enam: bitt(rap)er [a]

1.1K 235 39
                                    

Kalau kalian punya banyak waktu, silakan dibaca.

🦋🦋

Leo memandanginya dengan sorot mata meyakinkan, lalu dia mengangguk mantap.

Keriuhan di rooftop Hotel WIN ini membuat dada Isabella sedikit gugup. Dia harus berulang kali menghela napas panjang, namun untungnya ada Leo yang siap menggandeng tangannya setiap saat. Mereka masuk ke dalam tempat pesta perayaan yang dibuat oleh Shin Ryujin tersebut dengan wajah yang dipaksa ramah.

“Awasi sekelilingmu,” bisik Leo, tepat di telinga Isabella.

Isabella pun menuruti ucapan Leo dengan menatap berkeliling. Matanya melebar saat dia menemukan beberapa orang yang tidak asing. Ya, orang-orang yang sedang menyamar.

“Apa ini semua?” tanyanya, pelan sekali.

Leo kembali berbisik, “Ryujin menyebar anak buahnya untuk mengawasi pesta ini, jadi jangan lakukan apa pun yang mencurigakan. Dan, tutupi telingamu dengan rambut. Aku sudah memasang alat di telingamu, kan?”

Isabella mengangguk. “Bukannya kamu juga pakai?”

“Hm,” jawab Leo, singkat.

Mereka berdua langsung berjalan menghampiri pasangan suami-istri yang duduk di sofa besar di tengah pesta. Pasangan itu tampak bahagia dengan senyuman manis layaknya Raja dan Ratu semalam. Musik bergema di rooftop hotel ini, namun dada mereka juga ikut bergema hebat karena rencana malam ini harus dilakukan dengan cermat.

“Hai, kalian sudah datang,” sapa Ryujin, ramah.

Isabella tersenyum. “Senang bertemu denganmu lagi, setelah sekian lama.”

“Sejak SMA-kan?” Ryujin segera menunjuk sofa panjang di hadapannya, lalu, “Ayo, duduk. Kita harus membicarakan banyak hal.”

Leo segera menarik Isabella untuk duduk di sofa panjang tersebut, yang berada tepat di hadapan Ryujin dan suaminya—Kim Seungmin. Saat mereka duduk, mata Kim Seungmin seolah memberikan sinyal kepada Isabella untuk memandang ke sisi kanan. Isabella diam-diam menurutinya. Dia melirik ke sisi kanan dengan ekor matanya dan mendapati sosok yang benar-benar tak asing.

Mata itu.

Bae Jeongin?

Sepupunya ada di sini?

Isabella ingin meminta penjelasan pada Seungmin, namun lelaki itu pura-pura tidak memahami kode darinya. Lalu, dia kembali melirik sosok yang dia yakini sebagai Jeongin. Namun, penampilannya berbeda. Dia memakai kumis tebal serta kaca mata, dan tak lupa softlens biru yang membuatnya tampak seperti laki-laki Perancis berusia 40 tahun.

Apa yang dia lakukan di sini?

Sebuah suara muncul dari alat pendengar yang dipasang di telinganya. Tangan Leo mencengkram telapak tangannya, seolah memberinya kode untuk mendengarkan suara itu dengan seksama sementara Leo mengalihkan perhatian Shin Ryujin dengan mengajaknya bicara soal kampanye.

Bella mengembuskan napas panjang, sembari menatap berkeliling. Bella sangat yakin kalau orang-orang yang ada di pesta ini pasti banyak yang mencurigakan. Lalu, suara yang muncul di telinganya mulai berbicara dengan intonasi yang jelas: “Arah jam sembilan, laki-laki dengan jas merah marun yang membawa secangkir wine… Itu aku.

#2 PLAYGROUND (HWANG HYUNJIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang