#2 PLAYGROUND (HWANG HYUNJIN)

answer: saeron isn't that bad

“dream big, all goes well.
just wait, you'll see.”

🦋🦋

Latar Tempat: Rooftop
Latar Waktu: Ketika angin bertiup pelan menerbangkan rambutku
Latar Suasana: Kebingungan

**

SAERON POV

Mama
Hari ini ada makan malam keluarga, pulang cepat!!
Ayah Harison sibuk mempersiapkan pencalonan
Pulang naik taksi
Bisa?
Kalau mau, bareng Ryujin saja
Read.

Aku mendengus membaca isi pesan-pesan dari mama. Rasanya, dia sangat nyaman tinggal di kediaman itu sedangkan aku seperti akan mati setiap hari. Rokok yang terselip di jari telunjuk dan tengahku sudah hampir habis.

Ah, ini rokok pertamaku hari ini.

Aku pun membuangnya dan menginjaknya. Aku berniat mengambil rokok lainnya, ketika ponselku kembali berdenting.

Renjun
Bisa kita bicara lagi?

P.Saeron
Kalau kamu mau kembali, ayo kita bicara:)

Renjun
Saeron
Ini tentang Bianglala
Di mana kamu?
Kita harus bicara

Alisku mencuat memberikan raut keheranan. Bianglala lagi?

P.Saeron
Apa urusannya denganku?
Bianglala sudah bersama Hyunjin, jangan gila!!
Mau merusak hubungannya?!!

Renjun
Aku mau melindunginya
Ryujin mengatakan semuanya padaku

Dadaku seperti berhenti berdetak. Apa yang Ryujin katakan pada lelaki yang aku cintai? Tidak, dia tidak boleh membocorkan apa pun. Ah, sialan! Dia bilang dia tidak akan mengatakan apa-apa dan hanya menonton pertunjukan dramaku.

Shin Ryujin memang licik.

Dia akan menghancurkanku dengan cara apa pun. Gadis licik itu pasti bersorak kegirangan sekarang. Ah! Aku tidak membalas pesan Renjun, dan membiarkan itu sebagai pesan terbaca. Lalu, aku melepas baterai ponsel dan memasukannya ke saku rok. Aku benar-benar muak dengan gadis itu dan juga keluarganya.

Aku sebenarnya juga memiliki kartu AS untuk menghancurkan Ryujin, namun aku tak punya cukup keberanian. Aku tahu segala macam rahasia di Kediaman Shin. Bagaimana licik mereka mencari keuntungan dari uang rakyat, cara kerja bisnis haram, serta berbagai macam kecurangan yang mereka lakukan untuk melenyapkan lawan—salah satunya, aku pernah melihat ayah Ryujin memasukan tubuh manusia ke dalam bagasi dan pergi saat jam dua pagi. Aku tidak bisa terlelap, jadi aku melamun di balkon. Dan, aku melihat semuanya.

Keesokan harinya, orang yang dimasukan bagasi itu namanya muncul di surat kabar. Ternyata dinyatakan sebagai orang hilang. Dan, orang itu termasuk orang terpandang. Ketua salah satu partai politik yang sukses di Seoul dan akan menjadi kandidat presiden. Namun, pada saat itu, Keluarga Shin akan mencalonkan Hwang Jaebum—menantu mereka—sebagai presiden.

Kalau dugaanku benar, lelaki itu pasti sengaja dilenyapkan dengan cara dibunuh diam-diam supaya Hwang Jaebum bisa memenangkan persaingan.

Omong-omong, ayah tiriku juga menghadapi pencalonan. Namun, dia memulai dari yang paling rendah—Gubernur Seoul. Taktik Shin sedikit berubah. Mereka membersihkan nama dan berpura-pura polos dengan cara memulainya dari area bawah. Berbaik hati saat menjadi gubernur, kemudian melesat mencalonkan diri sebagai presiden. Shin punya banyak akal, dan aku sering mendengar rencana-rencana mereka.