tiga belas: how do u sleep? [a]

488 98 77
                                    

🦋🦋

Isabella meletakan secangkir kopi setelah menyesapnya sedikit. Kopinya masih hangat, dan bibirnya sedikit terkejut dengan pertemuan itu. Dia menatap lurus ke manik mata papa mertuanya, kemudian menatap berkeliling. Lucu sekali, karena CEO Jaehyun menyiapkan sebuah pertemuan di atas rooftop Hotel mewah di pinggiran Seoul.

Matahari baru saja terbenam. Cahayanya membias cantik. Bella memandanginya sekilas, kemudian membuang pandangan kembali ke netra CEO Jaehyun yang duduk tenang dengan kaki kanan berada di atas kaki kirinya. Jas kerja warna merah yang dikirim langsung dari Paris membalut tubuh gagahnya dengan baik.

"Siapa lagi target selanjutnya?" tanya Bella, pelan. Semilir angin mulai bergerak menerbangkan helai-helai rambutnya yang keluar dari jalur ikatan rambut. Lalu, "Pa, kita tidak sedang bermain-main sekarang. Siapa target selanjutnya? Hwang Yeji, atau Shin Ryujin?"

CEO Jaehyun menggoyangkan gelas berisi wine dari bahan stoberi yang juga kiriman langsung dari Perancis. Dia memainkan gelasnya dengan senyum miring, dan, "Jung Yoonjin."

Mata Bella membulat. "Ibu Jeno...?!"

"Mm." CEO Jaehyun mengangguk. Dia merogoh ponselnya dan membuka aplikasi radio. Lalu, suara Na Jaemin terdengar keras. "Jung Yoonjin, game over."

Siaran radio citylightFM tengah menyiarkan sebuah kecelakaan mobil di dekat Sungai Han. Terjun masuk ke dalam sungai dan pengemudinya tak bisa berenang. Dalam perjalanan ke rumah sakit, korban dinyatakan kehilangan nyawa.

Bella menelan ludahnya. "Kenapa membunuhnya?"

CEO Jaehyun diam. Lalu, dia justru tertawa renyah. Tangannya terulur untuk merapikan rambut Isabella, atau menantunya yang cantik ini. Dia memandang kedua manik Isabella yang berwarna kecoklatan, kemudian menghela napas.

"Kamu mirip sekali dengan Mina." CEO Jaehyun menyandarkan punggung ke sandaran kursi dan memandang jauh ke depan sana. Rembulan baru saja muncul. Lalu, dia menambahkan, "Aku masih ingat, ibumu suka sekali makan buah anggur. Jinyoung akan membelikannya setiap minggu, sekaligus berkencan... Kami bersahabat, Bella. Jinyoung, Mina, Suzy, Jaebum, Mark, Yoonjin, dan aku... Oh, jangan lupakan Joohyun--Ibu mendiang sababatmu, Park Saeron dan Ryujun--Ayah kandung Shin Ryujin."

"Coba jelaskan padaku permainan kalian."

CEO Jaehyun mengangkat sebelah alis, kurang yakin. Tak lama, dia menghela napas dan meneguk wine di gelasnya. Lalu, "Kami bersahabat, saling suka, dan jatuh cinta. Kami berkencan, bertengkar, kemudian persahabatan kami hancur... Jinyoung dan ibumu yang pertama kali putus. Mereka bertengkar hebat, kemudian Ryujun dan Yoonjin. Suzy dan Jaebum. Joohyun dan Mark. Dan, aku putus dari Tiffany. Oh, aku lupa memberitahumu... Ada anggota lainnya, namanya Tiffany dan Minhyun. Mereka adalah--"

"Orang tua kandung Hyunjin dan Yeji," sela Bella, dengan suara bergetar. Dia membasahi bibir dan, "Lanjutkan!”

CEO Jaehyun menuangkan wine ke gelasnya lagi. Sepertinya, kisah masa lalu mereka memang kurang baik. Dia menunggu sampai Papa mertuanya ini membuka mulut lagi. Butuh waktu beberapa saat, sampai CEO Jaehyun membuka dua kancing kemejanya. Wajahnya sudah memerah, karena mabuk.

Isabella menjauhkan gelas wine dari jangkauan CEO Jaehyun, kemudian dia merogoh saku dress merah yang dipakainya. Benar, malam ini mereka memakai baju dengan warna senada. Kebetulan yang cukup lucu.

"Tolong jemput CEO Jaehyun di Hotel Shilla... Tepat di rooftop sebelah kiri," ucapnya dengan sopir pribadi CEO Jaehyun. Lalu, dia menggigit bibirnya dan, "Keadaannya sudah mabuk. Jangan hubungi Jeno. Pastikan saja kalau kamu membawanya pulang dengan selamat."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 07, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

#2 PLAYGROUND (HWANG HYUNJIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang