16 : Afraid

8.7K 1.2K 146
                                    


Sepanjang sisa hari itu. Soojae menunggu dengan resah. Ia berharap Taehyung kembali dan menemuinya. Supaya saat ia pergi, ia tidak harus merasa bersalah. Karena cuaca siang itu tidak menentu, perjalanan mereka ditunda sampai besok pagi. Dari siang sampai matahari mulai tenggelam. Soojae tidak menemukan kehadiran Taehyung di mana pun. Bahkan Sam pun menghilang. Soojae yakin anjing itu ikut pergi bersama tuannya.

Tadi sore, ia juga pergi ke belakang untuk memeriksa keadaan Jack dan memberinya makan. Ia juga pergi ke kebun untuk memeriksa, tapi tidak cukup berani pergi terlalu jauh. Sepanjang hari itu, Jungkook beristirahat dan tidak mengatakan apa-apa lagi setelah pembicaraan mereka tentang Yuri.

Jadi, itulah alasan Taehyung ada di tempat ini. Pria itu terluka karena seorang wanita. Sikap kasar dan pemarahnya pasti berasal dari kejadian masa lalu. Kejadian yang membuatnya sangat terpukul. Soojae menyadari betapa Taehyung sangat mencintai Yuri dan ingin rasanya ia mengutuk perbuatan wanita itu. Yuri berselingkuh dari Taehyung, yang paling membuat Taehyung menderita adalah Yuri berselingkuh dengan adiknya sendiri, dan mengetahui betapa besar Taehyung mencintai Yuri. Membuat hati Soojae perih dan cemburu. Taehyung pasti belum bisa melupakan Yuri. Itukah alasannya terus bersikap menjaga jarak dengannya? Itukah alasan mengapa Taehyung menghinanya?

Soojae kembali pada kenyataan. Ia melamun di depan perapian setelah menambahkan kayu bakar di sana. Taehyung masih belum kembali, dan Soojae rasanya ingin menangis karena beban pikiran yang ditanggungnya. Soojae tidak bisa mengabaikan Taehyung, ia ingin sekali pergi keluar, tetapi hutan begitu gelap dan menakutkan. Ia kembali ke tempat tidur dan duduk termenung di balik selimut. Setengah jam kemudian, barulah ia tertidur.

Saat bangun, hari sudah subuh. Jungkook membuat suara gemerisik dari dalam tas dan mungkin itulah yang membangunkan Soojae dari tidur.

"Apa kau tidur nyenyak?"

"Ya, maaf. Apa kau sedang bersiap-siap untuk pergi?"

"Iya, apakah kau sudah menyakinkan dirimu, Soojae?"

"Soal apa?"

"Pergi denganku."

"Oh," gumam Soojae sambil lalu meremat selimut.

"Kau ragu-ragu karena Taehyung, kan? Kalau kau tidak ingin pergi, aku tidak akan memaksa."

"Aku akan pergi," katanya cepat. Matanya menatap Jungkook dengan tegas.

"Aku akan tetap pergi. Aku tidak tahan di sini."

"Kalau begitu bersiaplah.  Setelah sarapan, kita pergi."

"Baiklah."

***

Pagi itu, ketika Jungkook datang menghampiri. Taehyung kelihatan sedang sibuk merawat lumbung dan kudanya. Gerakan-gerakan Taehyung menjadi sekaku tentara ketika menyadari kehadiran Jungkook di sana, Taehyung berusaha sangat keras untuk tidak memedulikannya.

"Aku menyukai gadismu, Taehyung."

Taehyung yang sedang sibuk membersihkan pelana. Mendongak menatap Jungkook. Wajahnya sekeras batu dan sorot matanya segelap malam.

"Bukan urusanku."

"Dia gadis yang cantik."

"Aku tidak buta."

"Apa dia tidur denganmu?"  Jungkook tersenyum begitu melihat Taehyung membuang muka.

"Jangan mengganggunya," kata Taehyung datar. Nada-nada dalam kalimatnya begitu sarat akan emosi.

"Aku harap kau tidak keduluan olehku."

"Aku tidak peduli."

"Aku bisa mendapatkannya dengan mudah, seperti aku mendapatkan dia."

Jungkook menekankan kata 'dia' dengan tawa remeh. 'Dia' di sini adalah sosok yang tidak akan bisa Jungkook lupakan, wanita yang ia cintai. Wanita yang berbagi kehangatan dengannya.

"Aku benar-benar tertarik pada gadis itu."

"Berhenti bicara, aku sedang sibuk, Jungkook."

"Kita bisa bertaruh."

"Jangan ganggu aku," sahut Taehyung. Menahan amarah.

"Aku akan melukai tanganku, kalau gadis itu mempedulikanku, kau kalah. Soojae akan jadi milikku, semudah seperti aku mendapatkan Yuri darimu."

Setelah mendengar ucapan Jungkook. Darah Taehyung mendidih sampai ke ujung kepala. Ia rasanya mau muntah, ia tidak bisa membayangkan Soojae bersama Jungkook. Hatinya dipenuhi kecemburuan dan kebencian.

***

Taehyung memandang dahan-dahan pohon setelah lama terkapar di atas tanah dan bermimpi aneh. Bulu matanya sakit dan tubuhnya pegal-pegal. Ia berbaring terentang sambil mengumpulkan kesadaran. Mendengarkan desingan angin dan suara-suara burung kecil.

Kepalanya sakit, ia menghabiskan sebotol wiski dari persediaan yang seharusnya ia gunakan untuk menghangatkan tubuh begitu musim dingin datang. Ia jatuh pingsan, wiski itu rasanya tidak enak dan sangat keras. Lambungnya seperti terpanggang dan tenggorokannya nyaris meledak.

Setelah kekalahannya, Taehyung memutuskan untuk pergi sejauh yang ia bisa. Ia ingin melarikan diri dengan cara mabuk-mabukan. Ia ingin menghilangkan wajah Soojae dari kepalanya, menghilangkan wajah sedih yang penuh air mata itu.

Kini, setelah--entah berapa lama ia terbaring di sana--yang pertama kali muncul di pikirannya adalah Soojae. Gadis manis itu. Ya Tuhan! Taehyung menginginkan Soojae. Ia sangat menginginkannya sampai terasa ingin mati, tetapi egonya terluka karena Soojae lebih mempercayai Jungkook daripada dirinya. Soojae si manis itu, yang keras kepala. Manusia cantik yang membuatnya merasa pusing, telah mempengaruhinya sebesar ini.

Taehyung benci karena membuat Soojae menangis, ia menyesal karena telah menghinanya dengan kata-kata kasar dan menyakitkan. Jadi, Taehyung bangkit dari tempatnya dan mulai mengumpulkan tenaga. Berapa lama ia pergi? Astaga ia tidak ingat, tetapi, ketika ia menyadari cahaya menyorot sangat terang. Ia yakin ini sudah pagi, tidak, hampir siang.

Taehyung harus segera kembali dan meminta maaf pada Soojae. Sejak kemarin ia belum memakan apa-apa, maka dari itu Taehyung memutuskan untuk kembali ke pondok. Meskipun ia belum terlalu siap untuk menemui Soojae. Dengan canggung ia masuk ke dalam pondok dan memandangi sekeliling, tempat itu kosong.

Sial! Soojae pergi bersama Jungkook. Ke mana? Tentu saja. Jungkook pasti merayu Soojae agar mau pulang bersamanya. Kemungkinan itu membuat kepala Taehyung cemas.

Meskipun kepalanya sakit luar biasa. Taehyung bergerak segesit prajurit. Ia melompat naik ke punggung Jack dan mengumpat marah.

Taehyung tidak bisa menjamin Soojae akan baik-baik saja jika berurusan dengan Jungkook, pria itu lebih brengsek dan brutal di bandingkan dengan dirinya. Jungkook ingin membalas Taehyung dengan cara mendapatkan Soojae. Sementara ia yakin, Soojae akan menyesali keputusannya. Soojae akan menyesal.

"Jack, sahabatku. Bantu aku mendapatkan Soojae kembali." []

02-Mei-2019/30-Mei-2019-HaderKim

Anjay 💆

[KTH] My Patron ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang