19

191 15 0
                                    

Tak terasa sudah berbulan-bulan berlalu. Beberapa cobaan yang menimpa Aisha kini tinggal kenangan.

Menunggu ujian nasional yang Akan diselenggarakan minggu depanpun, sangat terasa cepat. bulian demi bulian yang dilontarkan mereka pada Aisha, tidak di pedulikan nya. Aisha yang kini tinggal bersama pamannya tak pernah mendatangi kediaman ibunya, hanya karena ibunya tak mengijinkan Aisha untuk datang ataupun bertamu di rumah nya

Aisha sebenarnya sangat sedih, karena ia tidak bisa bertemu ibu dan masuk. walaupun mereka bisa dikatakan jahat pada Aisha, tapi pintu maaf Aisha selalu terbuka untuk mereka yang pernah menyakiti nya.

Aisha tak peduli apapun yang mereka lakukan dulu padanya, kemudian suatu saat meminta maaf, maka akan terbukalah pintu maaf mereka bagi Aisha.

Aisyah tak peduli pada mereka yang benar-benar membencinya, yang terpenting baginya adalah memaafkan seseorang yang meminta maaf.

Saat ini Aisha selalu berdoa kepada Allah agar teman-temannya diberi hidayah untuk selalu ada di jalan-Nya.

Hari ini, cuaca sepulang sekolah gerimis. Aisha yang tadinya akan pulang sendiri pun, mengirim pesan pada pamannya untuk menjemputnya karena gerimis yang tak kunjung berhenti.

Tak berapa lama datanglah pak Warman yang membawa mobil dan membukakan pintu. Ia berlari kemudian memberikan payung untuk Aisha karena takut kehujanan dan kemudian sakit.





Hello guys.. Ketemu lagi nih..
Thanks for reading.. Ya, guys.. Terimakasih kalian udah rela menunggu dari jaman onta sampe toyota
Jgn lupa vote and komen ya, guys..

Maaf bnyk salah, karna saya hnyalah penulis amatiran.
#alahh.. Kok lebay ya ?

Pokoknya, seneng deh kalian mampir..
Tinggal nunggu next chapter..
See you again .. Ya guys..

Ketemu lagi di part berikut nya ya guys.

I Can't Speak (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang