22- [janggal]

2.4K 223 29
                                    

jangan lupa vote and coment ya guys


happy reading

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Bukan ini yang seokjin mau, tapi keegoisannya sudah menguasai dirinya sepenuhnya. Jauh di lubuk hatinya, dia menyesal dan sangat sangat merindukan yeora. Seokjin sebenarnya sangat ingin mendengarkan penjelasan yeora, tapi sekali lagi ego mengalahkannya. Karena ego, dia tak mau banyak bicara kepada yeora. Egonya meminta dirinya untuk menyendiri dan menjauh dari yeora untuk sementara.

Seperti saat ini. Seookjin hanya berdiam diri di taman perkomplekan rumahnya, hanya agar tidak bertemu yeora. Ini sudah malam, hari ini seokjin tidak ke kantor, dia hanya berkeliling menggunakan mobilnya tanpa tau tujuan.

Karena tak tahan di rumah berhadapan dengan yeora. Maka dari itu dia memutuskan untuk pergi siang tadi hingga saat ini belum juga kembali ke rumah. Dia akan melakukan kegiatannya seperti biasa. Pulang larut dan tidur di kamar tamu agar tak mengganggu yeora.

Tiba-tiba saja seokjin memikirkan kejadia kemarin malam, dimana dia mencium daeya di hadapan yeora. Bodoh, benar2 bodoh. Bagaimana bisa dia melakukan itu. Yeora pasti sangat sakit hati. Tapi mau bagaimana lagi? Sejujurnya rencannya bukan itu, bukan untuk mencium daeya. Tapi mengungkapkan segala unek uneknya terhadap yeora. Tapi di luar dugaan, setan tiba-tiba saja muncul, emosinya tak terkendali dan melakukan itu di hadapan yeora tanpa berfikir panjang. Astaga benar benar bodoh rutuknya.

Tidak mungkin seokjin meminta maaf. Karena posisinya kesalahan fatal berawal pada yeora walaupun sebenarnya dia juga salah. Astaga dia jadi bingung sendiri sekarang. Tapi dia merasa sedikit lega juga, setelah yeora mengambil tindakan tegas dengan mengusir paksa daeya dari rumah itu.  Mungkin setelah ini, dia harus berbicara dengan bibi han dan meminta maaf karena mengusir anaknya paksa.

"Huft, udara semakin dingin." ucap seokjin seraya menatap jam di tangannya yang menunjukan pukul 9 malam.

"Aku yakin yeora belum tidur saat ini. Aku tidak tau harus menghadapinya seperti apa nanti jika bertemu." monolog seokjin sendiri sambil menatap lurus air mancur di taman itu.

"Aku menunggu 3 jam di rumah mu. Dan aku malah menemukan mu disini." ucap seseorang tiba-tiba itu membuat seokjin terkejut setengah mampus. Seokjin hanya diam manatap pria yang sudah duduk di sampingnya.

"Ambil ini." ucap pria itu memberikan 1 cup ramyeon kepada seokjin. Dengan senyumnya seokjin pun mengambil ramyeon itu.

"Terimakasih." ucap seokjin setelah menerima ramyeon itu.

"Hmm, kau tidak merasa dingin hyung?" tanya pria itu sambil menyeruput kuah ramyeon nya.

"Tidak." ucap seokjin seadaanya menyusul pria itu memakan ramyeon nya.

"Kapan kau datang taehyung?" tanya seokjin kepada adik satu satunya sambil menatap hangat sang adik.

"Tadi pagi. survei lokasi untuk mengembangkan perusahaan ku yang di berikan appa. Sekalian bertemu teman-teman juga." jelas taehyung enteng lalu memandang lurus air mancur.

With Him?!|KSJ  [complate]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang