sebelas: gon(e)na miss you [a]

506 113 37
                                    

I'm gonna love you, like I'm gonna lose you.
gon(e)na = gone (pergi, mati, tidak bisa diperbaiki)

/ /

Kediaman Mewah Lee Jaehyun,
Pukul 22.09 pm.

**

Isabella akhirnya bernapas lega ketika dia bisa melarikan diri sebentar dari acara resepsi yang rupanya sangat mewah. Papa mertuanya benar-benar membuat pesta resepsinya jadi luar biasa seperti di kerajaan.

Dia menatap pantulan dirinya di cermin kamar mandi sembari mencuci tangan. Ah, lehernya lumayan pegal karena dia harus membungkuk memberikan penghormatan ke semua kolega bisnis Lee Jaehyun dan Lee Jeno. Omong-omong, selama di Seoul, Leo menggunakan nama aslinya yaitu Jeno. Sementara itu, Isabella masih menggunakan nama Inggrisnya. Dia benar-benar sudah lupa rasanya ketika dipanggil dengan nama Bianglala.

Dia meloloskan helaan napas panjang, kemudian merogoh tas tangannya untuk mengambil lipstik warna oranye. Dia memang memakai riasan yang fresh malam ini, terbukti dengan gaunnya yang berwarna senada dan tambahan bling-bling, seperti payet yang membuat gaunnya semakin berkilau kalau terkena sorot lampu.

Selesai memoles bibirnya dengan lipstik, dia memutuskan untuk menghubungi Hyunjin Hwang yang berada di Shanghai untuk mencari kebenaran atas kematian Dokter Kang. Benar, Dokter Kang tidak selamat. Setelah berjuang melawan fase kritis selama lima jam, akhirnya Dokter Kang meregang nyawa. Hyunjin juga yang mengurus pemakamannya.

Sebelum menekan nomor Hyunjin di ponselnya, dia membuka satu per satu bilik toilet untuk memastikan bahwa dia sendirian. Setelah semua aman, dia segera menekan nomor Hyunjin dan menempelkan ponsel ke telinga.

Butuh waktu beberapa saat, sampai Hyunjin menerima sambungan telepon.

Isabella tersenyum tipis. "Halo? Apakah semua baik-baik saja?"

Terdengar embusan napas berat di ujung sana. Hyunjin menjawab, "Tidak buruk, tapi juga tidak baik. Aku baru saja selesai melaporkan kasus kematian Dokter Kang yang janggal. Polisi sedang menyeledikinya, dan... Kamu akan terkejut, tapi kemungkinan besar pelaku penyerangan itu sudah membuat jadwal temu dengan Dokter Kang."

Alis Bella mencuat heran. Dia menyandarkan punggungnya ke tembok, dan, "Kenapa begitu? Tidak ada CCTV?"

"Tidak ada CCTV di rumah pribadi Dokter Kang. Dia jarang mengundang tamu ke rumahnya. Kecuali, kalau tamu itu memang tamu penting, tamu yang sudah dikenalnya dan sudah membuat perjanjian untuk bertemu. Dokter Kang punya sekretaris, tapi sekretarisnya bilang kalau dia tidak tahu tamu penting itu. Seolah, Dokter Kang menyembunyikan identitasnya. La, aku yakin sekali kalau Dokter Kang terlibat dengan seseorang."

"Siapa?"

Belum sempat Bella mendapat jawaban dari Hyunjin. Pintu kamar mandi terbuka lebar dan seorang perempuan cantik masuk ke dalam. Bella segera menutup ponselnya dan memasukannya ke dalam tas. Dadanya berdebar karena tidak siap bertemu dengan Suzy Hwang di sini.

"Hai," sapa Suzy Hwang, ramah. Dia berjalan ke wastafel dan mencuci tangan. Lalu, dia melirik Bella dengan ekor matanya. "Apa kabar, Bianglala? Bagaimana rasanya kembali ke Seoul?"

"Good," jawab Bella, pelan. Dia menggigit bibir bawahnya karena was-was, kemudian, "Apa yang kamu lakukan di sini? Apakah kamu diundang oleh Papa?"

"Jaehyun?" Suzy menarik ujung bibirnya menjadi senyum miring. Dia mengeringkan tangan dengan tisu, kemudian menambahkan, "Aku, Jaehyun, Jinyoung, Jaebum, dan Shin Ryujun adalah teman lama. Kami pergi ke sekolah yang sama. Maksudku, SMA yang sama."

#2 PLAYGROUND (HWANG HYUNJIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang