answer: hide and seek

729 196 25
                                    

ini kayaknya sepi banget, jadi aku mending fokus ke cerita sebelah kali ya. enggak ada penghuninya di sini.

🦋🦋

Latar Tempat: Atap sekolah.
Latar Waktu: 10.34 am.
Latar Suasana: ??

**

YEJI POV

“Apa itu kamu?”

Saya melangkah pelan-pelan menghampiri gadis dengan rambut panjang sepinggang yang tengah berdiri di rooftop gedung SMA. Dia membelakangi saya, namun saya tahu siapa dia sebenarnya. Ketika dia membalikan badan, saya melemparkan senyum tipis.

Senyuman yang sarat akan makna.

“Park Saeron,” panggil saya.

Gadis itu mengerutkan dahi. “Kenapa kamu ada di sini?”

“Pertanyaan yang sama untukmu.”

Dia tampak tidak tenang karena keberadaan saya. Lalu, dia mengembuskan napas dan membuang puntung rokok yang semula terselip di jari tangannya. Dia menginjak puntung rokok tersebut dan memamerkan senyum manis. Jenis senyum yang dipaksakan. Saya bisa melihat semuanya.

Kalian mungkin tidak akan percaya, namun saya bisa melihat masa depan Park Saeron. Karena dia adalah orang jahat, saya bisa melihatnya. Saya selalu bisa melihat masa depan milik orang-orang jahat. Memang aneh sekali. Mungkin, karena saya juga menjadi bagian dari orang-orang jahat tersebut.

Saya hampir membunuh Bianglala.

“Apa Bianglala menyuruhmu untuk mencariku?” tanyanya.

Saya menggeleng. “Tidak.”

Saya berdiri di sebelahnya. Kami memandang jauh ke depan sana. Anginnya lumayan untuk bisa menerbangkan rambut kami. Apalagi, rambut kami sama-sama panjang. Lalu, dia melirik saya dengan ekor mata. Dia sepertinya punya banyak pertanyaan.

“Apa aku boleh bertanya?”

Saya mengangguk, mempersilakan Saeron mengeluarkan pertanyaannya.

“Kenapa kamu pindah ke sekolah ini? Kudengar, kamu berasal dari luar negeri.”

Saya tersenyum, kemudian mempertemukan manik mata kami. Oh, sepertinya gadis ini sudah lupa siapa saya sebenarnya. Padahal, kami pernah bertemu saat di Kanada. Ya, waktu berjalan begitu cepat. Saya mengalami banyak perubahan. Saya memanjangkan rambut dan tampil lebih feminin. Hyunjin yang membuat saya menjadi seperti ini. Katanya, saya harus jadi perempuan kalau mau menarik perhatian lawan jenis.
Saudara kembar saya memang banyak omong.

“Aku pindah ke sini untuk menjaga seseorang,” jawab saya, tenang.

“Siapa?”

“Isabella.”

Kening Saeron berkerut. “Tidak ada nama Isabella di sekolah ini.”

“Ada,” jawab saya, mantap. “Aku melihat nama itu muncul di masa depan. Suatu saat nanti, nama itu akan digunakan oleh seseorang.”

“Siapa yang menggunakannya?”

An angel,” jawab saya, sembari mengalihkan pandangan kembali ke depan. Gedung tinggi di depan sana menarik perhatian saya. Dalam penglihatan saya, gedung tinggi itu akan menjadi tempat yang penting antara dua orang laki-laki. “Aku bisa melihat masa depan.”

“Wah, hebat sekali.” Park Saeron memberikan sorot mata berbinar kepada saya. Lalu, “Apa kamu seorang penyihir?”

Almost to be a devil.” Saya mengangkat ujung bibir beberapa mili. Lalu, tangan saya terangkat ke atas untuk merasakan angin. Saya menghirup udara sebanyak-banyaknya. “Eva, namamu.”

#2 PLAYGROUND (HWANG HYUNJIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang