Keadaan hatinya begitu kacau, perasaannya seperti tak tenang. Ia merasa ada sesuatu yang terjadi pada yeora. Seokjin berjalan buru-buru menarik kopernya sambil sesekali melirik jam di tangannya. Ini pukul 1 pagi. Dia baru saja sampai di Korea sejak jam 12siang di Jerman. Dia mendadak pulang tanpa mengabari siapapun terkecuali namjoon, oleh sebab itu sekarang tidak ada seorang pun yang bisa menjemputnya.
Diliriknya kanan dan kiri, dia mencari taxi dengan sangat tergesa-gesa. Melambaikan tangannya menunggu taxi yang berhenti untuk mengangkutnya. Tak butuh waktu lama taxi pun berhenti di hadapannya, dengan cepat seokjin menyelusup masuk kedalam taxi itu.
"Hanam Castle Hills. Cepat ya pak, saya buru-buru." Ucap seokjin memberi arahan pada supir itu. Dan benar saja, selanjutnya mobil itu pun melaju dengan cepat.
"Ada apa ini, kenapa perasaan ku tak enak"
Sambil menunggu perjalanan, seokjin pun mematikan mode pesawat pada ponselnya. Dan seketika notifikasi panggilan dan pesan dari taehyung pun bermunculan di ponselnya
"Hyung kenapa tak angkat panggilan ku."
"Hyung aku sudah sampai di rumah mu"
"Hyung aku sudah dengar ceritanya dari bibir byull"
"Hyung, aku sedang di myeondong bersama yeora"
"Hyung, angkat panggilannya."
"Hyung, aku akan menangkap pelakunya."Itu semua pesan yang taehyung kirim siang tadi. Tak ada yang menakutkan dari pesan itu. Tapi kenapa kini perasaannya masih belum tenang juga. Rasanya ada sesuatu yang terjadi tapi tak di ketahui nya.
Bermenit-menit berlalu. Seokjin pun sudah sampai di depan gerbang rumahnya. Ia meminta supir taxi itu untuk mengklakson mobilnya agar ada yang membukakan gerbangnya. Namun, naas pintu gerbang tak kunjung terbuka. Seokjin pun memutuskan untuk turun di sana dan membayar taxi itu dengan uang yang lebih.
Sambil berjalan heran dengan kopernya, seokjin mengintip tempat pos dimana tempat security menjaga. Tapi ternyata tidak ada siapapun disana, pantas saja pintunya tidak di buka-buka. Seokjin lalu melirik pagar yang tidak dikunci itu. Dengan buru-buru ia membukanya. Ia merasa kesal dengan security yang tidak bekerja dengan becus, meninggalkan gerbang tanpa pengamanan.
Kini seokjin sudah berada di dalam perladangan rumah nya, ia tinggal harus berjalan menuju mansionnya atau rumahnya yang agak dekat dari lokasinya. Lampu-lampu rumahnya masih menyala terang, sepertinya orang-orang disana masih melakukan aktifitasnya bukan nya tertidur dan beristirahat. Lalu pandangannya beralih menuju pintu rumahnya yang terbuka lebar, disusul mobil yang seokjin kenali sebagai mobil taehyung baru saja terparkir tepat di depan pintu yang terbuka itu.
Tak lama, taehyung muncul menggendong seseorang dengan gelagat gelisah. Dan asisten-asisten rumah tangganya yang terlihat ketakutan sekaligus panik. Melihat itu, Seokjin semakin gelisah. Tak terlalu jelas siapa yang berada di gendongan taehyung, tapi nalurinya mengatakan dia harus segera sampai disana, membuatnya berlari meninggalkan kopernya begitu saja.
Semakin dekat, taehyung menyadari kehadiran seseorang. Dia terdiam menunggu orang itu sampai mendekatinya. Ya itu seokjin, dia bisa lihat wajah seokjin yang berubah marah sekaligus terkejut saat melihat wanita yang sedang di gendongnya.
"APA YANG TERJADI PADANYA?" Teriak seokjin penuh amarah bercampur sedih melihat yeora yang begitu kacau berada di gendongan adiknya. Dengan gerakan cepat seokjin mengambil alih yeora dari gendongan taehyung, dia merasa air matanya akan mengalir melihat wanita yang sangat ia sayangi bisa sekacau ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
With Him?!|KSJ [complate]
Fanfiction[complate] Menjalin hubungan pernikahan bukanlah hal yang mudah. Apalagi jika kalian belum menjalin komunikasi dengan baik sebelumnya. Lalu apa jadinya jika kalian harus menikah dalam waktu 1 minggu dengan orang yang tak pernah bertemu dengan mu se...