17 : Crown

8.7K 1.2K 118
                                    


Soojae perlu waktu lama untuk berkemas, ia tidak cukup banyak menyimpan barang-barangnya sendiri. Sebagian barangnya hilang entah ke mana, tetapi Soojae bersyukur ia masih menyimpan sepatu, sepasang tanktop dan bra, sepasang kau kaki wol dan celana jins. Soojae menguncir rambutnya tinggi-tinggi dan memakai kemeja yang Taehyung pinjamkan untuknya. Soojae meninggalkan pesan di sebuah kertas dan berjanji akan mengembalikan kemeja itu suatu saat nanti.

Soojae dirundung kesedihan, untuk terakhir kalinya ia pergi ke halaman belakang. Menghampiri lumbung dan berbicara dengan Jack.

"Aku ingin berpamitan denganmu, Jack." Soojae mengusap ujung matanya dengan punggung tangan. Lalu tersenyum sedih.

"Sampaikan salamku untuk Taehyung, oke?" Sambil mengatakannya, Soojae mencium kepala kuda besar itu.

"Aku akan sangat merindukanmu." Saat Soojae sibuk mengobrol dengan Jack. Sam, berjalan masuk ke lumbung. Anjing itu duduk memandangi Soojae. Lidahnya terjulur keluar. Soojae memekik senang, tapi sekaligus sedih. Ia mendekati Sam dan menggaruk belakang telinganya.
Sam dengan tubuhnya besar, menggelayut manja pada Soojae. Menginginkan perhatian.

"Dari mana saja kau, Sam? Kau membuatku cemas." Sam menjilati wajah Soojae dan mendusel.

"Apa kau merindukanku, Sam? Di mana Taehyung? Ah, yasudahlah. Biarkan saja dia."

Soojae tertawa geli ketika Sam terus menjilati wajahnya. Ia peluk Sam erat-erat. "Aku pasti akan sangat merindukanmu, Sam," lirih Soojae sendu, mengecup puncak kepala Sam. Ia merasa begitu sayang dengan anjing bertubuh besar itu, hari-harinya yang membosankan selalu diwarnai oleh kemanjaan Sam.

"Sam, aku harus pergi. Masuklah ke lumbung." Soojae membawa Sam ke dalam dan menutup pintu lumbung agar Sam tidak mengikutinya pergi.

"Sudah?" Saat Soojae menoleh ke belakang. Jungkook berdiri menunggunya.

"Sudah."

"Kalau begitu, kita bisa pergi sekarang."

Jungkook mempersilakan Soojae untuk naik ke atas pelana, namun Soojae malah kebingungan sendiri. Seumur hidupnya, Soojae tidak pernah menunggang kuda.

"Aku tidak tahu caranya."

"Aku akan membantumu naik."

Jungkook mengajari Soojae untuk menginjakan satu kaki ke pijakan, satu tangannya memegang tali kekang. Soojae tidak bisa mengangkat tubuhnya sendiri, sehingga Jungkook harus mengangkatnya dengan menempatkan salah satu tangan di pinggul Soojae. Gadis itu duduk nyaman di atas kuda. Agak risih. Melihat Jungkook mengernyitkan dahi. Soojae merasa sangat bersalah.

"Maaf telah menyusahkanmu."

"Tidak masalah," kata Jungkook, dengan cepat naik ke pelana selincah profesional. Soojae merasakan tekanan tubuh besar Jungkook di punggungnya dan mengerjap ketika Jungkook menunduk untuk menatapnya.

"Sekarang, ucapkan selamat tinggal pada tempat ini, gadis manis."

Soojae tersenyum sendu. Melirih, "Selamat tinggal, Taehyung."

***

Mereka sudah berkuda selama satu jam dan telah menempuh perjalanan yang cukup jauh dari titik awal. Soojae merasakan punggungnya pegal dan pantatnya sakit. Ia tidak terbiasa berkuda. Soojae merasa pinggangnya seperti akan patah, tetapi semua itu bisa ditahannya, kecuali rasa tidak nyaman lain. Soojae menarik napas dengan berat.

"Jungkook?"

"Ya, kenapa?"

Soojae nampak bergerak gelisah, gadis itu bergumam pelan, "Tanganmu."

[KTH] My Patron ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang