dua belas: between li(e)fe and death [a]

488 89 45
                                    

Hehe

🦋🦋

Hyunjin mengusap wajahnya kasar, ketika lelaki di hadapannya melakukan pengakuan luar biasa.

Dia masih belum kembali ke Seoul karena Shanghai membutuhkannya untuk mengungkap kasus terbunuhnya Dokter Brian Kang. Siang dan malam, dia rajin ke kantor polisi setiap dia menemukan sebuah petunjuk. Akan tetapi, semuanya berbeda sekarang. Dibalik kaca pembatas antara dia dan tersangka kematian Dokter Kang, dia bisa melihat sorot netra yang dipenuhi dendam.

"Nayeon?" Akhirnya Hyunjin membuka mulut. Dia menundukkan kepalanya sebentar, kemudian, "Kupikir, kamu berusaha untuk melindungi Tzuyu. Kupikir masalah kematian Nayeon sudah selesai."

"Kematian harus dibalas dengan kematian, Hwang Hyunjin." Kim Seungmin menggeleng. Dia tersenyum miring dengan badannya dibalut pakaian tahanan. Lalu, lelaki itu berkata, "Ini semua hanya tentang balas dendam, Jin. Sebenarnya aku masih punya satu orang yang belum kubalaskan dendamku. Namun, dia sudah menggali kuburannya sendiri, jadi... kupikir kita impas. Kita sama-sama didakwa atas kasus pembunuhan dan kemungkinan...ehm, hukuman mati."

"Asal kamu tahu, Bangchan Hyung sangat terpukul atas kematian Nayeon—Kakak perempuanmu itu. Dia tidak bermaksud membuatnya gila dan bunuh diri. Itu... di luar kuasanya, Kim Seungmin."

Senyuman miring itu masih menghiasi wajah Seungmin yang tampak kusam. Maklum, dia sudah dua hari ini ditahan di kantor polisi.

Kalau kalian berpikir ada kejadian penangkapan yang heroik, maka jawabannya tidak ada. Kim Seungmin yang menyerahkan dirinya sendiri usai menuntaskan dendamnya; menghabisi Choi Tzuyu dan keluarganya.

Benar, Seungmin memang membunuh perempuan itu. Motifnya adalah balas dendam karena Tzuyu yang dulu memberikan informasi korupsi ayahnya kepada Keluarga Hwang. Bukan hanya itu, bukankah Tzuyu juga melakukan perselingkuhan dan memilih menghancurkannya?

Seungmin sudah puas. Dia sudah membunuh perempuan itu beserta keluarganya. Alasan mengapa ingatan Tzuyu dibiarkan bertahan adalah sebab dia ingin perempuan licik itu terus mengingat kesalahannya dan merasa bersalah. Namun, rupanya dia salah besar. Tzuyu dan keluarganya masih hidup tentram meskipun diasingkan.

Sejujurnya masih ada satu orang lagi yang dia incar, tapi dia tidak mau melakukannya karena orang itu juga akan dihukum mati atas kematian Jaebum Hwang.

Bangchan.

Ya, Bangchan Hwang.

"Bagaimana dengan Suzy Hwang?" tanya Seungmin. Dia dengar kalau Suzy masih dirawat untuk pemulihannya. Luka di kepalanya cukup parah.

"Dia sudah sadar, tapi masih harus rawat jalan," jawab Hyunjin dengan sorot wajah pilu. Dia membasahi bibir bagian bawahnya, lalu, "Apakah kamu sudah tahu tentang semua ini?"

Seungmin menggeleng. "Tidak. CEO Jaehyun tidak memberitahuku bahwa Papa kandung Bangchan adalah Jaebum Hwang. Maka artinya, dia membunuh papanya sendiri. Iya, kan?"

"Benar." Hyunjin mengangguk. "Bangchan Hyung jadi sangat gila sekarang. Apalagi... ternyata, Suzy Hwang juga merupakan Mama kandungnya. Dia membunuh dan mencelakai orang tuanya sendiri. Ini kisah yang pilu, Tuan Seungmin."

Kim Seungmin menyisir rambutnya ke belakang menggunakan jemarinya, lalu dia mengembuskan napas panjang. "Mau tahu kenapa aku membunuh Dokter Kang?"

Hyunjin mengangguk. "Apakah kamu sudah diinterogasi oleh polisi?"

"Sudah." Seungmin memajukan wajahnya lebih dekat dengan kaca pembatas di antara mereka. Lalu, dia berkata pelan, "Aku membunuh Dokter Kang atas utusan seseorang. Awalnya aku tidak mau membunuhnya, karena aku butuh dia untuk menemukan Tzuyu. Namun, dia bilang kalau dia tidak menghapus ingatan Tzuyu. Awalnya kupikir perempuan itu menderita karena ingatan buruknya, tapi... dia justru berada di atas angin. Aku benar-benar sangat marah. Aku tidak terima kalau Tzuyu dan keluarganya hidup bahagia di Havana. Tanpa beban, tanpa dosa. Mereka pikir, mereka sudah aman."

#2 PLAYGROUND (HWANG HYUNJIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang