11

280 18 0
                                    

🐣🐣🐣

"Kalo gak bisa kenapa ?" Laila menatap tajam ke arah Fahri. Sedangkan Fahri hanya menyunggingkan bibirnya dan menjauh dari Laila untuk kembali ke tempat duduk nya. Tapi, dengan cepat, Laila mengambil tas nya dan memukul punggung Fahri yang berjalan ke arah tempat duduknya.

"Aw..!" keluhnya. Fahri menatap Laila penuh amarah. Namun, tiada rasa takut pada Laila untuk melawannya. Laila hanya pura-pura tak tahu menahu.

Fahri mendekati Laila. Selangkah demi selangkah dengan tatapan ala harimau yang bertemu sang mangsa. Awalnya, Laila tak peduli akan hal itu. Tapi, jarak nya dengan Fahri hanya tinggal 10-20 cm saja. Laila bangkit dan mendorong Fahri hingga Fahri sedikit menjauh. Tetap saja Fahri menatap dan melanjutkan langkah nya kemudian, dicekalnya kedua tangan Laila dengan kuat.

"Lepasin Fahri ! Lepasin !" pintanya.

"Gak akan. Kecuali lo minta maaf dulu sama gue !" tegas nya.

"Gak mau. Lo yang salah gue yang minta maaf.!" ucapnya kesal.

"Atau.." belum sempat Fahri melanjutkan ucapannya, Laila langsung menyela nya.

"Atau apa? hah ?"

"Atau gue gak segan-segan buat.." Fahri tidak melanjutkan kata-katanya. Tapi, ia mendekatkan mulutnya dekat dengan telinga Laila. Dan membisikkan sesuatu.
'Cium lo di hadapan orang banyak !' bisiknya.

Sebenernya, gue juga ogah cium lo.. Takut dosa gue..  Gumamnya dalam hati.

"Iya,iya. Gue minta maaf." ucapnya dengan pasrah terpaksa harus mengalah pada si preman bodong.

"Yang ikhlas donk !" sindirnya.

Nyinyir amat sih , anak.. Pengen di gampol apa ! . Gerutunya.

"Iya. Maafin aku ya Fahri..!" ucapnya dengan sangat terpaksa.

"Gitu donk..!" Fahri menyeringai pada Laila. Tapi, Laila hanya cemberut kecut tak peduli pada senyuman seringainya Fahri yang gak menawan menurutnya.

Tak berapa lama, datanglah seorang guru dan mulai mengajar kelas hingga waktu istirahat tiba.

🐣🐣🐣

"Siang guys.. " sapa Fahri pada semua temannya susai pergi dari kantin.

"Siang, ri ! Lo tumben amat nyapa orang disiang bolong" ucap mereka serempak.

"Gue lagi seneng,bro. Eh, btw kok si gagu gak berangkat ya ? Padahal gue mau ngerjain lagi.. !" ucap nya ketika baru sadar.

"Seneng kenapa lo ? Curiga gue !... " tanya salah satu temannya.

"Pas lo kerjain si gagu, yang
Kemaren-kemaren, gue gak puas liatnya !" keluh Sandi, salah satu temannya yang suka iseng dan jahil.

"Gue seneng banget. Ayah gue bakal beliin mobil buat gue."

"Kalo soal si gagu, Yaudahlah. Nanti kalo si gagu itu berangkat, gue kerjain lah. Setuju gak ?" tambahnya.

"SETUJU !" ucap murid dikelas itu serempak.

"Btw, lo mo di beliin mobil ?, kok bisa !"

"Seminggu lagi gue Sweets nineteenth !"

"Lo tua ya, ri ? Gue kira lo masih 17 tahunan.!"

"Yaiyalah. Gue mah awet muda."

Tak berapa lama, bel tanda masuk pun berdenting, mereka yang tadinya bercanda kini menghentikan aktivitas canda nya.

Guru itu menjelaskan tentang sistem gerak pada biologi. Tapi, entah kenapa Fahri terlihat tidak memerhatikan guru tersebut yang sedang menerangkan. Fahri memikirkan sesuatu yang membuat hatinya gundah gulana. Ia memikirkan mengapa merasa kehilangan ketika tidak ada Aisha.

Apa ini yang dinamakan benci yang overdosis ?

🐣🐣🐣

Hello guys..
Gimana ? Seneng nggk aku udah up
Makasih ya.. Udah mau mampir d ceritaku..
Jgn lupa vote and coment nya ya..
Ih... Jadi sayaang..
Aduh, kok jadi dalang pelo ya.?
Maaf klo cerita nya kurang menarik..
Tpi aku akan berusaha buat cerita menarik
..
Cukup sekian deh..
Assalamualaikum
😘

I Can't Speak (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang