Seokjin pulang sangat larut hari ini. Dia sedikit menyesal karena terlalu banyak membuang waktunya di Agensi Yoongi dan mengorbankan waktu bekerjanya di kantor. Tapi dia juga sedikit lega saat dirinya sudah bercerita seluruh isi hatinya pada yoongi. Dia bahkan bercerita tentang alasan seokjin dan yeora menikah, hingga mendengar dari daeya bahwa yeora masih berkomunikasi dengan mantan kekasihnya tanpa membeberkan identitas woseok. Yoongi sedikit kaget saat mendengar cerita seokjin, tapi dia juga tidak lupa untuk memberikan saran kepada seokjin.
"Satu-satunya cara adalah kau harus buka-bukaan dan membuatnya jatuh cinta."
Ucapan yoongi barusan masih terngiang-ngiang di kepalanya. Dia bahkan terkekeh saat mengingat dirinya yang ambigu atas ucapan yoongi itu. Kata 'buka-bukaan' yang menunjukan mencurahkan isi hati secara terang-terangan, malah membuat seokjin berfikir yang tidak-tidak.
Dilirik jam di tanganya, sudah hampir jam 12 malam. Ini pertama kalinya seokjin meninggalkan yeora selama ini. Tapi, ini juga merupakan pengorbanan seokjin untuk membasmi seluruh pekerjaannya, agar memiliki waktu luang untuk menghabiskan hari bersama yeora besok.
Kali ini seokjin tidak memakai supir, dia membawa kendaraannya seorang diri. Mengingat yeora, dia lalu buru-buru mengecek ponselnya yang ternyata sudah tidak menyala lagi. Dia sedikit mendesis saat ingat dia lupa mengisi ulang batrai ponselnya itu. Merasa rindu dengan yeora, seokjin pun mempercepat kendaraannya agar segera sampai rumahnya.
Beruntung jalanan sangat lancar. Sehingga seokjin pun kini sudah memasuki area rumahnya. Memarkirkan mobilnya, dan segera menuruninya. Rumah terlihat sudah sangat sepi, dia hanya melihat 2 security yang sedang bermain catur di depan gerbang. Melihat pintu rumahnya yang tertutup, seokjin segera berjalan kesana untuk segera masuk kedalam rumah.
Seokjin kini sudah berada di depan pintu rumahnya, dia pikir rumahnya sudah terkunci mengingat seharusnya tak ada pelayan yang masih berkeliaran di rumahnya jam segini. Tapi baru saja dia akan menekan kode keamanan rumah nya, tiba-tiba saja pintu rumah nya terbuka sendirinya dan dapat membuat seokjin sedikit tersentak.
"Tuan, sudah pulang?" tanya seseorang buru-buru yang dapat membuat soekjin sedikit mengerutkan alisnya heran.
Dia sangat kaget saat melihat daeya yang masih berada disana menunggu kedatanganya. Sepenting itu kah dia untuk menyambut kedatangan soekjin? Seokjin bahkan sedikit kagum saat melihat daeya yang masih setia menunggungnya pulang hingga selarut ini.
"Kau? Belum ke paviliun?" tanya seokjin heran kepada daeya.
"Aku menunggu mu tuan." ucap daeya agak menunduk tak menatap seokjin, membuat seokjin makin terheran-heran dengan daeya.
Kini seokjin melangkah masuk, melepaskan mantel dan memberikan tas kerjanya kepada daeya. Awalnya dia hanya melihat rumahnya yang sedikit gelap, tapi saat ia melihat ke arah tangga. Betapa terkejutnya dia saat mendapakat yeora tertidur duduk di anak tangga sambil menyandarkan kepala nya ke pagar tangga.
"Yeora." ucap seokjin tanpa sadar dan langsung mendekatinya. Mengabaikan daeya yang baru saja akan berbicara kepadanya.
Seokjin kini berjongkok di samping yeora, mengambil hati-hati kepala yeora agar bersandar ke dadanya. Seokjin lalu menatap daeya dengan sedikit tajam, menandakan dia sedang marah yang dapat membuat daeya diam tak berkutik.
"Kenapa kau membiarkannya tidur disini?" tanya seokjin dengan sedikit penekanan namun bersuara kecil, Takut-takut nantinya dia akan membangunkan yeora.
KAMU SEDANG MEMBACA
With Him?!|KSJ [complate]
Fanfiction[complate] Menjalin hubungan pernikahan bukanlah hal yang mudah. Apalagi jika kalian belum menjalin komunikasi dengan baik sebelumnya. Lalu apa jadinya jika kalian harus menikah dalam waktu 1 minggu dengan orang yang tak pernah bertemu dengan mu se...