12 : Naked

11.3K 1.3K 49
                                    

"Aku akan pergi untuk berburu, terima kasih karena sudah menerimaku di pondokmu itu."

****

Soojae terbangun.

Ketika kelopak matanya terbuka, dan angin dingin menerpa pipi. Soojae hanya temukan satu selimut yang dilipat rapih di sisi kasurnya. Ia tidak temukan Taehyung, Sam juga tidak ada. Jadi, dengan sedikit rasa takut, Soojae membangkitkan tubuh, di saat-saat itulah ia menyadari ketelanjangannya.

Telanjang?

Sejak kapan?

Ya Tuhan!

Siapa yang menelanjanginya?

Taehyung?

Keparat sekali pria itu.

Soojae ingin sekali marah atau setidaknya memukul  tempurung kepala Taehyung sampai pecah. Lancang sekali, mentang-mentang Soojae membiarkan Taehyung menciumnya kemarin sore.

Oh, Soojae tahu. Mungkin pria itu berpikir ia akan mau-mau saja di lecehkan, karena merasa sudah berjanji akan melindunginya.

Soojae cemberut sambi lalu mengintip ke balik selimut. Benar, Soojae memang telanjang. Ia hanya memakai celana dalam dan bra.

Taehyung pasti mencari kesempatan ketika membantu melepaskan pakaiannya. Lagi pula kenapa ia jadi bodoh begitu, sih? Kenapa juga ia harus tertidur digendongannya pria itu, kenapa?

"Kau sudah bangun?" Soojae mendengar suara Taehyung, bersamaan dengan suara decitan papan yang diinjak.

Soojae terpaksa tengadah sambil mempertahankan selimut tebal itu pada tubuhnya, hanya untuk melihat Taehyung yang berdiri kokoh di hadapannya. Lengkap dengan satu cangkir teh, yang Soojae yakini rasanya pahit bercampur bau asap.

Bukannya menjawab, Soojae malah mencebikan bibir karena kesal, tapi tidak bisa melakukan apa-apa.

Soojae telanjang sekarang, sedang Taehyung pria dewasa yang normal. Kuat pula. Itu gawat, Soojae semestinya memang mengalah untuk sekarang. Dari pada ia dilahap untuk santapan pagi pria itu.

"Teh ini akan menghangatkanmu," kata Taehyung sambil mengulurkan gelas itu ke hadapan Soojae. Soojae menatap gelas itu bergantian. Tangannya sudah penuh hanya untuk memegang selimut tebal itu. Yang kalau-kalau ia lepas, tubuh telanjangnya pasti akan terlihat oleh Taehyung.

Ohh atau memang itulah yang Taehyung harapkan?

"Taruh saja di bawah," jawab Soojae setengah merajuk.

Taehyung menggedikan bahu tak acuh, lalu menaruh teh di bawah, sekilas menatap Soojae yang masih cemberut tanpa mau melihatnya.

"Kau boleh memakai pakaianku, cari saja di lemari. Cari yang pas untuk tubuhmu, jangan yang ketat, kalau pun tidak ada, pakai saja apa pun yang menurutmu nyaman."

Setelah berbicara panjang lebar, Taehyung duduk di depan perapian.
Di atas tungku ada satu ketel berukuran sedang, digarang di atasnya.

Taehyung sepertinya hendak membuat kopi.

Soojae beranjak berdiri, tapi kaki-kakinya malah lemas bukan main, mungkin karena belum makan sejak kemarin.
Lekas berjalan sambil mempertahankan belitan selimut itu di tubuhnya, selesai memilah dan memilih pakaian Taehyung yang pas untuknya. Kaus berwarna hitam, lumayan besar di tubuhnya dan jins pendek selutut.

"Jangan melihat ke belakang," titah Soojae dengan agak keras. Taehyung diam saja, sibuk menuangkan kopi ke dalam gelas.

"Kalau sudah selesai, kemarilah."

[KTH] My Patron ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang