22

186 14 0
                                    

Hari ini adalah hari pembagian Ujian Nasional yang membuat Fahri dan Aisha jantung nya berdebar kencang. Mereka berdua tidak tahu jika pembagiannya dilakukan sedikit siang. Tentu saja, itu membuat mereka hanya berdua saja yang ada di sekolah. Taklupa bersama security yang setia menjaga sekolah ini.

Ini semua membuat suasana canggung diantara keduanya. Karena posisinya saat ini adalah duduk dikelas masing-masing. Sedangkan teman-temannya belum ada yang datang.

Fahri yang sebenarnya benci suasana inipun, sedikit kesal dan pada akhirnya Fahri bangkit.

Kemudian pergi meninggalkan kelasnya untuk sekedar jajan dikantin.

"Ceu, nasgor nya satu yang pedes, terus minumnya es teh manis kayak aku !"

Eah.. Malah jadi kepedean tuh si Fahri.

"Iya, bentar! Tumben pagi amat ! Bukannya pembagiannya agak siangan ?"

"Gak dikasih tau atuh, ceu !"

*ceuceu = panggilan pada perempuan yang lebih tua dalam bahasa sunda.

"Haha, kasian atuh. Makanya, berangkat yang rajin!"

"Udah rajin ceu.!"

"Ah, masa !"

"Oh iya, ceu. Jangan kangen !"

"Idih. Tak bisa lah ceuceu kangen ka Fahri. Emang mau kemana ?"

"Insya Allah kalo dapat beasiswa di Dubai Fahri mau sekolah disana !"

"Etdah. Mantul euy.. Kapan-kapan ceuceu dibayaran atuh !"

"Ah, si ceuceu. "

"Nih atuh nasgor nya, khusus paling enak buat Fahri. Sama minumnya !"

"Idih, biasa ajah atuh,ceu!"

Wanita yang kerap di panggil ceuceu hanya tertawa kecil kemudian kembali merapikan bekas masaknya.

Fahri melahap habis nasgor buatan ceuceu kantin ini. Memang, nasgor buatanya enak nya mantul alias mantap betul.

🐣🐣🐣

"Tahun ini, nilai terbesar disekolah ini adalah.."

Deg deg.
Jantung siswa dan siswi dilapangan itu berdetak begitu cepat.

"Siapa hayo. ?" guyon nya.

"Si... Si... Sisir !"

"Argh .. Bikin deg degan ajah sih" gerutu salah satu siswa.

"Siti Aisha Marwah !.."seketika, ia refleks sujud syukur atas nikmat yang diberikannya sangat indah. Dan terdengar tepuk tangan heboh adik jelas hingga para guru bahkan ada beberapa murid lainnya yang menatap Aisha tak suka.

"Untuk Aisha, dipersilahkan maju !" tambahnya.

Aisha menaiki panggung kecil tersebut dan berdiri di samping kepala sekolah.

"Berhubung beasiswanya ada dua , jadi satu laginya untuk juara kedua nilai tertinggi. Siapa hayo..?"

"Ialah.. "

Deg deg

Jantung Fahri dan murid-murid lainnya berdetak lebih cepat membuat sensasi tegang dan keluar keringat dingin.

"Muhammad..!"

"Lah, cowo !" umpat seseorang.

"Muhammad Fahri Hendrykusuma !"

I Can't Speak (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang