Fatimah.3

75K 4K 60
                                    

🌸ASSALAMUALAIKUM🌸.

Happy Reading🌸.

.FATIMAH.

Aku sulit mendefinisikan perasaanku saat ini, Aku merasa Aku orang paling menyesal disini dan sekarang hanya kata Andai yang selalu terucap-Satria Wijaya

-BAGIAN TIGA-

Satria Wijaya, anak lelaki satu-satunya di keluarga Wijaya. Ia adalah seorang kakak dari adik perempuannya.

Umurnya tak beda jauh dari Adiknya dan Fatimah. Mereka hanya terpaut 4 tahun. Ya,  umurnya adalah 29 tahun.

Malam hari ini, ia akan membuat sedikit kejutan kepada keluarganya.

Ia sudah sangat Rindu kepada keluarganya apalagi kepada Adik semata wayangnya itu.

"Pak tolong nanti bawa keluarga saya kesini ya, jangan lupa mata nya ditutup sama kain," titah Satria kepada supir keluarganya.

"Siap Den,"jawab supirnya itu lalu pergi keluar dari kafe.

Satria tersenyum manis, di tangannya sudah ada 2 buket bunga kesukaan Bunda dan Adiknya itu.

"Andai Fatim mau datang pasti akan lebih seru lagi.”

"Hah... tapi mungkin emang Fatim lagi Rindu sama almahrum Ayahnya."

Satria melirik jam yang ada ditangannya. "Udah 15 menit kok mereka belum datang ya".

Ia melirik keluar jendela dan terpampang jelas mobil keluarga nya sudah sampai. Sambil tersenyum Ia bangkit dari duduknya dan jalan menuju ke dekat pintu untuk menjemput keluarganya.

Saat Keluarga Wijaya datang, Satria tersenyum, namun ia belum menyuruh mereka membuka kain penutup matanya. Ia terfokus kepada seorang Pria yang berada di samping Adiknya itu.

"Perawakannya seperti orang yang Aku kenal,” ucapnya dalam hati.

Ia memberi kode kepada Supirnya supaya menyuruh mereka membuka kain penutup matanya.

"Nyonya, Aden, Non. Silahkan dibuka penutupnya,” ucap Sopir keluarganya itu.

Saat mereka membuka Kain penutup mata, Satria kembali terfokus kepada Suami Adiknya.

Saat kain penutup terbuka Alangkah kagetnya Satria mengetahui Suami Adiknya itu.

Dan tiba-tiba Ia mengingat percakapan dengan Fatimah tadi siang.

"Suami Fatim, bakal datang kesini. Ia pasti akan datang tidak di undang pun Ia pasti datang"

Ia mencoba mencernanya dengan baik.
"What, jadi” Ucapnya dalam hati.

"KAKAK!!” Teriak Meydina dan berlari menuju Satria dan memeluk Satria sangat erat namun Satria tidak membalas pelukannya. Ia masih tidak percaya dengan keadaan saat ini.

"Lepas!” Titah Satria tegas.

Mendengar nada Satria yang tak biasa, Meydina melepaskan pelukannya, dan menatap Satria lekat.

FATIMAH [ TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang