delapan: secret place(s) [b]

568 137 58
                                    

HATI-HATI.
JANGAN MUDAH PERCAYA.
ADA YANG MUNAFIK.

🦋🦋

Seoul, South Korea.
Ruang Temu Penjara.

**

"Kamu bilang bahwa kamu sudah mengatur semuanya dengan Renjun Huang!" teriak Ryujin dari balik kaca. Tubuh cantiknya dibalut baju tahanan. Matanya berkaca-kaca, hampir membanjiri kedua pipinya. Lalu, "Seungmin, katamu CEO Jaehyun juga akan memberiku bantuan hukum, kan? Katakan kalau kalian tidak berubah pikiran. Kamu tahu, Jaksa menuntut hukuman mati untukku."

Kim Seungmin yang berada di balik kaca lainnya hanya mampu terdiam. Dia juga tidak paham apa yang terjadi di sekelilingnya. Banyak rencana berubah. Banyak kekacauan. Banyak ramalan yang juga berubah. Kehadiran Yeji di Los Angeles bukan hanya untuk main-main. Perempuan yang bisa membaca masa depan itu ingin meluruskan ramalannya.

"Apa kamu ingat bahwa dulu kamu pernah mendapat kartu tarot, Jin?" tanya Seungmin. Dia menghela napas dan menambahkan, "Gracie Hwang memberimu kartu tarot, berkata bahwa hidupmu akan diliputi kemewahan. Tapi, ramalan itu sudah berubah. Buktinya, kamu ada di sini dengan baju tahanan itu."

Kening Shin Ryujin berkerut, kemudian dia menganggukan kepala. "Bagaimana ramalannya? Ramalan bisa berubah-ubah. Jadi, lakukan apa yang bisa kamu lakukan."

"Apa yang bisa kulakukan?" tanya Seungmin, dingin. Dia menarik ujung bibirnya beberapa mili, lalu, "CEO Jaehyun tidak akan memberimu bantuan hukum. Dan aku, aku juga sudah mencabut bantuan yang tadinya kurencanakan dengan Renjun. Maaf, Jin... Tapi, kamu harus menghadapi tuntutan itu."

"Kenapa CEO Jaehyun tidak mau memberiku bantuan hukum, sementara dia membantu Mark Lee dan Winwin Huang?" Dada Ryujin sesak. Dia tidak bisa memikirkan rencana apa pun. Apalagi, setelah Keluarga Shin hancur.

Selama beberapa hari terakhir, anggota Keluarga Shin ditangkap. Shin Ryujun dan istrinya yang ternyata dalang dibalik kematian Keluarga Lami, bukan Keluarga Choi Tzuyu seperti yang sebelumnya dicurigai. Keluarga Tzuyu hanya dijebak. Anggota Keluarga Shin yang tidak ditangkap hanya Jaebum Hwang, Shin Jimin--istrinya, dan juga Ibu kandung Saeron, Bibi Joohyun.

"Jin." Netra Seungmin menggelap. Dia menatap lurus ke wajah Ryujin. Meskipun mereka terhalang kaca, tapi air mata di wajah Ryujin tampak jelas. Dia menambahkan, "Apa kamu mau tahu asal-usulmu?"

Mata Ryujin melebar. "Apakah kamu sudah menemukan informasi tentang keluargaku? Apakah mereka masih hidup?"

Seungmin mengangguk. "Keluargamu ada di Seoul sekarang. Dia baru datang kemarin dari Los Angeles."

"Hm?" Kebingungan tercetak di wajah kusam Ryujin. Dia sudah tidak merawat dirinya sejak di penjara. Lalu, dia mengusap titik-titik air mata di pipinya dan, "Apa maksudnya?"

"Bangchan."

"Hm?"

Senyum miring menghiasi bibir Kim Seungmin. Dia sedikit mendekatkan wajahnya ke kaca pembatas di antara mereka. Lalu, dia berkata lirih, "Bangchan Hwang adalah kakakmu."

Tubuh Ryujin menegang. Dia menutup mulutnya karena terkejut. Tidak! Berita ini terlalu mengejutkan untuk diterima oleh logikanya. Dia tidak bisa bergerak. Kepalanya sibuk memikirkan alasan-alasan yang masuk akal. Namun, Ryujin tidak menemukan satu pun alasan sampai dia dan Bangchan lahir dari rahim yang sama.

"Jangan bercanda!" protesnya. "Ini tidak lucu."

"Apa menurutmu wajahku sedang melucu sekarang, hm?" Kim Seungmin merogoh saku jas hitam mengkilat yang membuat tubuhnya tampak gagah. Lalu, dia mengeluarkan ponsel dan menunjukan sesuatu yang muncul di layar ponselnya. "Ini adalah bukti dari Panti Asuhan Crystal Snow, tempat kalian berdua dibuang yang kemudian diadopsi oleh dua keluarga berbeda. Perwakilan panti asuhan memiliki buktinya, bahwa kalian... memiliki Ibu yang sama."

#2 PLAYGROUND (HWANG HYUNJIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang