🦋🦋
Tayangan rekaman CCTV yang disuguhkan di depan mata membuat senyum miring di wajahnya tercetak jelas. Dia melipat kedua tangan di depan dada, sementara pegawainya menyiarkan rekaman CCTV yang tampak asing.
Kegaduhan terjadi di restoran Italia yang dibangunnya beberapa bulan lalu. Semua ini berawal dari kehadiran laki-laki asing yang menyamar sebagai pegawainya, kemudian lelaki itu juga menghidangkan menu penutup untuk seorang perempuan.
“Bagaimana, Pak?” tanya pegawainya, setelah rekaman CCTV terputar di laptop.
Dia menghela napas panjang. “Apa menurutmu, dia akan kembali lagi ke sini?”
“Maksudnya, Pak?”
“Kalau dia menyamar lagi di restoran ini, langsung tangkap dia dan bawa ke ruangan saya… Oh, jangan lupa untuk mengikat tangannya.”
Pegawai tersebut mengangguk patuh. “Baik, Pak.”
“Kamu bisa melanjutkan pekerjaanmu di dapur sekarang.”
“Yes, Chef.”
Pegawainya kembali membungkuk, kemudian membiarkan layar laptop tetap terbuka. Dia kembali mengulang video rekaman CCTV di laptop. Senyumnya mengembang. Oh, dia sudah lama menanti kedatangan lelaki di video tersebut. Akhirnya, tanpa sebuah rencana, dia bisa bertemu lagi dengan lelaki ini.
“Dia masih tampan, seperti dulu,” ucapnya, pelan.
Dia berjalan ke dekat jendela ruang kerjanya. Hari ini, dia sengaja tidak memasak di dapur dan membiarkan pegawainya yang melakukan hal itu. Hari ini, dia ingin mencari tahu bahwa adik laki-lakinya memang sudah kembali.
Name tag di seragam koki yang dipakainya menunjukan nama: Christopher.
Dengan senyum manis, sampai memperlihatkan lesung pipit di pipinya, dia menatap ke luar jendela. Dari ruang kerjanya yang ada di lantai dua, dia bisa melihat jalanan Los Angeles yang begitu padat. Lalu, dia mengangguk-anggukan kepala karena menemukan sebuah ide.
Tangannya merogoh saku seragam koki yang dipakainya, kemudian menekan nomor untuk membuat sambungan telepon.
Sembilan tahun menunggu, Christopher tak sabar ingin segera berjumpa Hwang Hyunjin.
Dia menempelkan ponsel ke telinga, lalu menunggu seseorang di seberang sana untuk menjawab. Sambungan telepon ke luar negeri memang menguras kesabaran.
“Halo,” sapanya, sembari tersenyum senang. “Aku punya kabar baik.”
Seseorang di seberang sana berkata, “Aku sedang sibuk sekarang. Katakan saja.”
“Hwang Hyunjin sudah kembali.”
Berita yang dibawa oleh Chris sepertinya mengejutkan si penerima telepon di negeri sana. Lalu, orang itu berkata, “Apa kamu memiliki bukti valid?”
Chris menggeleng. Lalu, dia menjawab, “Belum. Aku akan melacak keberadaannya secepatnya melalui polisi.”
Si penerima telepon tertawa kecil. “Wah, kamu sudah berani berurusan dengan polisi di Los Angeles?”
Chris tersenyum, kemudian dia mengembuskan napas panjang. “Polisi ini berbeda.”
“Apa bedanya?”
“Aku tahu masa lalunya, meskipun aku belum membuka ‘kartu’ yang kupunya,” jelas Chris. Dia menjauhi jendela, kemudian duduk di singgasananya. Dia kembali menatap video rekaman CCTV di laptop, dan, “Polisi ini akan membantuku, aku jamin… Sekarang, biarkan aku bertanya... Apa rencanamu sudah berjalan, Kim Seungmin?”
KAMU SEDANG MEMBACA
#2 PLAYGROUND (HWANG HYUNJIN)
Fiksi Penggemar[Fanfiksi] - "Bella, atau siapa pun nama yang melekat padanya, dia adalah milikku." (Admirer Series #2) (SEBAGIAN CHAPTER PRIVATE JADI FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA‼️) ** Copyright©April 2019-All Rights Reserved by IBUDARIBUMI #9 seoul [27.4.2019] #2...