39

143 10 0
                                        

"Kok dibalikin sih ?" ujarnya sambil memajukan bibir.

"Gimana kalo besok kamu kasih tau aku, aku kasih tau kamu nama orang yang mirip kamu di Indonesia itu. Dan sebaliknya. Gimana ? Setuju gak ?" usulnya.

"Kenapa gak sekarang ?"

"Kalo sekarang lagi gak pengen ngasih tau !"

"Alasan tuh !" sindirnya.

"Udaaahh.. Setuju gak ?"

"Ya udah. Aku setuju !"

"Okay. Kita ketemu abis aku joging ya ?"

"Gak bisa. Aku kuliah !"

"Yaudah, pulang sekolah. Gimana ?"

"Okay. Tapi btw, aku pulang dulu, ya ! Aku harus belajar. Besok ada ujian harian !"

"Iya. Gak papa. Semangat ya !"

"Iya, assalamualaikum !" ujarnya pamit.

"Waalaikum salam !" ucapnya menutup perjumpaan.

Fahri menyeruput susu kotak yang belum juga habis. Dia berdiri, kemudian berjalan menuju hotelnya. Dia berniat untuk merehatkan tubuhnya.

🐣🐣🐣

"Sebenarnya, apa aku salah dekat dengan seorang ikhwan ?"

"Mungkin, bagi orang barat itu hal wajar, tapi bagaimana dengan agamaku ? Aku bimbang ya Allah, apa yang harus kulakukan ? Apakah aku termasuk wanita yang sudah masuk jurang kemaksiatan, zina mata, zina mulut, zina kaki atau zina kecil lainnya ? Apa yang harus kulakukan Ya Allah. Kalau aku menjauh, aku tak ingin membuat luka kepada siapapun, apalagi hatinya. Apa harus aku jalani saja ? Ya Allah, apapun yang terjadi harus aku jalani. Mau bagaimana lagi !" ujarnya sambil meneteskan air mata.

Tok tok tok
Suara ketukan pintu itu membuat dia berhenti menurunkan air matanya. Ia menghapus air mata di pipinya.

"wait a minute !" ucapnya pada celine yang sepertinya akan meminta makanan yang jarang dimakan oleh Aisha.

Klek
Suara kenop pintu terbuka itu terdengar jelas di telinga keduanya, membuat celine tersenyum sumringah.

"Mau cemilan ya ?" celine cengengesan.

"Oke. No problem !" ujarnya.

Aisha masuk dan mengambil toples cemilan ladu manis.

"Jangan di habisin, itu buat hari-hari aku.

"Oke thanks. Good night !"

"Too !" ujarnya sambil menutup pintu. Aisha mencoba tidur, walau ia terganggu dengan pikiran yang mengusik nya sejak tadi siang. Mau tidak mau, ia harus tidur, karena besok ia akan dihadapkan soal ujian harian. Jikalau nilainya kecil, ia akan mendapatkan hukuman untuk menterjemahkan buku bahasa jepang, dengan jumlah 3 sampai 5 lembar. Bukankah itu sangat sulit ? apalagi tulisannya kan kanji. Aisha pikir itu akan lebih memberatkan nya.

Entah berapa lama ia terlelap dalam tidurnya, yang jelas, ia terbangun di jam 03.00 pm. Ia berniat untuk sholat tahajud dan sunnah lainnya.

"Ya Allah, hilangkan kebimbangan ku, Ya Allah..," harap nya dengan tulus.

Aisha mandi pagi sebelum melaksanakan shalat dan ber munajat juga membaca al-quran hingga azan subuh berkumandang.

I Can't Speak (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang