32

124 9 0
                                    

"Assalamualaikum, kek !" ujarnya sambil mengetuk pintu rumah tersebut.

Terdengar dari dalam, suara deritan pintu dan jawaban salam.

"Masuk, udah pada nungguin kamu tuh !"tutur Shina.

"Iya, kek. Emang ada apaan ya ?"

"Masuk saja dulu !" ungkap nya sambil menutup pintu rumah nya.

Saat masuk ke ruang tengah, terlihat banyak sekali orang yang berkumpul.
Diantaranya, Qosim, Sharma, Shidiq, dan ibunya Ali.

"Kenapa banyak sekali orang ?" tanya Fahri heran.

"Duduk ajah dulu, ri !" titah ibunya Ali.

"Iya,ri. Duduk aja dulu!" ucap Qosim mencampuri.

Karena dua orang yang menyuruh, Fahri pun duduk pada akhirnya.

"Kamu tau poto ini ?" ujar Shina sambil memberikan sebuah poto usang.

"Hm.. Kok.. Mirip.. Saya kecil ? Tapi, namanya Syamsi ?" ucapnya ragu-ragu.

"Itu, benar. Dia bernama Syamsi, dia anak yang baik dan bodohnya, aku yang tidak membolehkannya tinggal dikeluarga ini."

"Jangan begitu, abi !" ujar Sharma pada Ayahnya, Shina.

"Lalu, dia kemana kek ?" tanya Fahri polos.

"Dia diberikan kepada wanita yang di percaya oleh Sharma ! Dengan alasan..." potongnya karena tak kuat menahan airmata dan rasa sakit yang menyesakkan dadanya.

"Apa alasannya,kek ?" tanya nya penasaran.

"Fahri, alasan nya agar Kakek nya Syamsi, tidak membuangnya." ujar Shidiq.

"Tapi, kenapa bayi tak berdosa itu dibuang ?" tanya Fahri yang membuat Shina, Shidiq dan Sharma menangis tak kuat menahan haru.

"Karena, pak Shina tidak merestui  pernikahan mereka !" ucap ibunya Ali mencampuri.

"Dan Umi Sharma beserta Abi Shidiq, kawin lari." ujar Qosim ikut mencampuri.

"APA ?!?" kagetnya. "Kalian jahat banget ya..  Kalian enak-enak nikah, yang ngegedein orang lain ! Kalian ini harusnya mikir kedepannya. Kalo anak itu tau kejadian asli nya gimana ?"

"Maka dari itu, apa kamu mau memaafkan kami ?" tanya Sharma, Shina dan Shidiq serempak.

"APA !! Maksudnya apa ya.. Kenapa harus aku ?" ujarnya tak mengerti.

Cklek
Pintu itu terbuka dan masuklah sosok wanita yang tidak asing lagi baginya.

"Syamsi itu kamu, Fahri !" ujar sosok itu dari jauh. Hingga tak jelas pula wajah dan suara yang terdengar pun menggema.

🐣🐣🐣

Hawa dingin malam, membuat Shidiq berhenti sejenak dari pekerjaan lemburnya untuk menghangatkan diri dengan meminum secangkir kopi hangat.

Slurpt..
Seruputan kopi menjadi penghilang kantuk dan penghangat tubuh alami. Dan membuat semangat nya pun semakin bertambah.

"Wah.. Rajin sekali kamu !" ujar Shina selaku atasan.

"Ah, biasa saja pak !" ujarnya merendahkan diri.

"Kau ini.. Oh iya, persiapan meeting sama perusahaan QnH udah harus selesai besok ya !"

"Siap,pak. "

I Can't Speak (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang