Fatimah.2

91.1K 4.3K 89
                                    

🌸Assalamualaikum🌸


Happy Reading🌸

.FATIMAH.

Aku akan berusaha untuk sabar. Aku akan berusaha untuk Kuat. Aku akan berusaha untuk bisa terlihat baik-baik saja. Ini semua akanKu lakukan untuk Rumah Tangga kita. Untuk Kamu, Aku dan Dia;)

-BAGIAN DUA -

Setelah mencurahkan semua isi hatinya dan meminta jalan keluar atas masalahnya, ia langsung tertidur karna terlalu lelah.

Adzan Subuh berkumandang, membangunkan Fatimah dari istirahatnya. Ia bangun dengan merasakan kepala yang terasa pusing.

"Euh," gumamnya sembari memegang kepala lalu bangkit menuju kamar mandi untuk berwudu dan melaksanakan kewajibannya.

Setelah melaksanakan Shalat Subuh, Fatimah merasakan sedikit lega, ia pergi mandi dan sedikit berias untuk menyamarkan matanya yang bengkak dan wajahnya yang pucat.

"Abi....” gumamnya saat bercermin, Fatimah kembali teringat dengan apa yang terjadi malam tadi.

Ia memegang dadanya yang terasa sesak.

"Mengingat nya saja aku sudah tak kuat," ucapnya dengan Air Mata yang mulai keluar

"Tapi... tapu aku harus yakin,” lanjutnya lalu tersenyum dan menghapus air matanya.

Fatimah bangkit dari depan Meja Rias kamarnya, lalu mengambil Slingbag nya dan menuju ke kafe karna ada pertemuan dengan Arsitektur yang akan merombak kafe barunya.

Saat di mobil Fatimah mengambil Handphone nya yang berada ditas dan mengetik pesan untuk Suaminya.

Abi🌸:
Assalamualaikum Abi, Umma minta ijin untuk pergi ke kafe karna ada metting.

Fatimah menunggu balasan dari Pian. Namun, sudah 10 menit pesan itu belum juga dibaca oleh Suaminya.

Fatimah tidak bisa pergi tanpa Ijin dari Suaminya, ia terus menunggu balasan dari Pian namun nihil, Fatimah merasakan khawatir ia takut jika Pian jatuh sakit karna tidak seperti biasanya Pian lama membalas pesan darinya.

Akhirnya dengan pertimbangan antara hati dan pikirannya, ia memutuskan untuk menelepon Suaminya itu.
Namun, tetap nihil, Pian tak mengangkat telepon darinya.

Fatimah semakin Khawatir, Ia kembali menelepon Pian dan Akhirnya diangkat.

Fatimah:
Assalamualaikum Abi.
Abi.
Halo Abi.

Pian:
Waalaikumsalam.

Mendengar suara wanita disebrang sana membuat Fatimah semakin khawatir ia takut kalau Suara itu adalah suara suster atau dokter. Ia sangat takut Pian jatuh sakit.

Fatimah:
Halo ini sama siapa? Abi dimana? Apa dia baik baik aja?

Pian:
Ini Meydina, Mas Pian sedang Tertidur.

Tess Air mata Fatimah lolos keluar.

Fatimah:
Emmm..emm bisa bangunkan Abi, Fatimah mau minta ijin.

Pian:
Sebentar ya Tim.

"Mas bangun mas"

"Iya apa sayang"

"Fatimah menelepon"

"Apa"

"Assalamualaikum Umma"

FATIMAH [ TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang