answer: when you love someone

718 178 17
                                    

JANGAN LUPA KOMENTAR DAN TEKAN BINTANG! I LOVE YOU~


🦋🦋

Latar Tempat: Seoul
Latar Waktu: 08.00 am
Latar Suasana: Sweet!!


**

Tubuh Joshua menegang ketika tangannya ditarik oleh seorang perempuan cantik ke dalam kamarnya. Dia menatap berkeliling interior kamar dengan nuansa hitam-putih yang ditata dengan cantik. Spreinya bergambar bunga-bunga kecil warna putih. Lalu, ada lukisan laut yang ditempel di dinding.

“Ada apa?” tanyanya, sambil menatap manik mata perempuan dengan rambut panjang mencapai punggung. Dia menghela napas, lalu, “Yeji, katakan sesuatu. Kenapa membawaku ke kamarmu? Ada sesuatu?”

Joshua berjalan mengeliling kamar Hwang Yeji karena gadis itu tidak segera bicara. Dia sebenarnya gugup karena berada di dalam satu ruangan bersama seorang perempuan. Apalagi, perempuan ini adalah adik perempuan Hwang Hyunjin—kekasih adiknya.

Dia diundang ke kediaman Hwang untuk membahas rencana masa depan Bianglala. Dia datang bersama Lee Jeno, Jisung Han, dan juga yang lainnya. Ada banyak orang turut bergabung ke permainan ini. Bahkan, Joshua baru bertemu beberapa orang hari ini. Lalu, saat acara pertemuan selesai, Yeji justru menariknya masuk ke kamar. Dia masih tidak paham.

“Aku ingin mengatakan sesuatu, Oppa.”

Op—Oppa?

Sejak kapan Yeji memanggilnya seperti ini?

Joshua membalikan tubuh, hanya untuk menemukan Yeji yang sudah berdiri tepat di belakang tubuhnya. Jarak mereka sangat dekat, sampai Joshua sulit bernapas. Mata kucing Yeji yang begitu dalam membuatnya tenggelam tanpa dia duga. Ada yang aneh di sini. Dia jadi merasa panas di sekujur tubuhnya.

“Katakan saja,” responnya, berusaha tenang.

“Aku menyukai seseorang.”

“Lalu?” Alis Joshua terangkat sebelah. “Apa kamu ingin meminta nasehat dariku?”

Yeji menggeleng. “Orang itu punya mimpi yang banyak, sehingga aku tidak ingin dia merasa terganggu dengan kehadiranku… Jadi, aku ingin menyimpan perasaanku. Namun, aku akan menyatakannya sebelum kami berpisah.”

Joshua menghela napas, kemudian meraih telapak tangan Yeji untuk membawanya duduk di tepi tempat tidur.

Mereka kini duduk bersebelahan, dengan tangan Joshua yang masih menggenggam telapak tangan Yeji. Dia mengusapnya lembut.

“Apa kalian akan berpisah?”

“Hm.”

“Kenapa?”

“Seperti itu... takdirnya,” jawab Yeji, sembari memamerkan senyum kecut. Dia menatap bola mata Joshua yang bersinar seperti bulan. Lalu, “Aku tidak bisa melihat masa depanku sendiri, dan juga lelaki itu. Aku tidak bisa melihat apa-apa. Karena itu, daripada aku menyesal sebaiknya aku ungkapkan saja perasaanku.”

Joshua manggut-manggut. “Kalau begitu, ungkapkan. Di mana lelaki itu?”

Hening mengisi kehampaan kamar ini. Yeji menutup mulutnya lagi, meskipun kedua bola matanya masih berada di satu garis lurus dengan Joshua Tuan—kakak laki-laki Bianglala. Dia menghela napas panjang, kemudian menundukan kepala. Dadanya berdebar hebat.

“Hei.” Joshua melepas genggaman tangannya, lalu mengusap pipi kanannya. “Kamu harus memberitahuku, supaya aku bisa membantumu.”

“Bantuan?”

“Tentu saja.” Joshua menarik ujung bibir untuk membentuk lengkungan manis. Lalu, dia memberikan tatapan yang dalam. “Katakan padaku di mana lelaki itu, siapa tahu aku bisa membawanya ke sini.”

Yeji membasahi bibir. Lalu, dia berkata pelan, “Di sini…”

Joshua Tuan mengerutkan kening. Dia kembali menatap seisi kamar. Ada foto-foto kecil ditempel di dinding. Dia menatap foto-foto tersebut, kemudian matanya membulat. Ada fotonya di sana. Fotonya saat dia masih memakai seragam SMA. Dan juga, fotonya saat dia berjalan pulang sekolah sambil membaca buku. Itu foto lama, bahkan dia belum mengenal Yeji sama sekali.

Apa Yeji adalah penguntit?

“Yeji,” panggilnya. Dia memegang dagu Yeji supaya mereka bisa saling menatap.

“Apa?”

“Apa aku adalah lelaki yang kamu sukai?”

Yeji menganggukan kepala dengan ragu. Lalu, “Maaf.”

“Kenapa meminta maaf?” Joshua jadi bingung sendiri harus berbuat apa. Dia merasa perutnya seperti terlilit, kemudian dia berdeham dua kali untuk menetralkan debar jantung yang tidak normal. “Oke… Katakan padaku, apa yang harus aku lakukan?”

“Hm?” Yeji mengerutkan dahi. “Oppa, bilang apa?”

“Aku akan melakukan sesuatu sebelum kita berpisah.”

Yeji tertawa miris. “Apa pun yang Oppa lakukan, itu tidak ada gunanya. Lagi pula, aku tahu kalau Oppa tidak memiliki perasaan yang sama denganku.”

“Memang,” jawab Joshua, lirih. Dia mengembuskan napas karena merasa tidak enak, lalu dia mengusap puncak kepala Yeji. “Kurasa, aku bisa melakukan satu hal. Dan kamu, aku ingin kamu mengingat ini seumur hidup.”

Hwang Yeji jadi gugup sendiri. Dia mengangguk lagi. “Lakukan saja.”

Joshua memejamkan matanya sebentar, lalu dia melihat ke arah pintu. Baiklah, pintu kamar Yeji sudah terkunci. Tidak ada yang akan melihat apa yang dia lakukan. Tidak akan ada aksi protes yang dilakukan Hyunjin Hwang.

“Aku akan melakukannya sekarang,” ucapnya.

Yeji memejamkan mata. “Hm.”

Pelan-pelan, Joshua mengikis jarak di antara mereka. Dia memajukan wajahnya. Ya, mata itu menatap lurus ke bibir Yeji yang berwarna merah muda. Yeji itu cantik, dan Joshua mengakuinya. Namun, dia memang tidak merasakan apa pun saat ini. Entah suatu saat nanti, tapi tidak untuk saat ini. Dia harus bertanggung-jawab pada masa depan Bianglala.

Kamar tidur Yeji seperti dikuasai badai topan, ketika bibir Joshua mulai menempel di atas bibir Yeji. Gadis itu sedikit terkejut karena getaran di tubuhnya, namun Joshua berhasil mengendalikan Yeji dengan memegang pinggang gadis itu. Dia melingkarkan tangan kirinya di sisi kanan pinggang Yeji, sedangkan tangan kanannya menangkup pipi kiri Yeji. Lalu, bibirnya mulai bergerak seperti mengikuti irama yang tidak terbaca. Dia melumat bibir Yeji dengan lembut, tidak terburu-buru seperti dikejar nafsu.

Dia ingin Yeji memiliki pengalaman ciuman yang baik, jadi dia tidak akan melakukan hal-hal yang terlalu jauh.

Tolong ingat ini, Hwang Yeji.

AKKKHHHH pengin melayarkan kapal ini tapi Joshua kan kakak kandungnya Bianglala, dan Bianglala pacaran sama saudara kembarnya Yeji, Hyunjin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

AKKKHHHH pengin melayarkan kapal ini tapi Joshua kan kakak kandungnya Bianglala, dan Bianglala pacaran sama saudara kembarnya Yeji, Hyunjin.








Pas selesai baca part ini, aku langsung ingat lagu 'Love Story'-nya Lyn.








"this is love story."






#2 PLAYGROUND (HWANG HYUNJIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang