Sesuatu mengusik nya, membuatnya ingin terbangun dari kantuknya. Seokjin, dia berusaha sekuat tenaga membuka matanya yang terasa berat itu kala mendengar dengkuran halus seseorang. Sekuat tenaga ia membukanya, akhirnya ia bisa menemukan sebuah cahaya memasuki lensa matanya, membantunya agar bisa melihat objek di sekelilingnya.
Pandangannya mulai terlihat jelas, ia menemukan sebuah lampu di langit-langit sebuah ruangan. Dia lalu kembali mendengar dengkuran halus itu, saat di tengoknya, ternyata seorang wanita kini sedang tertidur bertumpu pada sebelah lengannya yang di simpan di kasur yang di tiduri oleh seokjin.
Seokjin melihat itu dengan senyum damainya. Dengan gerakan yang sangat hati-hati ia mencoba bergeser berniat memberi ruang untuk yeora. Namun baru saja dia mau bergerak, sesuatu yang menyengat pada perutnya membuatnya mengerang merasakan sakit yang luar biasa. Ia tak sengaja berteriak kesakitan, sambil menggigit bibirnya kuat-kuat. Sontak hal itu langsung di respon oleh yeora yang tertidur. Dengan gerakan secepat kilat, yeora bahkan langsung berdiri tegak membaca keadaaan dan menemukan seokjin yang sedang menahan kesakitan sambil memegangi perutnya yang terluka itu.
"Seokjin..."
Dengan gerakan cepat, yeora langsung berdiri, membantu seokjin membenarkan posisinya, agar kembali berbaring dengan benar. Yeora lalu memberikan bantal tambahan pada kepala seokjin, agar seokjin tidak terlalu terlentang dan lebih cenderung bersandar. Sedangkan Seokjin yang masih merasakan nyerinya,memilih untuk diam sesaat menikmati rasa sakitnya. Membiarkan yeora yang memandangnya sambil menggigit jari itu.
"Apa sangat sakit?" Tanya yeora khawatir pada seokjin sambil kini mencoba mengusap usap sisi sisi luka pada perut seokjin agar mengalihkan Indera perasa seokjin yang terfokus pada luka tusuk itu.
Seokjin tak menjawab, dia hanya menggeleng dan mencoba tersenyum sebaik mungkin kepada yeora agar yeora tidak khawatir. Yeora sangat tau seokjin berbohong menjawabnya, jelas-jelas wajah seokjin menunjukan rasa sakit yang sangat jelas itu. tak percaya terhadap seokjin, Yeora memilih untuk tetao setia mengusap-usap sisi luka tusuk pada perut seokjin itu, dan benar saja ternyata itu membuahkan hasil membuat seokjin tersenyum hangat karenanya.
"Bagaimana ? Masih sakit?" Tanya yeora masih khawatir pada seokjin.
"Sudah tidak, Terimakasih." Ucap seokjin terdengar sangat serak dan berat seolah tenggorokannya itu sangat kering. Wajar saja, seokjin sudah tak sadarkan diri selama 13 jam. Mulai sore hari saat kejadian, hingga jam 5 pagi ini. walauun seokjin sempat terbangun 2 jam setelah operasi, tetap saja akhirnya ia kembali tak sadarkan diri karena kondisi nya yang masih lemah.
Menyadari seokjin sedang kehausan, Yeora dengan sigap berdiri menuangkan air kedalam gelas, lalu sesegera mungkin ia membawanya kepada seokjin. Yeora lalu membantu seokjin meminumnya dengan sangat hati-hati dan penuh dengan perhatian. Setelah seokjin usai meminum airnya, yeora pun kembali menyimpan gelas itu di nakas dan duduk kembali di posisi awalnya.
Seokjin masih setia dengan senyumannya, mengangkat satu tangannya untuk mengusap lembut rambut yeora. sedangkan Yeora yang di perlakukan begitu pun membiarkannya saja, dia bahkan ikut tersenyum memandangi wajah seokjin yang damai itu.
Seokjin kini merapihkan rambut yeora, menyelipkan beberapa helaian rambutnya kedaun telinga yeora. Berikutnya, Seokjin menarik lamban gerakan tanganya kebawah, membuat beberapa helaian rambut yeora terjatuh bersama gerakannya.
Melihat itu, seketika Seokjin mengerutkan alisnya. ia merasa heran kenapa rambut yeora bisa rontok sebanyak itu hanya dengan usapan lembut tanganya di kepala yeora. dengan penuh penasaran Seokjin lalu kembali mengamati yeora. dan benar saja, selanjutnya ia menemukan tanda merah menyerupai bentuk 3 jari pada leher yeora.Maka Dengan cepat seokjin pun kini menyibakan rambut yeora, membuat leher yeora terpampang dengan jelas di hadapannya saat ini. sedangkan Yeora di buat terkejut dengan gerakan seokjin , dia malah kebingungan dengan gelagat seokjin yang seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
With Him?!|KSJ [complate]
Fanfiction[complate] Menjalin hubungan pernikahan bukanlah hal yang mudah. Apalagi jika kalian belum menjalin komunikasi dengan baik sebelumnya. Lalu apa jadinya jika kalian harus menikah dalam waktu 1 minggu dengan orang yang tak pernah bertemu dengan mu se...