku harus ke Havana untuk mencari Tzuyu. Dan, kamu juga paham itu, kan?”

KAMU SEDANG MEMBACA
#2 PLAYGROUND (HWANG HYUNJIN)
Fanfiction[Fanfiksi] - "Bella, atau siapa pun nama yang melekat padanya, dia adalah milikku." (Admirer Series #2) (SEBAGIAN CHAPTER PRIVATE JADI FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA‼️) ** Copyright©April 2019-All Rights Reserved by IBUDARIBUMI #9 seoul [27.4.2019] #2...