Today's news, a plane departs at 7:00 a.m., crashed near Sydney Harbor during the second landing. 30 people have been found dead. most likely, no survivors of the incident.
*berita hari ini, sebuah pesawat pemberangkatan jam 07.00 pagi, jatuh didekat pelabuhan sydney saat pendaratan kedua. sudah 30 orang ditemukan tewas. kemungkinan besar , tidak ada yang selamat di kejadian itu.
Tes
Tes
TesAir mata Aisha menetes ketika sebuah nama 'Fahri Syaputra' terpampang jelas di televisi sebagai korban yang tewas di penerbangan pagi ini. Akankah cintanya berakhir kandas di hari ini ? Ia menangis tak percaya, begitupun dengan celine mendengar berita itu. Ia benar-benar tak percaya orang sebaik dan semuda Fahri, pergi begitu cepat. Nyawa siapa yang tahu.
"Hiks.. Celine.. Fahri... Hiks hiks hiks !"
"Iya, aku ngerti. Ini ujian buat kamu. Kamu harus sabar, aku yakin, kamu pasti bisa lewatin ini semua !" ujarnya sambil memeluk Aisha.
"Aku gak percaya line..."
"Aku juga awalnya gak percaya, tapi ini adanya !"
"Paman ! Iya, aku harus telepon paman !" ujar kemudian bangun untuk menelepon pamannya, Ardi.
"Tarik nafas dulu, biar tenang !" Aisha menurutinya.
Aisha menghapus air matanya.
"Assalamualaikum, paman.. Hiks !" Aisha mulai menitihkan air matanya lagi.
"Ada apa ? Kenapa kamu nangis ?"
"Fahri.. Paman.. Hiks hiks..."
"Ada apa sama Fahri ?" ujarnya penasaran dan penuh kekhawatiran.
"Pesawat yang dinaiki Fahri waktu pagi hiks.. Jatuh hiks..."
"Apa ? Kamu bohong ya ?" ujar pamannya tak percaya.
"Aku serius, paman.. Hiks..."
"Yaudah, kamu tenang. Kamu kemas barang-barang. Secepatnya kamu pesan pesawat agar secepatnya pula kita sampai di Dubai !"
"I,iya hiks.. Paman... !"
"Yaudah, paman juga mau siap-siap. Kita ketemu di Dubai untuk pemakaman ya.. Udah jangan nangis lagi !" hiburnya.
"I,iya.. Paman !"
"Assalamualaikum !"
"Waalaikum salam !"
Tut.
Mati. Dengan cepat, Aisha merapikan semua barang yang akan di bawa nya ke Dubai. Tak lupa, ia membuat surat agar ijinnya diterima oleh sang dosen...
"Aku pamit ya. Doain aku..."
"Iya. Pasti ! Hati-hati ya !" ucap Celine dan Jessica sambil memeluk dan menutup perjumpaan hari ini di bandara.
Aisha berlari. Tak lupa tersenyum kepada mereka berdua. Dengan mengeret koper kecilnya, ia seperti anak kecil yang akan memeluk ayahnya.
Perjalanan kurang lebih 6 jam. Aisha sholat di pesawat dan terus menerus berdoa semoga sampai tujuan dengan selamat dan tidak telat saat sampai disana.
Saat sampai, banyak orang yang berkumpul disana. Aisha dihampiri Laila dan mamanya Fahri. Mereka langsung memeluk tubuh Aisha yang baru datang. Mata Aisha terbelalak, ketika sebuah peti mata tepat di depannya. Airmatanya tak bisa terbendungi. Tanpa aba-abapun, air mata itu turun begitu deras. Aisha terduduk tak menyangka. Ia menangis. Kemudian berlari dan memeluk peti mati itu dan menangis sejadi-jadinya.
"Fahri.. Jangan tinggalin aku..hiks.. Kamu bohong.. Hiks .. Katanya kamu mau melamarku setelah lulus, tapi kenapa kamu pergi ? Hiks hiks hiks... Fahri.. Hiks hiks.. Aku gak mau kehilangan ka..mu... Aku mohon.. Kembalilah Fahri.. Hiks hiks hiks..."
Laila memeluk Aisha dari belakang dan berbisik "Udah, sabar.. Ini ujian. Sudah waktunya pemakaman. Kamu jangan sedih, ya !"
Aisha bangkit dari duduknya dibantu dengan Laila.
Mobil pembawa jenazah pun tiba, mereka sebua yang datang berdiri untuk kepemakaman.
Aisha masuk kemobil yang akan mengantar Fahri. Mamanya Fahri duduk disebelahnya sembari menangis tak kuat. Tangis Aisha pun belum berhenti .
"Ma.. Mama jangan nangis ya... Hiks.. Hiks.. Hiks.. Aku gak akan nangis... Kalo mama juga gak nangis !"
"Iya, sha. Mama gak nangis," sembari menghapus air matanya dan air mata yang membasahi pipi Aisha. Mama Fahri juga memeluk Aisha erat.
Saat sampai, jenazah Fahri diturunkan ke liang lahat. Doa-doa dilantunkan. Butir demi butir pasir, menutupi kotak kayu tersebut.
Aisha menaburkan bunga untuk makam Fahri. Dan membacakan surat yasin untuknya.
"Fahri.. Terimakasih atas kebersamaan ini. Aku akan selalu menjadi bintang untukmu.. Terimakasih Ya Allah.. Engkau telah mempertemukan aku dengan rembulan-Mu, Fahri. Semoga dia bahagia di syurga-Mu Ya Rabb.. Aamiin.. Aamiin.. Ya Robbal 'alamin "
😍TAMAT😍
.
.
.
Cup cup.. Jangan nangis.
Thanks ya. Udah baca sampe akhir. Folow akun ku donk. Berteman itu indah !
Kurang lebih saya mohon maaf ya.. Apalagi selama ini.. Maafin segala nya ya..Vote comment and share.
Hadline
Rabu, 1 january 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
I Can't Speak (Selesai)
Fiksi RemajaWanita itu benama Siti Aisha Marwah. Seorang wanita yang tidak bisa berbicara sejak kecil. Namun, kekurangan yang ia punya membuat banyak orang membulinya bahkan beberapa anggota keluarganya. Aisha bertekad bahwa kesabaran ini akan membuahkan hasil...