Noted ; kalau ada typo dan kata tidak efektif, kasih tahu aku, ya. Aku dah ngantuk bangt bestie 😭
***
Setelah beberapa jam menempuh perjalanan panjang dari Seoul ke Daegu. Akhirnya, mereka sampai di sebuah rumah bata yang menurut Soojae sangat memesona.
Rumah itu besar, kokoh dan indah dengan taman berbunga di sekelilingnya. Soojae menemukan rumah itu berada jauh dari desa fiktif yang sebelumnya mereka lewati. Soojae pikir, mereka akan berhenti di desa dan tinggal di sana. Namun, rumah yang dimaksud Taehyung masih beberapa ratus meter dari sana.
Tempat ini terasa sangat damai dan terpencil, seakan membawa Soojae pada kenangan lama. Di mana ia dan Taehyung berbagi hari bersama di dalam sebuah pondok kecil.
Kendati terpencil, Soojae masih bisa melihat beberapa orang di ladang-ladang dan pagar yang digunakan untuk beternak sapi. Soojae tersenyum lebar. Melihat kuda-kuda merumput bebas di Savana kehijauan.
"Di mana Jack?"
Taehyung menoleh dari balik bahu, matanya melihat ke arah padang rumput. "Sedang bermain dengan keluarga barunya."
"Oh! Jack, dia pasti rindu keluarganya."
"Dia dihormati di kawanannya."
"Sam?"
"Sam pasti sedang malas-malasan. Ayo!"
Taehyung mengait tangan Soojae, menggengam dengan erat. Soojae merasa perut dipenuhi kupu-kupu. Ia berdebar keras, bersemangat.
Seorang wanita parubaya bertubuh gemuk datang menyambut mereka, tersenyum lebar.
"Selamat datang."
Soojae melihat wanita itu menatap ke arahnya. "Hai! Aku Lyria, aku sudah mengabdikan diri untuk bekerja di sini."
Soojae tersipu. "Aku Choi Soojae, senang berkenalan denganmu."
Lyria tersenyum lebar.
"Kau gadis yang manis. Kau suka biskuit asin?"
"Aku suka semua jenis makanan kering."
"Well, aku akan senang sekali menyambutmu di sini. Silakan masuk."
Mereka masuk ke dalam. Lyria memaksa Soojae untuk menyerahkan tasnya dan membawanya ke kamar, lalu kembali dengan membawa ketel keramik berisi teh hangat.
Ruang utama rumah itu besar dan nyaman. Soojae merasa seperti sedang di rumah. Meskipun asing, Soojae merasa tidak demikian. Lyria mengajaknya berbicara sementara Taehyung menyandarkan punggung di sofa memperhatikan interaksi Soojae dengan wanita yang baru ditemuinya itu.
Soojae mudah bergaul, tergantung dengan si lawan bicara. Gadis ini, kendati hidup dalam bayang-bayang masa lalu, terus berusaha melawan rasa takutnya, dan Taehyung merasa kagum dengan itu.
Tebakannya soal Soojae benar. Gadis ini, meskipun manja dan menyebalkan, adalah salah satu contoh gadis kuat yang ditemuinya.
"Mom?"
"Hai!" Soojae, terpaksa menghentikan obrolan dengan Lyria ketika seorang wanita cantik datang dengan senyum mengembang.
Wanita itu memakai blus merah muda dan rok lebar, serta apron. Soojae terpana. Begitu cantik dan lembut, sangat keibuan. Soojae tidak pernah ditatap dengan sedemikian penuh kehangatan seperti itu. Hatinya dipenuhi kasih sayang, apalagi mengingat kalau wanita yang saat ini tersenyum kepadanya adalah wanita yang telah melahirkan Taehyung, pria kecintaannya.
"Aku sedang di ladang untuk meminta Jihoon mengambilkan kentang dan beberapa jenis sayuran ketika si kecil Yoora datang mencerocos tentang kalian."
"Yoora?"

KAMU SEDANG MEMBACA
[KTH] My Patron ✔
FanficChoi Soojae tumbuh dan besar dalam dunia gemerlap kota Seoul. Saat mengalami kecelakaan tragis itu, ia diharuskan bertahan hidup di hutan yang tak pernah terjamah oleh manusia. Dalam keadaan yang tidak berdaya, Kim Taehyung datang menyelamatkannya...