Yeora terbangun di atas sofa. Matanya mengerjap beberapa kali untuk menetralkan penglihatannyaa. Saat semuanya terihat jelas, kini pandangannya tertuju pada kasur yang terlihat rapih tak dijamah siapapun itu. Entah kenapa, hati yeora merasa sesak saat itu. Dia lalu menduduki dirinya, dan melihat jam yang berada di dinding.
Ternyata sudah jam 7 pagi. Yeora bertanya, kemana perginya seokjin saat ini. Tak mau berfikir lama-lama, dia memutuskan untuk berjalan sendiri mencarinya. Entah kenapa, rasanya dia ingin segera untuk keluar dari kamarnya.
Yeora baru saja keluar dari kamarnya, dia ingin berjalan cepat agar segera sampai di lantai bawah. Namun, baru saja dia sampai di depan tangga. dari atas sana, dia bisa melihat seokjin dengan pakaian rapihnya sedang mengobrol bersama salah satu pelayan di depan pintu rumahnya. Yeora ingin memanggilnya, namun entah kenapa ada sesuatu yang menahannya.
Hingga saat seokjin menatap yeora, yeora masih saja diam. Ada perbedaan pada seokjin, dia tak tersenyum sedikit pun pada yeora saat itu. Tak lama setelah mereka beradu tatap, seokjin membuang wajahnya dan berjalan keluar rumah. Entah kenapa Perasaan gelisah menghampiri yeora, yeora langsung saja berlari menuruni tangga untuk menysul seokjin.
Yeora melewati pintu rumahnya, dan melihat seokjin yang sedang berjalan mendekati mobilnya. Namun, yeora berhasil meraih seokjin dia menarik seokjin agar berbalik menatapnya. Seokjin reflek berbalik, dia mendapatkan yeora yang sedang teregah engah karena berlari mengejarnya.
"Ada apa?" tanya soekjin tak bernada. Datar tak berekspresi, dan terasa dingin dan menusuk bagi yeora. Yeora terkejut dengan itu, dia melotot tak percaya.
"Seokjin, kau baik baik saja?" tanya yeora dengan lugunya. Seokjin hanya diam, dia mengedikan bahunya sambil menatap dirinya yang terlihat baik baik saja.
"Aku baik baik saja." jawab seokjin dengan entengnya dan tak berekspresinya. Rasa gelisah semakin menjadi jadi untuk yeora sekarang.
"Seokjin, apa aku membuat kesalahan? Kenapa kau jadi serperti ini?" yeora berucap dengan sangat khawatir sekarang, ada ketakutan tersendiri baginya sekarang.
Bukannya menjawab, seokjin malah diam. Dia diam menatap mata yeora dalam. Membuat yeora kebingungan sambil menunggu seokjin membuka suara.
"Tidak" jawab seokjin
"Bukan kau yang salah, tapi aku." jawab seokjin dengan dinginya. Dia masih menatap yeora yang menatapnya bertanya.
"Kau? Maksud mu?" yeora tak mengerti maksud seokjin.
"Aku salah, aku salah sudah menaruh hati ku padamu. Aku salah, aku salah sudah mengejarmu, dan memperjuangkan mu untuk membalas ku." terang seokjin datar. Yeora mendengar itu merasa tertusuk dengan setiap perkataan yang di ucapkan seokjin.
"Aku lelah yeora. Aku berhenti sampai sini." ucap seokjin semakin membuat hati yeora sesak.
"Oleh karena itu, mari kita jalani hubungan ini sesuai keiinginan mu sebelumnya. Kau dengan keegoisan mu, aku dengan kemauan ku. Kita jalani hidup kita masing masing." lanjut seokjin, yang kini membuat air mata yeora meluncur begitu saja. Setelah mengatakan itu, seokjin berbalik dan berjalan meninggalkan yeora yang mematung di tempatnya.
Setelah benar benar paham dengan maksud seokjin. Yeora kini tersadar, dia mencari kebaradaan seokjin yang menghilang di hapannya. Saat dia lihat, ternyata seokjin sudah mulai memasuki mobilnya, tak mau kehilangan kesempatan. Yeora berlari menyusul seokjin.
"SEOKJIN!" panggil yeora kepada seokjin yang sudah menutup pintu mobilnya. Melihat itu, langkah yeora semakin cepat mengejarnya.
"SEOKJIN!!!" ucap yeora lagi yang sudah mendekati mobilnya seokjin. Namun baru saja yeora akan sampai, mobilnya malah berjalan pergi. Panggilan yeora semakin menjadi jadi sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
With Him?!|KSJ [complate]
Fanfiction[complate] Menjalin hubungan pernikahan bukanlah hal yang mudah. Apalagi jika kalian belum menjalin komunikasi dengan baik sebelumnya. Lalu apa jadinya jika kalian harus menikah dalam waktu 1 minggu dengan orang yang tak pernah bertemu dengan mu se...