Happy reading
............................................"Maaf,pak ! Kondisi Aisha kini semakin kritis, saya harap anda secepatnya menindak lanjutinya. Soal darah, dirumah sakit lainpun kehabisan jadi, kami tidak bisa memberikan darah untuk Aisha."
"Em, bagaimana ya.. Saya sudah kehabisan akal nih,dok !"
"Telpon ibunya saja ! Siapa tau dia punya jawaban dari ini !"
"Baiklah dok. Terimakasih !"
"Iya. Saya permisi !"
"Baik,dok.!"
"Halo kak ?"
Ada apa ?
"Aisha perlu darah secepatnya. Keadaannya juga kritis !"
Kakak akan kesana untuk membicarakannya.
"Aku tutup ya ?"
Tut.
Mati.Ibu Aisha bimbang, harus bagaimana. Jika ia menerima tawaran orang itu, siapa yang akan merapihkan rumah ? Siapa yang akan mencuci baju ?.
Ibunya Aisha tersenyum secara tiba-tiba. Ibu Aisha mengambil ponsel untuk menelpon seseorang.
Halo. Dengan siapa ?
"Saya ibunya Aisha."
Ouh. Bagaimana ? Sudah setuju ?
"Iya, saya setuju. Tapi, bolehkan anda membayar dan memberikan pembantu kepada saya untuk meringankan beban saya dirumah.?"
Oh itu.. Oke bisa diatur.. Asal syarat yang saya beri itu terlaksana.
"Iya,iya,iya. Pasti.. Itu sangat pasti !"
Oke. Sebentar lagi ada relawan yang mau mendonorkan darah untuk anakmu.
"Terimakasih"
Sama-sama
Tut. Mati.
Tak kurang dari 30 menit, Ibu Aisha datang ke rumah sakit tempat Aisha dirawat.
"Kak, Alhamdulillah, ada seseorang yang mendonorkan darahnya untuk Aisha.!"
"Iya. Syukurlah !"
"Oh,iya. Bagaimana keadaanya sekarang ?"
"Sekarang ada sedikit kemajuan "
Tiba-tiba, seseorang datang menemui ibu Aisha.
"Tiga hari atas kesembuhannya, aku akan datang ke rumahmu !"
"Apa maksudmu ?" tanya Romi.
"Kau terlalu muda untuk mengikutcampuri urusan kami !"
"Diamlah Romi ! "
"Tapi, kak.."
"Kamu gak perlu ikuti urusan kami. Urusi saja dirimu !"
"Ikutlah dengan saya. Ku ajak bicara ditempat yang tak terdengar olehnya !" ajak ibu Aisha pada lelaki bersangkut itu.
Ibu aisha membawa seseorang itu ke luar dari rumah sakit.
"Duduklah !"
"Baik !"
"Jadi apa yang ingin anda katakan pada saya ?"
"Saya akan memberi waktu tigahari. Setelah itu saya akan membawanya selamanya.!"
"Baik, tidak masalah !"
"Tapi, ngomong-ngomong siapa namamu,pak ?"
"Kau tak perlu tau.. Yang jelas aku cuma butuh Aisha.!"
"Apa kau mengenal Aisha ?"
"Itu rahasia !"
"Oh,iya. Kak, pas aku bawa Aisha pertamakali, kok badan nya basah ?"
"Oh,itu. Kan dia minum jadinya basah !"
Kayaknya bukan deh.. Kalo basah hanya segelas air tidak sebanyak itu. Gumam Romi di hati.
"Napa, Rom ?"
"Nggak,kak !"
"Udah kamu pulang ! Biar kakak yang urus !"
"Oke,kak. Oh,iya. Ini aku punya sedikit uang untuk nambah-nambah biaya !" sambil memberikan beberapa lembar uang berwarna merah muda.
Dengan cepat, ibu Aisha itu mengambil lembaran uang tersebut dan mengabtunginya di saku celala yang ia kenakan.
"Makasih,ya. Cepet kamu pulang.. Kalo mau kesini telpon dulu.. Biar gak salah informasi !"
"Oke,kak. Dah !"ucapnya sambil ngeloyor pergi.
"Dah !"
.
.
.Thanks for reading..
Jgn lpa voteny..
Ttp jdi pembaca setia I can't speak ya..Jgn lupa.. Al Qur'an juga harus terus dibaca ya..
Sedikit sedikit dulu ya guys.. Nanti juga lama-lama kata perkatanya aku tambahkok..
Sebelumnya, aku berterimakasih ... Banget... Sama kalian yang udah baca cerita ini. Aku tuh, seneng.. Banget kalian pd baca cerita ku..Maaf kalo tidak memuaskan..
Mohon dukungannya ya guys..
Mohon doa nya juga, guys. Semoga cerita nya bisa tamat dengan cepat.. Aamiin..
Silahkan vote and coment.. Terima masukan dan saran..
Tunggu kelanjutannya ya, guys ..
See you
KAMU SEDANG MEMBACA
I Can't Speak (Selesai)
Teen FictionWanita itu benama Siti Aisha Marwah. Seorang wanita yang tidak bisa berbicara sejak kecil. Namun, kekurangan yang ia punya membuat banyak orang membulinya bahkan beberapa anggota keluarganya. Aisha bertekad bahwa kesabaran ini akan membuahkan hasil...