25 : Shock

8.1K 1.1K 271
                                    


"Jungkook?"

"Ya, senang bertemu denganmu lagi, Cantik."

Soojae hampir-hampir menangis ketika sepasang maniknya menemukan wajah menyeringai itu. Jemarinya dingin dan kaku.

"Kalian saling mengenal?"

Soojae bungkam, bahkan saat Jungkook menarik senyum lebih lebar, ia hanya bisa mencengkram gaunnya keras-keras.

"Kami teman lama."

"Teman lama? Well, itu mengejutkan. Alasan mengapa Anda menginginkan putriku karena Anda telah lama mengenalnya?"

"Kurasa begitu, semoga putrimu mau memberiku kesempatan," kata Jungkook sopan.

Dari bagaimana sikap dan nada suaranya, ada lonceng kepuasan yang bergema dalam telinga Soojae. Lonceng kemenangan. Apa ini? Soojae takut sekali. Kalau ia dan Hoseok merencanakan untuk menggagalkan rencana pernikahan. Berarti ia harus membuat Jungkook jera, tapi ia sendiri nyaris tak bisa bicara menghadapi pria itu. Ia benar-benar takut.

Jungkook duduk dengan tenang, tersenyum, menuangkan anggur dengan gerakan anggun dan menyesapnya. Mata elang pria itu melirik Soojae dengan rasa puas dan santai. Seakan tubuh tegang Soojae adalah hiburan baginya.

"Aku senang sekali kau mau menyambutku dengan baik di rumahmu." Jungkook membuka suara, menatap ayah Soojae.

"Aku sangat terkesan."

"Aku senang dengan niat baikmu, apalagi akhir-akhir ini kulihat Soojae selalu murung. Dia gadis yang rapuh, bahkan tidak punya teman untuk berbagi kisah."

"Aku pendengar yang baik, Nona," sahut Jungkook dengan suara lembut manis. Perut Soojae melilit. Napasnya memberat. Tahan, Soojae harus tahan dan mengontrol diri. Ia harus bisa menghadapi Jungkook dengan gagah berani. Karena, kalau ia takut, Jungkook akan semakin senang. Bukan begitu?

"Aku bisa menangani masalahku sendiri."

"Tidak dengan kesepian."

Soojae mengangkat dagu tinggi-tinggi, matanya membalas tajam. "Tuan Kim Jungkook, kau baik sekali karena mau datang ke rumahku, tetapi aku tidak akan membiarkanmu terlalu banyak berharap."

"Kau tidak bisa membatalkan pinanganku, ayahmu sudah menerimanya."

"Aku menolakmu sebagai calon suamiku!"

"Soojae!"

Tuan Choi sudah meradang dan nyaris membentak putrinya tersebut. Namun, Jungkook mengangguk untuk mencegah pria itu lepas kendali. Ia tersenyum santai.

"Kau hanya belum mengenalku saja. Lagi pula, aku tidak akan memintamu untuk buru-buru menikah denganku. Kita butuh waktu untuk saling mengenal."

Soojae sudah mengenal Jungkook, bahkan sudah sangat mengenalnya. Kenangan mengerikan di hutan waktu itu masih terasa basah di kepala Soojae. Seperti kejadiannya baru saja terjadi kemarin. Jungkook, pria itu sungguh busuk dan tak berhati. Dengan wajah tak berdosa berbasa-basi ingin meminangnya. Soojae tahu, Jungkook hanya ingin balas dendam karena ia telah menolak pria itu.
ke depan adalah hari pernikahan mereka.

Menikah dengan Jungkook? Jangan bercanda. Meskipun pria itu adalah orang paling tampan dan kaya sejagat raya, Soojae tak akan sudi. Menikah dengan Jungkook sama saja seperti hari di mana Soojae akan mati.

"Sebaiknya kau meminta maaf padanya, Soojae."

Soojae bangkit dari kursi, lalu menudingkan jari telunjuknya pada Jungkook. "Jangan pernah berharap aku akan memaafkanmu!"

"Soojae! Dasar anak kurang ajar!"

"Aku benci kau dan rencana busuk kalian!"

Soojae, dengan bersimbah air mata, melarikan diri dari sana. Ia mengusap air mata dengan punggung tangan, berharap ia bisa  bersembunyi dari Jungkook. Sayang, sebelum ia mampu melakukannya. Pria itu tahu-tahu sudah menyelinap masuk dan mengejutkan Soojae.

[KTH] My Patron ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang