empat: surpris(on)e [a]

1.5K 283 76
                                    

BAB - EMPAT: SURPRIS(ON)E


🦋🦋

Isabella membaca informasi yang tertulis di tiga lembar kertas pemberian Pieter Han. Dia dan sahabat lelakinya itu sedang berada di sebuah kafe di dekat kantor RB-Tech. Karena ini jam makan siang, Pieter bisa melarikan diri sebentar untuk memberikan informasi Hwang Hyunjin sesuai permintaan Bella. Namun, mereka tidak hanya berdua saja.

Mata Bella membaca tiap paragrafnya dengan seksama. Lalu, dia menatap dua orang yang menunggu respon darinya. Dia mengangguk sambil tersenyum tipis. "Kurasa, aku bisa mengingat banyak hal dengan informasi ini."

"Kamu harus mengucapkan terima kasih ke Julia."

"Thank you, Jul," ucap Bella, sembari mengulurkan tangan ke arah Julia, kemudian dia menggenggam telapak tangan cantik milik gadis itu. "Aku akan mentraktirmu dan Kakak laki-lakimu lain kali. Sayang sekali, dia tidak bisa datang ke sini."

Pieter menyesap teh lemon pesanannya, lalu, "Kakaknya sedang dalam misi penting."

"Oh, aku pernah membaca nama Kakak laki-lakimu, Polisi Giorlino, sebelumnya di sebuah surat kabar. Dia dalam misi perburuan pengedaran narkoba, kan? Wah, dia sangat keren. Aku hanya melihat fotonya di surat kabar, namun dia keren sekali," jelas Isabella sambil tersenyum cerah. Tangannya masih menggenggam telapak tangan Julia, lalu, "Aku benar-benar senang bisa mendapatkan semua informasi ini."

"Kamu harus menyimpannya di tempat yang tepat," ucap Julia. "Sebenarnya, aku tahu sesuatu di kantor. Kurasa, Leo juga sedang mencari keberadaan kekasihmu... Apa kamu tahu Leanna?"

Bella menganggukan kepala. "Iya. Kenapa?"

"Leanna mengenal Hwang Hyunjin."

Mata Bella melebar. "Apa maksudmu...?"

Pieter membasahi bibir dan menjelaskan, "Aku melihat rekaman CCTV saat Hyunjin datang ke gedung apartemenmu. Dia dijemput oleh mobil Leanna, jadi aku yakin sekali kalau mereka berdua punya hubungan."

"Maksudnya, hubungan seperti apa?" tanya Bella, mulai panik. "Apa jenis hubungan yang romantis, Piet?"

Julia segera menggeleng. "Tentu saja, bukan! Aku baru menjalankan misi menempel ke Leanna untuk mencari informasi yang lebih detail. Sejauh ini, kamu bisa membaca kertas-kertas ini dulu, baru nanti kutambahi kalau ada informasi baru."

Bella menatap lembar-lembar kertas di hadapannya, lalu, "Apakah alamat ini valid?"

Pieter mengangguk. Dia merogoh saku jas hitam yang dipakainya, lalu mengeluarkan dua lembar foto 4R dari dalam sana. Dia meletakan dua buah foto tepat di hadapan Bella. "Ini foto yang diambil oleh Kak Gior. Dia sudah pergi ke apartemen itu dan menemukan Hyunjin keluar dari salah satu kamar."

Bella manggut-manggut. "Kalau begitu, aku harus ke sana."

Julia mengangguk. "Aku bisa menemanimu."

Pieter melirik Julia dan menganggukan kepala. "Biarkan Julia pergi bersamamu, aku harus bertemu Yohanes malam ini jadi tidak bisa mengantarmu ke sana. Julia bisa menyetir, jadi kamu jangan naik taksi dan tersesat lagi."

"Tersesat?!" tanya Julia, tak percaya. Gadis itu melebarkan mata sampai rasanya mau keluar. "Kukira, kamu hanya perlu menyebutkan lokasi tujuanmu kalau naik taksi."

Isabella meringis malu. "Sesuatu memang terjadi di dalam kepalaku. Aneh sekali."

"Apakah karena insiden hari itu?" tanya Julia, ragu-ragu. "Kamu pernah terjatuh dari tangga di kantor RB-Tech, saat akan mengantarkan makan siang untuk Leo. Iya, kan?"

#2 PLAYGROUND (HWANG HYUNJIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang