Fatimah.1

205K 5.9K 240
                                    

"ASSALAMU'ALAIKUM"

HAPPY READING🌸

.FATIMAH.

"AKU BUKAN LAH ISTRI KEDUA RASULULLAH YANG KUAT DAN RELA DIMADU OLEH BANYAK WANITA".

-BAGIAN SATU-


Hari ini tepat enam bulan pernikahan mereka, Suaminya mengajaknya makan malam romantis di kafe yang pertama kali mempertemukan mereka.

Ia adalah Fatimah Aida Fitriyani, wanita berumur 25 tahun, orang lain kerap memanggilnya Fatim, wanita berjilbab yang cantik nan anggun.

Ia mempunyai kafe yang dirintis dari masa kuliahnya yang diberi Nama 52Cafe. Kafe yang mempertemukannya dengan Pria yang menjadi suaminya itu.

Ya, Pria beruntung yang mendapatkan cinta darinya bernama Pian Ali Wahid, anak dari keluarga Wahid yang mempunyai perusahaan cukup terkenal.

"Sudah siap Tim?" Tanya Suaminya saat memasuki kamar yang bernuansa Putih Abu itu.

"Sudah," jawabnya dengan Senyuman, ia memakai baju berwarna abu persis seperti apa yang Suaminya pakai.

"Mari." Pian menuntun Istrinya keluar menuju mobil.

Di dalam mobil tak henti-hentinya Fatimah tersenyum, ia merasa bahagia sekali karena sudah sangat lama mereka tidak melakukan dinner diluar, itu disebabkan Pian yang disibukkan oleh pekerjaannya.

Saat sampai di kafe Pian membuka kan pintu mobilnya untuk Fatimah, wanita itu kembali tersenyum apalagi dengan tangan Pian yang berada di pinggangnya.

Saat memasuki kafe, Fatimah dibuat kagum dengan dekorasi yang begitu Romantis membuatnya tersenyum bahagia, hatinya menghangat ia menatap Suaminya.

"Terima kasih Ya Habibi." Dan dibalas dengan anggukan kepala dari suaminya itu.

"Mari makan, aku sudah menyiapkan makan favorit kamu," ucap Pian dengan senyuman khasnya.

Fatimah menganggukkan kepala sebagai jawabannya. Setelah makanannya habis, Pian menggenggam tangan Fatimah dengan tatapan yang tak dapat diartikan sebab Fatimah hafal betul tatapan kasih sayang Pian dan kali ini, tatapan itu berbeda dari biasanya. Tatapan yang tak pernah ditunjukkan.

"Ada apa Abi?" Tanya Fatimah menatap Pian dengan penuh Cinta.

"Maaf" ungkap Pian dengan menundukkan tatapannya.

Mendengarkan kata maaf, Fatimah tersenyum manis.

"Tidak perlu minta maaf, Abi tidak membuat kesalahan. Malahan Umma berterima kasih karena Abi sudah mempersiapkan hal seromantis ini."

Pian menarik nafas panjangnya.
"Ini bukan tentang hari ini," jawabnya kembali menatap Fatimah dengan begitu dalam.

"Aku... aku ..." ucapnya gugup, bahkan Fatimah dapat merasakan tangan Pian yang mendingin.

"Aku menikah lagi," akunya dengan begitu lancar.

Mendengar pengakuan dari Suaminya, dunia Fatimah seakan runtuh air mata yang tadinya tak ada, tiba-tiba keluar dengan sendirinya.

Fatimah melepaskan genggaman Pian "Jangan bercanda Bi," ucapnya dengan tawa getir.

"Aku gak bercanda Tim," akunya sembari  menatap Fatimah dengan tatapan penuh rasa salah.

"Kapan... kapan kamu menikah dengannya?" Tanya Fatimah menatap Pian dengan dada yang bergemuruh naik turun menahan air mata yang semakin banyak keluar.

"Satu bulan setelah kita menikah," jawabnya dengan lancar, seolah tidak ada beban dalam setiap katanya.

DUAR

Dunia Fatimah benar-benar runtuh, hatinya sangat sakit, ia menggelengkan kepala tanda tak percaya.

"Siapa? Siapa wanita itu? Siapa wanita yang sudah kamu nikahi itu?" Tanya Fatimah dengan suara yang begitu bergetar.

"Meydina Wijaya,” jawabnya, lagi-lagi Pian menjawabnya dengan lancar.

Dunianya kembali runtuh. Ia tak menyangka Suaminya menikah dengan Sahabatnya sendiri.

Fatimah kembali menggelengkan kepala tanda ia tak percaya dengan semua yang terjadi hari ini. Ia bangkit meraih Slingbag nya lalu pergi keluar kafe dengan berlari.

Pian mengejarnya dan sialnya Fatimah tertangkap, Pian mendekap Fatimah ke dalam pelukannya dan membisikan kata "Maaf" berulang kali.

"Aku memberitahu semua ini karna Meydina sedang menggandung Tim. Aku ... aku hanya ingin merawatnya dengan baik," ungkap Pian membuat Fatimah benar-benar hancur.

Sangat Hancur.

Fatimah memberontak untuk melepaskan pelukan Pian. Ia menatap Suaminya itu dengan penuh kekecewaan.

"Ijin kan aku malam ini pulang ke Rumahku sendiri! Aku butuh sendiri!" Setelah meminta ijin Fatimah membalikkan tubuh dan pergi menuju taksi.

Pian mematung, ia mengusap wajahnya dengan kasar dan berjalan menuju mobilnya dan melajukan mobilnya pergi.

Di dalam taksi Fatimah terus menangis, ia kecewa sangat kecewa dengan apa yang dilakukan Suaminya itu.

Taksi berhenti tepat didepan Rumahnya, Fatimah berjalan dengan langkah gontai dan air mata yang semakin deras.

Ia membuka pintu dan berlari menuju kamarnya, di dalam kamar ia tak bisa lagi menahan tubuhnya, ia merasakan lemas. Namun, hatinya ingin terus menangis dan mengamuk karena keadaan ini.

"Arghhhhhhhh!" Teriaknya menjatuhkan vas bunga di meja kamar.

"Kenapa?"

"KENAPA BI KENAPA!” Teriaknya dengan memukul dadanya yang semakin terasa sesak.

"Kenapa, Kenapa harus Meydina Ya Allah.... kenala harus dia.." ucapnya dengan menundukkan kepala, lalu menatap foto dirinya dengan Meydia Sahabat yang selalu ada untuknya itu.

"Aku kecewa. Demi Allah aku sangat kecewa kepada kalian!" Ucap Fatimah lalu berusaha bangkit untuk mengambil air wudu dan melaksanakan Shalat Malam.

Ia harus meminta jalan keluar tentang ini semua, ia harus mengadukan kekecewaan hatinya.

"SAHABAT? APA KAU TETAP PANTAS AKU PANGGIL SAHABAT".





🌸Terimakasih telah membaca FATIMAH🌸

Jangan Lupa Vote dan Comment.🌸

🌸Gimana sama Prolognya?
Maaf yah kalau kurang suka atau banyak kalimat yang salah dan tanda baca yang kurang.
Aku masih newbie banget.
Mohon bantuannya🌸

.WASSALAMUALAIKUM.

🌸Jangan lupa baca Al-Qur'an🌸

FATIMAH [ TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang